Ajaib.co.id – Dunia kerja memang dunia yang sangat luas. Secara garis besar, terdapat dua jenis pekerja di antaranya, pekerja kerah putih (white collar) dan pekerja kerah biru (blue collar). Pekerja kerah putih merupakan karyawan yang biasa kamu temui di perkantoran dan melakukan pekerjaan administratif, serta memiliki gaji dengan tarif yang tetap. Sedangkan kalau pekerja kerah biru adalah karyawan yang melakukan jenis pekerjaan secara manual dan mendapat upah dengan skema per jam atau harian.
Sejarah mencatat istilah pekerja kerah putih dan kerah biru pertama kali digunakan oleh seorang novelis yang bernama Upton Sinclair. Istilah ini dicetuskan olehnya pada tahun 1920, kemudian istilah ini digunakan oleh banyak pekerja secara umum pada tahun 1923. Bermula dari penyebutan istilah itu, para pekerja diklasifikasikan dengan pekerja kerah putih atau biru hingga saat ini.
Di mata banyak orang, kedua istilah pekerja ini sudah memiliki stigma masing-masing. Misalnya saja, pekerja white collar dianggap memiliki derajat yang lebih tinggi dibandingkan pekerja blue collar. Karena biasanya pekerja white collar ini bekerja secara formal di balik meja dengan segala kepastian upah dan tunjangan. Sebaliknya, bagi pekerja blue collar bekerja mengandalkan kemampuan fisiknya lebih banyak. Karena melakukan tugas-tugas secara manual.
Istilah pekerja kerah putih bisa dilihat dari pekerjaan administratif, manajerial atau profesional untuk sebuah organisasi. Tentunya dengan memperoleh jumlah gaji tetap sebagai imbalan pada setiap akhir bulan. Para pekerja kerah putih ini umumnya diharuskan mengenakan pakaian formal, seperti kemeja, celana panjang, dan dasi.
Ini pada umumnya ya, karena seiring dengan berkembangnya zaman, banyak perusahaan yang lebih terbuka dengan budaya berpakaian. Para pekerja ini juga tidak perlu melakukan pekerjaan kasar karena pekerjaan mereka sepenuhnya berorientasi pada pengetahuan.
Adapun pekerjaan kerah putih ini memerlukan kualifikasi pendidikan yang tinggi, ketajaman mental, ilmu dan pengetahuan yang baik serta keahlian di bidang tertentu yang dikuasai. Saat para pekerja white collar bekerja di kantor sudah difasilitasi oleh kantor dengan situasi yang dalam keadaan bersih dan tenang.
Mereka juga diberikan sejumlah fasilitas untuk menunjang pekerjaannya, seperti meja dan komputer hingga ruangan khusus bekerja atau rapat (meeting). Contoh dari pekerjaan white collar dalam bidang manajemen, teknik, pekerjaan medis dan administrasi, dan lain sebagainya.
Sebetulnya di era modern seperti saat ini, ragam pekerjaan semakin banyak. Oleh sebab itu, bentuk-bentuk profesi yang masuk dalam kategori white collar pun kian beragam. Mengutip dari The Balance Careers, pekerjaan white collar atau kerah putih adalah yang dianggap memiliki masa depan terbuka dan cerah.
Contoh Pekerjaan White Collar
Pekerjaan white collar sebetulnya tidak selalu menjamin gaji yang langsung tinggi. Banyak juga yang merintis dengan gaji yang pas dengan Upah Minimum Regional (UMR). Namun, biasanya mereka punya tunjangan tetap dan memiliki kesempatan berkembang sangat luas. Berikut contoh-contoh dari pekerjaan white collar yang selalu dibutuhkan di era modern seperti saat ini :
1. Software developer
Contoh pekerjaan white collar yang pertama dan banyak dibutuhkan saat ini dan di masa depan adalah seorang software developer. Pekerja yang sangat memahami ilmu teknologi ini memiliki tugas utama berupa mendesain aplikasi, database, game, dan lain-lain.
Banyak yang memperkiraan pertumbuhan pekerjaan software depelover ini tahun 2016-2026 adalah 31%, membuatnya menjadi pekerjaan white collar yang paling cepat berkembang saat ini.
2. Akuntan atau auditor
Profesi white collar selanjutnya adalah seorang akuntan atau auditor. Pekerjaan ini sangat berkaitan dengan dunia ekonomi dan keuangan atau finansial. Tugas utama seorang akuntan atau auditor adalah untuk mempersiapkan segala hal yang bersangkutan dengan finansial sebuah perusahaan.
Seorang akuntan harus bisa menjamin kesesuaian perusahaan atau bisnis dengan hukum dan peraturan yang berlaku di suatu negara. Perkembangan pertumbuhan pekerjaan ini hingga tahun 2026 diperkirakan mencapai 10%.
3. Market research analyst
Pekerjaan selanjutnya yang memiliki peluang besar adalah market research analyst. Pekerjaan ini merupakan salah satu yang juga banyak diminati dan berkembang pesat. Adapun tugas utama seorang market research analyst adalah untuk membantu pembuatan keputusan bagi sebuah perusahaan. Keputusan-keputusan tersebut biasanya mengenai produk apa yang harus dijual dan berapa harganya.
Selain itu, market research analyst juga membantu untuk memutuskan strategi pemasaran perusahaan dan lainnya. Perkembangan bidang profesi ini kurang lebih 23% hingga tahun 2026.
4. Information security analyst
Pekerjaan white collar yang selanjutnya adalah bidang cybersecurity. Bidang ini mempunyai pertumbuhan kurang lebih 28%. Sehingga menjadikan salah satu yang juga akan semakin banyak diminati hingga tahun 2026.
Benefit PekerjaanWhite Collar
1. Belajar bisnis secara mendalam
Dengan menjadi seorang pekerja white collar membuat kamu bisa mempelajari bisnis secara keseluruhan dan secara mendalam. Karena lingkungan kerja yang melibatkan kamu mempelajari hal ini.
Pasalnya dengan bekerja di kantor, kamu akan terlibat dengan operasi bisnis sehari-hari. Sehingga bisa lebih memahaminya dengan baik berdasarkan apa yang kamu amati dan jalani.
2. Menjadi lebih kreatif
Keuntungan yang kedua bagi pekerja white collar adalah para pekerja menjadi dituntut untuk tumbuh kreatif. Segala ide dan inovasi yang bagus sangat berguna untuk mengembangkan perusahaan. Dengan begitu, perusahaan bisa menjadi lebih profesional dan sangat dibutuhkan untuk karier jangka panjang.
Selain itu, kamu pun diharapkan bisa belajar secara mandiri dan meningkatkan keterampilan atau keahlian personal.
3. Gaji dibayar tetap dan tinggi
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, kalau pekerja white collar adalah orang-orang yang dibayar lebih tinggi dibanding rata-rata terutama dibandingkan pekerja blue collar yang tidak pasti bekerjanya dan pemasukannya.
Setidaknya, bayarannya akan layak dan di atas UMR. Adapun semakin tinggi jabatanmu di perusahaan, biasanya akan memengaruhi gaji yang diterima semakin tinggi juga. Namun, hal ini juga disesuaikan dengan sektor pekerjaan yang kamu jalani.
Seperti itulah penjelasan dan ruang lingkung pekerja white collar. Termasuk di dalamnya ada penjelasan sepintas perbedaannya dengan pekerja blue collar. Satu hal yang pasti, pendidikan menjadi pertimbangan paling penting bagi kamu yang ingin menjadi pekerja white collar.