Ajaib.co.id – Hai, para orang tua milenial! Masih bingung bagaimana cara membuat anak bertanggung jawab sejak dini? Berikut ini cara mengajarkan anak tentang tanggung jawab.
Bagi orang tua milenial cara membuat anak bertanggung jawab dan disiplin, salah satunya yaitu dimulai dari hal yang kecil dan sederhana terlebih dahulu.
Yang mana, orang tua bisa mengajarkan anak-anaknya untuk belajar bertanggung jawab dan disiplin sejak dini. Sehingga, kedisiplinan dan tanggung jawab yang sudah diajarkan sejak mereka kecil dapat menjadi kebiasaan yang selalu diingat dan dibawa hingga dewasa nanti.
Namun di usia berapa idealnya para orang tua sudah mengajarkan anaknya bertanggung jawab? Usia ideal untuk mulai menerapkan tanggung jawab kepada anak sejak mereka berumur 3 tahun.
Tetapi penerapan tanggung jawab pada anak tidak mutlak harus diajarkan saat berusia 3 tahun. Sebab, orang tua dari anak itu sendirilah yang paling tahu sebenarnya kapan waktu terbaik untuk mulai mengajarkan tanggung jawab kepada si anak.
Soalnya, para orang tua adalah sosok yang paling banyak menghabiskan waktu bersama sang buah hati dibanding dengan orang lain. Lantas, tentu saja mereka tahu betul bagaimana perkembangan si anak, dan apakah si anak sudah siap atau belum untuk mulai diajarkan tanggung jawab sejak dini.
Oleh sebab itu, dalam praktiknya tanggung jawab itu lebih mudah untuk dikatakan namun sulit untuk diterapkan. Kamu sebagai orang tua sangat berperan besar dalam membentuk karakter anak. Sebab, pembelajaran pembentukan karakter anak dimulai dari lingkungan keluarga.
Tak terkecuali, perihal bagaimana cara orang tua untuk membuat anaknya memiliki rasa tanggung jawab. Berikut tips dan cara membuat anak bertanggung jawab yang bisa diterapkan oleh para orang tua milenial di dalam lingkungan keluarga:
Cara Membuat Anak Bertanggung Jawab
Mulai dari Hal yang Kecil Dulu
Sama halnya seperti belajar di sekolah, si anak harus melalui jenjang pendidikan terendah terlebih dahulu dan kemudian naik tingkat ke kelas yang lebih tinggi. Di mana, mereka perlu diajarkan terlebih dahulu cara membaca, menulis, menghitung, dan lain-lain. Lalu, diberikan soal-soal perihal hal tersebut untuk dikerjakan oleh mereka.
Jadi, dalam kasus ini para orang tua tidak bisa langsung memberikan pengajaran tentang tanggung jawab kepada anak untuk hal-hal yang besar. Melainkan harus dimulai secara konsisten untuk hal kecil terlebih dahulu seperti rajin bangun pagi, bila ada barang yang jatuh tersenggol minta mereka untuk mengembalikan ke tempat semula, jangan lupa untuk gosok gigi sebelum tidur, berdoa sebelum makan, dan taruh piring ke tempat cucian piring setelah selesai makan.
Hal-hal ini adalah bentuk tanggung jawab sederhana yang bisa para orang tua terapkan di rumah untuk mengajarkan dan menanamkan rasa tanggung jawab bagi sang buah hati sejak dini.
Menerapkan Hukuman
Ketika si anak sudah memasuki usia 3 tahun, mereka sudah bisa berkomunikasi dengan baik dan lebih sering bertanya apapun yang dilihatnya kepada orang tua. Selain itu, anak berumur 3 tahun juga sedang aktif-aktifnya suka bermain dengan teman sebayanya.
Bila si anak sedang bermain mainannya di kamar dan mainan-mainan tersebut berantakan di lantai, orang tua bisa meminta si anak untuk merapihkannya kembali ke tempat semula.
Walaupun, tidak mungkin mereka bisa merapihkannya secara sempurna sebab masih kecil. Namun, hal ini sangat baik bagi perkembangan si anak untuk mulai diajarkan rasa tanggung jawab dari setiap hal yang dilakukan pasti terdapat konsekuensi.
Jangan Membentak Anak, Tetapi Bicaralah dengan Suara yang Tegas
Di rumah, orang tua bagaikan seorang guru yang menjadi panutan bagi si anak. Sehingga, orang tua harus menunjukkan ketegasan namun bukannya membentak anak secara keras. Bila si anak melakukan kesalahan seperti menumpahkan makanan atau minuman, orang tua bisa memberitahunya dengan suara yang tegas dan jelas, dan tidak membentaknya secara kasar.
Sebab, jika para orang tua membentak si anak secara keras, hal ini mempengaruhi perkembangan mental dan psikisnya. Mereka bisa tumbuh sebagai pribadi yang tidak percaya diri, tertutup, depresi, dan kurangnya kepercayaan kepada orang tua.
Lantas, si anak jadi tidak mau lagi mendengarkan kata-kata orang tua lagi. Dengan demikian, para orang tua akan kesulitan untuk mengajarkan anaknya tentang rasa tanggung jawab karena sudah tidak dipercayai lagi oleh si anak.
Persiapkan Situasi Perkembangan Si Anak
Gunakan barang-barang yang aman untuk anak berumur 3 tahun, para orang tua bisa menyiapkan piring atau mangkok plastik agar tidak pecah saat si anak ingin menaruh piring makan ke tempat cucian piring. Selain itu, orang tua juga bisa menyiapkan lap bersih untuk digunakan membersihkan tetesan susu dan lain sebagainya bagi si anak.
Taruh tong sampah yang bisa dijangkau oleh si anak agar ia bisa membuang sampah permen yang dimakan ke tong sampah tersebut.
Jadilah Panutan Bagi Si Anak
Untuk mempercepat perkembangan si anak agar memiliki rasa tanggung jawab sejak dini, kamu sebagai orang tua patut menjadi contoh dan panutan. Jadi, bukan hanya melalui suara yang tegas saja melainkan kamu juga perlu untuk memberikan intruksi secara perlahan dan intensif.
Misalnya, mengajarkan anak untuk mencuci tangan sebelum makan dan lain sebagainya secara konsisten setiap waktu. Hal ini akan selalu diingatkan oleh si anak dan perlahan-lahan menjadi sebuah kebiasaan yang tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari.
Manfaat Tanggung Jawab yang Dimiliki oleh Anak Saat Dewasa Kelak
Tanggung jawab adalah sebuah sifat yang dibentuk dari proses pembentukan karakter yang pertama kali diajarkan oleh para orang tua di lingkungan keluarga. Bila tanggung jawab ini sudah tertanam di dalam diri si anak, pada usia yang mulai beranjak dewasa kelak, si anak akan mendapatkan beberapa manfaat antara lain:
- Lebih dihargai orang lain.
- Bisa dipercaya.
- Jarang melakukan kesalahan.
Itulah beberapa manfaat yang bisa diperoleh oleh si anak saat memiliki rasa tanggung jawab yang sudah tertanam di dalam dirinya sejak dini. Intinya, sebagai orang tua cara membuat anak bertanggung jawab harus dimulai dari hal sederhana terlebih dahulu, kemudian seiring dengan bertambahnya usia si anak baru diterapkan bentuk tanggung jawab yang lebih besar lagi.