Dunia Kerja

5 Soft Skill yang Paling Dibutuhkan Pekerja di Masa Depan

Soft Skill
Soft Skill

 Ajaib.co.id – Di dunia profesional, soft skill membantu kamu untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan perusahaan. Kemampuan ini menjadi penting untuk dimiliki karena seringkali menjadi alasan untuk mempertahankan atau mempromosikan pegawai.

Praktik ini terus dijalankan, entah kamu bekerja di startup/korporat hingga biro periklanan. Keterampilan non-teknis berbeda dengan keterampilan teknis atau biasa disebut hard skill yang langsung berhubungan dengan tanggung jawab suatu jabatan. Hard skill lebih mudah diukur dan dan dipelajari dibandingkan keterampilan non-teknis.

Misalnya, hard skill yang harus dimiliki untuk tukang kayu adalah kemampuan untuk mengoperasikan gergaji mesin atau menggunakan siku ukur, atau hard skill yang dibutuhkan oleh seorang penulis adalah kemampuan untuk merangkai kata-kata menjadi kalimat yang mudah dimengerti. Sementara, soft skill sendiri mengacu pada kemampuan untuk berkomunikasi efektif ke rekan kerja atau klien.

Kemampuan non-teknis sulit dipelajari karena tidak dapat diukur. Namun, jika kamu mengasahnya secara bertahap, kemampuan tersebut akan membantu kamu untuk berkompetisi dan memiliki nilai lebih di mata perusahaan.

Banyak yang bilang bahwa hard skill yang akan membantu kamu mendapatkan pekerjaan, tapi soft skill lah yang akan membimbing untuk terus maju dan membantu ke puncak karir. Artinya, jika kamu memiliki kemampuan non-teknis, kamu sudah siap untuk menyambut masa depan.

Di bawah ini adalah 5 kemampuan non-teknis yang perlu dimiliki pekerja profesional untuk tetap berkompetisi dan terus berkembang di masa depan.

Komunikasi

Komunikasi adalah keterampilan non-teknis yang yang sering dicari dan diinginkan perusahaan pada pegawai, dan kemampuan berkomunikasi ini mencakup banyak hal. Berkomunikasi dengan baik bukan tentang lihai berbicara, tapi tentang bagaimana kamu mendengarkan sesuatu dengan cermat, menafsirkan konteks percakapan, mengekspresikan diri dengan jelas, dan meyakinkan orang lain tentang sudut pandang kamu.

Kemampuan berkomunikasi sangat penting karena di dunia professional kamu akan selalu berinteraksi dengan banyak orang, mulai dari klien, pelanggan, rekan kerja, dan vendor. Kemampuan berkomunikasi akan membantu kamu memahami dengan jelas apa yang harus kamu sampaikan ke mereka.

Gaya berkomunikasi biasanya berkaitan dengan kepribadian. Misalnya, beberapa orang cenderung menyukai obrolan yang berbasis fakta dan logika, sementara yang lainnya lebih mementingkan perasaan orang lain. Kedua pendekatan ini sama-sama penting, tetapi akan terjadi kesalahpahaman jika kamu tidak memahami kepribadian lawan bicara.

Untuk memahami kualitas berkomunikasi kamu saat ini, berikut adalah soft skill yang berhubungan dengan komunikasi yang bisa kamu pelajari: keterampilan mendengarkan, negosiasi, komunikasi non-verbal, persuasi, presentasi, public speaking, membaca bahasa tubuh, komunikasi verbal, komunikasi visual, dan menulis laporan.

Fleksibilitas

Perubahan adalah bagian dari penting untuk bisnis di industri apa pun. Perusahaan membutuhkan pegawai yang cukup fleksibel untuk bekerja dengan inisiatif baru, terbuka terhadap ide-ide baru, dan umumnya dapat bertahan di kondisi yang di mana rencana tidak berjalan sesuai dengan ekspektasi. Sebuah penelitian menemukan bahwa hubungan antara kinerja dan fleksibilitas dalam jangka panjang karena akan ada waktunya kamu harus keluar dari rutinitas dan menghadapi tantangan yang baru.

Bersikap fleksibel bukan berarti kamu mengambil tugas atau pekerjaan baru seperti seorang ahli. Sebaliknya, fleksibilitas adalah tentang menunjukkan bahwa kamu bersedia menerima tanggung jawab dan mempelajari berbagai hal. Selalu ingat bahwa perusahaan mencari pegawai yang siap untuk keluar dari zona nyaman terbuka untuk solusi alternatif yang mungkin akan terasa tidak nyaman di awal.

Sikap Positif

Ada banyak hal yang tidak dapat diubah di tempat kerja, tapi jangan sampai hal-hal yang tidak dapat kamu ubah mengganggu kinerja. Manajer biasanya menyukai individu dengan kepribadian yang tenang, rasional, dan ceria, mereka yang meredakan ketegangan di lingkungan kerja, dan tidak mudah mengeluh. Beberapa orang menyebutnya sikap positif yang merupakan salah satu soft skill yang pekerja butuhkan.

Penelitian menyebutkan, individu yang memiliki sikap positif akan memiliki hubungan yang baik di lingkungan kerja, lebih bahagia dalam melaksanakan tanggung jawab, dan lebih baik dalam membuat keputusan dibandingkan individu yang sering mengeluh.

Memang tidak mudah menjaga sikap positif di dunia kerja yang penuh tekanan, tetapi ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk membantu mempertahankan sikap positif, misalnya menertawakan keadaan yang memberi tekanan agar lingkungan kerja tetap positif.

Integritas

Dari sudut pandang manajer, dua keterampilan non-teknis yang dapat membantu memberi perbedaan antara kamu dengan pegawai lain adalah dengan selalu melakukan apa yang kamu katakan akan kamu lakukan dan mengakui kesalahan, alih-alih menyembunyikannya.

Ada banyak pekerja yang memiliki karir cemerlang, tapi mereka bukanlah orang-orang yang dipercaya, dihormati, dan didukung rekan kerja ketika mendapatkan promosi. Memiliki integritas di lingkungan profesional adalah cara aman dan konsisten untuk meningkatkan reputasi dan value dalam mencapai tujuan akhir jenjang karir.

Kerja Sama

Soft skill terakhir yang kamu butuhkan adalah kemampuan bekerja sama. Bekerja dalam tim dapat menjadi tantangan, tetapi dengan mempelajarinya dengan baik akan membantu kamu terus maju di lingkungan kerja. Perusahaan mencari individu yang dapat bekerja sama dan mengelola konflik dengan rekan kerja untuk mencapai tujuan bersama.

Apa indikator yang membuat kamu adalah individu yang dapat bekerja sama? Pada dasarnya, jika kamu memahami tanggung jawab dan objektif perusahaan. Mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sendiri, serta bagaimana kamu bekerja sebagai tim dapat memberikan pengetahuan baru. Beberapa keterampilan yang terkait dengan kerja sama di antaranya memahami umpan balik, kolaborasi, memahami situasi yang sulit, empati, mampu berhadapan dengan politik kantor, hingga kecerdasan emosional.

Artikel Terkait