Investasi

Menghindari Penipuan Investasi Seperti Kampung Kurma

Ajaib.co.id – Membaca kasus yang menimpa investor di Kampung Kurma, Bogor, mungkin membuat kita takut untuk investasi. Padahal investasi bisa menjadi salah satu hal yang bisa menguntungkan kamu di masa depan.

Melihat apa yang sudah terjadi dengan investor yang tertipu tersebut, kamu harus berhati-hati dalam melakukan investasi, meskipun itu berembel-embel investasi syariah.

Siapa yang tak tergiur dengan investasi yang memiliki keuntungan besar, apalagi di masa ekonomi sulit selama pandemi. Saat ini, perekonomian Indonesia sedang menurun. Dengan berinvestasi kamu bisa mengelola keuangan dengan baik, serta bisa mendapatkan keuntungan lebih.

Sayangnya, hal tersebut dimanfaatkan beberapa oknum tak bertanggung jawab untuk mencari keuntungan yang tidak halal alias menipu.

Contoh penipuan investasi seperti kasus Kampung Kurma yang menjanjikan keuntungan cukup besar untuk investor. Nyatanya, setelah uang ditransfer tidak ada kejelasan mengenai lahan atau hak investor terhadap Kampung Kurma seperti yang telah dijanjikan.

Supaya kamu terhindar dari investasi bodong, perlunya kewaspadaan sebelum menyetujui untuk mentransfer sejumlah dana. Sebab, meskipun berembel-embel syariah, nyatanya tak jarang orang memanfaatkannya untuk penipuan.

Berikut ini merupakan tips agar kamu terhindar dari investasi bodong dan supaya kamu lebih waspada terhadap tawaran investasi yang ada.

1.     Waspada Iming-Iming Keuntungan yang Tak Wajar

Wajar apabila kamu ingin mendapatkan keuntungan besar dari investasi. Ditambah lagi apabila risiko yang akan kamu terima kecil. Meskipun begitu, jangan mudah percaya dengan janji yang terlalu manis, ya.

Pertimbangkan kembali benarkah investasi yang kamu lakukan akan mendapatkan keuntungan besar. Bisa jadi, itu sekadar iming-iming omong kosong. Sekadar agar kamu tertarik dan merogoh kantong lebih dalam untuk mengeluarkan investasi lebih banyak.

Waspadai juga apabila mereka menawarkan keuntungan yang di luar nalar, apalagi sampai berkata tak akan merugi. Sebab, investasi pasti memiliki risiko.

Sehingga, sangat tidak wajar apabila mereka menawarkan investasi tanpa risiko dan pasti untung. Janji yang berlebihan ini merupakan ciri-ciri dari investasi bodong.

2.     Cari Informasi yang Lengkap

Sebelum mengeluarkan dana untuk investasi, lebih baik kamu mencari informasi yang lengkap dari berbagai pihak mengenai investasi tersebut. Untuk itu, jangan terburu-buru dalam mengeluarkan dana.

Gali informasi sebanyak-banyaknya, sejelas-jelasnya. Hal ini sangat penting agar kamu tidak terjerat dalam penipuan investasi.

Kamu bisa mencari informasi melalui media sosial, internet, media cetak, maupun langsung bertanya kepada pihak terkait. Kalau perlu kamu bisa bertanya kepada orang yang sudah pernah melakukan investasi ke tempat tersebut.

3.     Periksa Legalitasnya

Setiap perusahaan maupun lembaga yang mengelola investasi, baik konvensional maupun investasi syariah, pasti memiliki izin untuk melakukan usahanya. Izin tersebut diperoleh sebagai bukti bahwa perusahaan tersebut resmi dan bukan investasi bodong.

Sebagai investor, sangat penting bagi kamu untuk menanyakan surat resmi dari pihak terkait sebelum setuju melakukan investasi.

Selain menanyakan mengenai izin, kamu dianjurkan untuk menanyakan mengenai kejelasan investasi tersebut. Perjelas bagaimana pembagiannya, dari mana keuntungan yang akan kamu dapatkan, serta hal-hal penting lainnya terkait investasi.

Cek juga apakah lembaga atau perusahaan terkait sudah mengantongi surat izin dari OJK.

Kenapa sih, kamu harus sangat berhati-hati? Sebab, apabila nantinya mereka tidak memiliki kejelasan atau bahkan penipuan, kamu akan merugi. Bukannya untung, malah buntung.

Sekali lagi, kamu harus berhati-hati dan bertanya mengenai izin dari lembaga tersebut. Jangan sampai seperti kasus Kampung Kurma, ya.

4.     Keuntungan Berbanding Lurus dengan Risiko

Tak ada investasi dengan risiko minim dan keuntungan besar. Prinsip investasi yakni keuntungan akan berbanding lurus dengan risiko yang ada. Bisa jadi, apabila kamu tidak beruntung dalam berinvestasi kamu akan merugi.

Untuk itu, jangan sampai tergiur berinvestasi karena dijanjikan keuntungannya besar dan tidak memiliki risiko. Sudah dipastikan mereka berusaha untuk menjebak kamu untuk berinvestasi dan itu akan merugikan kamu.

Dalam segala urusan dan keputusan yang diambil akan memiliki risiko. Risiko tersebut bisa jadi minim, pun bisa jadi besar. Apabila pihak terkait memaksa dalam mengajak kamu berinvestasi, kamu perlu waspada dan berhati-hati.

5.     Jangan Tergiur Embel-Embel Syariah

Melakukan transaksi sesuai dengan syariat Islam memang bagus dan baik. Sayangnya banyak oknum tak bertanggung jawab yang memanfaatkan hal tersebut.

Mereka memberikan embel-embel investasi syariah untuk menggaet investor, sehingga banyak yang percaya. Jadi kamu jangan mudah percaya meskipun ada embel-embel syariah.

Selain itu, jangan tergiur akan hasil instan yang akan kamu dapatkan. Sebab, segalanya butuh proses yang harus kamu lewati dan itu membutuhkan waktu cukup lama.

Seperti kata orang-orang, membuat mi instan saja harus dimasak dulu, apalagi untuk memperoleh keuntungan dari investasi, kan?

Tentunya, tetap waspada dalam kehidupan sangat baik untuk dilakukan. Dengan begitu kamu bisa terhindar dari penipuan investasi yang akan merugikan diri sendiri.

6.     Pelajari Isi Perjanjian

Masih dalam bentuk kehati-hatian, sebelum tanda tangan kontrak pelajari terlebih dahulu isi surat perjanjian yang diberikan kepada kamu. Tanyakan kepada pihak terkait mengenai isi surat kontrak tersebut, apabila kamu kurang mengerti.

Seperti yang kamu ketahui, terkadang surat kontrak memiliki bahasa yang berulang-ulang, sehingga sulit dipahami. Untuk itu, kamu harus membacanya perlahan, pelajari, kalau kurang paham tanyakan. Barulah kamu bisa menandatangani surat kontrak tersebut.

Dalam segala urusan kerja sama haruslah berhati-hati sebelum deal melakukan kerja sama itu sendiri. Bukan apa-apa, itu sekadar bentuk kehati-hatian agar kamu terhindar dari penipuan yang ada.

Adanya kasus Kampung Kurma dapat menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih berhati-hati lagi dalam melakukan investasi. Pilihlah investasi yang legal dan sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Artikel Terkait