Rumah Tangga Masa Kini

Pengertian Keluarga Milenial dan Tipe dalam Mengasuh Anak

pengertian keluarga milenial

Ajaib.co.id – Pengertian keluarga kini rasanya harus kembali didefinisikan dengan perkembangan dunia saat ini. Salah satu yang sangat berbeda adalah dengan adanya pergerasan peran dan fungsi dalam satu keluarga. Terlebih lagi bagi kalangan milenial yang sekarang menjadi cermin akan bentuk keluarga modern.

Pengertian keluarga menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah ibu dan bapak beserta anak-anaknya. Namun dalam ilmu sosial, bisa dikatakan jika keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan hidupnya dalam satu rumah tangga dan hidup saling berketergantungan.

Sedangkan arti kata keluarga menurut UU No.10 tahun 1992, adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. Bisa dikatakan jika keluarga diikat dengan hubungan darah, ikatan perkawinan dan aspek lainnya.

Pembentuk dasar keluarga adalah dua orang yakni ibu dan ayah. Kemudian berkembang menjadi ayah, ibu dan anak sehingga menjadi apa yang kerap dilihat sekarang. Fungsi keluarga untuk seseorang juga penting karena menjadi tempat limpahan kasih sayang dan menciptakan serta mempertahankan hubungan yang dekat itu.

Pengertian Keluarga Milenial, Mendobrak Banyak Nilai Lawas

Jika bicara soal pengertian keluarga tidak bise lepas dari konsepnya yang terus berubah seiring dengan zaman. Meskipun keluarga tetap saja memiliki fungsi pendidikan, fungsi sosialisasi, reproduksi, ekonomi dan koping namun penerapannya bisa berubah sesuai dengan tuntutan hidup. Jika dahulu keluarga identik dengan peran ayah sebagai pencari nafkah dan ibu mengurus rumah maka sekarang sudah amat berubah.

Jika ditarik dengan konteks zaman sekarang, keluarga milenial yang terdiri dari para pasangan muda merupakan gambaran terkini. Berbicara mengenai keluarga milenial, mungkin beberapa dari kamu masih bingung apa itu pengertian keluarga milenial.

Sebelum jauh membahas mengenai pengertian keluarga milenial, ada baiknya jika kamu mengetahui sistem pengelompokan generasi dimana generasi tertua yang lahir sebelum tahun 1660 disebut dengan Baby Boomers.

Selanjutnya ada generasi X yang lahir antara tahun 1961 hingga 1980. Selanjutnya generasi Y yang lahir pada tahun 1981 – 1994 atau disebut juga dengan milenial. Selajutnya generasi Z yang lahir antara tahun 1995 hingga 2010 dan generasi Alpha yang lahir antara tahun 2011 hingga saat ini.

Pengertian keluarga milenial adalah sebuah keluarga yang pemimpin keluarganya baik ibu dan ayah adalah orang yang lahir antara tahun 1981 hingga 1994. Dalam sistem pemikiran, jelas generasi Y atau milenial berbeda dari Baby Boomers dan generasi X.

Selain hidup di era pembauran teknologi, generasi Y ditawarkan sebuah fasilitas yang membuat semua informasi menjadi lebih cepat tanpa mengenal batasan waktu. Sedangkan untuk pola pikir dan karakter generasi Y dapat dikatakan lebih visioner dan inovatif melakukan terobosan-terobosan dalam penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

Perbedaan antara generasi Y dengan generasi X dan Baby Boomers adalah generasi Y cenderung terbuka dalam menyikapi bentuk kritik untuk kemajuan. Sedangkan generasi X dan Baby Boomers cenderung terjebak dalam konsep jadul dan lawas.

Selanjutnya keseimbangan dalam hidup menjadi prioritas generasi Y. Oleh sebab itu, generasi Y umumnya mencari pekerjaan yang mampu menunjang gaya hidup seimbang mereka. Salah satu bentuk perubahand an gambaran dari pola keluarga milenial adalah ketika viral para ayah yang mau membantu istrinya mengurus rumah seperti memasak, mencuci, dan lain sebagainya.

Cara Pengasuhan Anak di Keluarga Milenial

Peranan keluarga yang kini semakin fleksibel merupakan salah satu gambaran paling akurat jika ingin mencari tahu pengertian keluarga milenial. Dalam urusan pengasuhan anak keluarga milenial juga memiliki cara tersendiri, yakni :

1. Menentang Norma Sosial Tradisional

Dalam mendidik anak, orangtua milenial cenderung lebih berpikiran terbuka daripada generasi x dan baby boomers yang lebih konvensional. Keluarga milenial umumnya berusaha dalam membentuk sebuah keluarga modern.

Selain itu keluarga milenial juga mengutamakan sebuah bentuk kerja tim yang dilakukan dengan efisien. Keluarga milenial juga lebih menjunjung tinggi kesetaraan gender dalam menjalankan pekerjaan. Selain itu, pengertian keluarga milenial adalah yang sangat menyadari pentingnya menghabiskan waktu bersaan keluarga di rumah.

Bandingkan dengan pemahaman dahulu bahwa peran wanita itu adalah di kasur, sumur dan dapur. Sebuat riset Hill Asean Studies 2018 digelar untuk mencari tahu masalah kesetaraan itu. Survei yang mengambil responden di Indonesia itu menunjukkan enam dari 10 istri bekerja dan membantu finansial keluarga, sedangkan suami yang membantu pekerjaan rumah tangga seperti memasak hanya tiga dari 10 suami.

Keseimbangan peran dalam keluarga memang masih jauh dari kata ideal. Namun setidaknya keluarga milenial sudah mulai menapaki jalurnya. Misalnya dengan semakin banyak pria yang bersedia memasak untuk keluarganya atau membersihkan rumah.

Di sisi lain, media juga mulai membentuk gambaran keluarga milenial yang sesuai dengan perubahan ini. Ingat iklan kecap ABC yang sempat viral beberapa waktu lalu? Iklan dengan tagline Suami Sejati Mau Masak itu dianggap salah satu pionir yang menangkap perubahan sosial ini.

2. Kuat dalam Penggunaan Media Sosial

Generasi Y atau milenial umumnya lebih memiliki ketergantungan terhadap media sosial. Untuk perkembangan buah hati, keluarga milenial umumnya berkiblat pada media sosial dan kecanggihan internet. Orang tua milenial juga umumnya banyak belajar pola asuh anak melalui internet dengan cara sharing di forum atau berbagi cerita.

Selain itu, keluarga milenial umumnya kerap mengunggah foto anak mereka di media sosial dan berinteraksi satu dengan yang lain secara online. Tujuannya sebagai arsip berjalan sekaligus berbagi kepada dunia atas perkembangan buah hati mereka.

Namun demikian para orang tua milenial paham betul dampak negatif teknologi dan informasi melalui sosial media, sehingga banyak yang memberi pengaturan privasi dalam profil mereka. Banyak yang memanfaatkan aplikasi untuk mengatur akses anak-anaknya ke internet atau penggunaan teknologi lainnya.

Kecenderung milenial sebagai kalangan internet savvy kemudian diaplikasikan dalam peran dan fungsinya di keluarga. Mulai dari mencari rekomendasi dan ilmu di internet sampai dengan arahan untuk membantu keluarga yang lebih efektif.

3. Reflektif

Berbeda dari generasi sebelumnya, milenial justru bukan tipe orang tua yang terlalu mengekang anak. Orang tua milenial mengutamakan pendekatan yang membangun sikap responsif anak tanpa intimidasi. Hal ini juga merupakan dampak dari perubahan dunia yang menekankan pentingnya sikap keterbukaan.

Umumnya orang tua milenial sangat menghargai waktu bermain bersama anak dengan penjadwalan yang terstruktur. Milenial bahkan memberikan ruang untuk anak berkembang dan menjadi apapun yang mereka inginkan. Bandingkan dengan generasi lalu yang cenderung lebih kaku dan mengatur anak-anaknya.

Selain itu, orang tua milenial juga mementingkan sikap empati, hal yang sekarang jauh lebih berkembang di dunia. Berbeda dari masa lalu ketika kemampuan akademis anak dituhankan dan aspek lainnya cenderung diabaikan. Tujuannya agar anak bisa menjadi pribadi yang lebih humanis sekaligus skillfull.

Pola pendekatan yang lebih demokratis dan mengikutsertakan anggota keluarga inti dalam proses pengambilan keputusan bukan hanya sekedar pengertian keluarga milenial melainkan juga ciri khas yang utama.

4. Menumbuhkan Identitas Diri Anak

Orangtua milenial memiliki peran dalam setiap aspek kehidupan anaknya. Dengan pemanfaatan teknologi yang terus berevolusi anak dari generasi milenial umumnya dipersiapkan sesempurna mungkin untuk menjalani masa depannya.

Para orang tua milenial sejak awal menyiapkan identitas anak dengan memilih nama yang unik. Sekarang variasi nama anak memang lebih beragam dengan harapan tidak ada kesamaan dengan orang lain di kemudian hari. Anak diajarkan untuk bisa stand out dibandingkan sekitarnya.

Bahkan orang tua milenial mempersiapkan banyak hal sebelum merencanakan memiliki anak. Sehingga anak yang lahir dari orang tua milenial lebih terorganisir dan terencana masa depannya. Keluarga milenial juga menyadari masa depan yang lebih menantang dalam hal finansial sehingga menyiapkannya dengan matang.

Banyak keluarga muda yang sejak dini sudah mempersiapkan dana pendidikan anaknya. Termasuk dengan berinvestasi baik lewat reksa dana, saham maupun obligasi. Tujuannya agar anak bisa leluasa memaksimalkan potensinya tanpa masalah keuangan.

Aspek kesiapan finansial juga menjadi salah satu ciri khas dari keluarga milenial. Meskipun banyak yang percaya jika anak memiliki rezekinya masing-masing namun para orang tua milenial percaya itu harus diusahakan dan dipersiapkan dengan matang.

Pengertian keluarga bisa saja berbeda bagi setiap orang. Namun yang pasti, keluarga sebagai tempat pertama untuk berkembangnya suatu individu tidak bisa dibantah. Karena itu, konsep keluarga terus berubah untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Artikel Terkait