Ajaib.co.id – Pasar saham Amerika Serikat (AS) memiliki tiga indeks yang menjadi penggerak stock market di negeri Paman Sam ini. Di antaranya, ada indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA), Nasdaq Index, dan S&P 500 Index. Ketiga indeks ini merepresentasikan pergerakan harga saham di bursa.
Salah satu indeks yang sangat diminati oleh para investor, fung manager, dan analis adalah Nasdaq index. Indeks ini merupakan indeks terbesar kedua pada bursa Nasdaq. Untuk diketahui, bursa Nasdaq sendiri merupakan bursa kedua terbesar setelah bursa New York. Kedua bursa ini terletak di New York City.
Nasdaq index tercatat sudah mulai beroperasi sejak tahun 1971 silam. Indeks ini merupakan bursa elektronik pertama pada masa itu. Dengan indeks utamanya adalah Nasdaq Composite yang di dalamnya berisi sekitar 3.000 saham yang tercatat di bursa Nasdaq. Adapun untuk emiten yang terdaftar ke Nasdaq index ini terdiri dari berbagai macam perusahaan pada berbagai sektor. Terkecuali tidak untuk sektor keuangan.
Nasdaq index ini disusun menggunakan metode kapitalisasi, artinya bobot setiap saham pada indeks tergantung dari kapitalisasinya. Pada setiap kuartalnya akan ada penyesuaian saham-saham dalam indeks ini.
Adapun kapitalisasi pasar atau balue ini dihitung dengan mengalikan jumlah total saham yang dimiliki dengan harga jual terbaru. Misalnya, sebuah perusahaan memiliki 1 juta saham dengan nilainya yang meningkat hingga $3 maka mempunyai dampak lebih besar pada nilai perubahan indeks daripada saham perusahaan yang mengalami peningkatan $3 namun hanya memiliki total sajam 500 ribu saham.
Selanjutnya, indeks ini terus dihitung sepanjang perdagangan berlangsung dan dilaporkan satu kali per detik. Hingga nilai konfirmasi final akan dilaporkan pada pukul 16.16 waktu setempat pada setiap haru perdagangan berlangsung.
Mengutip dari tirto.id, porsi terbesar pada Nasdaq index ini adalah sektor teknologi. Sehingga saham-saham teknologi memiliki bobot besar dan dominan sekitar 54% pada indeks ini.
Oleh sebab itu, Nasdaq index kerap menjadi acuan untuk pergerakan saham-saham teknologi. Selain sektor teknologi, Nasdaq index juga meliputi sektor lainnya berupa sektor konsumen, seperti saham-saham restoran, peritel, dan pariwisata.
Dilatarbelakangi lebih banyak bobot saham teknologi, maka Nasdaq index dianggap lebih berisik dibandingkan dengan indeks S&P yang berisi atas berbagai macam saham dari berbagai sektor.
Di lain sisi, potensi penguatan indeks ini cukup besar. Karena kenaikan dan penurunan indeks sangat tergantung pada naik turunnya sektor teknologi. Misalnya, saat terjadi pecah gelembung dotcom pada tahun 2000, Nasdaq index pun turun tajam.
Komposit Nasdaq
Untuk mengetahui keadaan finansial sektor teknologi di Amerika Serikat, kamu langsung bisa mengetahui dengan mengecek Komposit Nasdaq. Pada komposit ini para investor sudah bisa melihat kinerja perusahaan-perusahaan dalam sektor teknologi ini.
Meskipun di Komposit Nasdaq ini sudah banyak sekali perusahaan yang mencatatkan sahamnya. Kira-kira terdapat 3.000 lebih saham pilihan yang ada di Nasdaq index ini.
Intinya, Komposit Nasdaq ini memperlihatkan bagaimana keadaan pasar teknologi yang lebih luas dilakukan dengan memasukkan kelompok perusahaan yang besar dan beragam dari sektor teknologi.
Akan tetapi komposit ini ini tidak membantu untuk mengukur pasar yang lebih luas karena tidak diwakili dengan baik oleh industri atau sektor lain di luar teknologi, seperti makanan atau mode.
Berikut beberapa fitur di Komposit Nasdaq yang informasinya bisa kamu manfaatkan:
- Merepresentasikan Sektor Teknologi
Perlu diketahui, kalau semua perusahaan yang terdaftar di bursa Nasdaq termasuk dalam indeks Nasdaq juga. Selain itu, sebagian besar perusahaan di bursa Nasdaq merupakan perusahaan yang bergerak di sektor teknologi, sehingga Nasdaq index mempunyai pengaruh teknologi yang besar.
- Bobotnya
Selanjutnya, saham diukur dalam indeks bertujuan untuk memperhitungkan ukuran mereka yang berbeda. Ukurannya di sini adalah nilainya menurut kapitalisasi pasar. Hal itu karena misalnya, nilai raksasa teknologi Amazon jauh lebih besar daripada pelopor kamera teknologi GoPro, sehingga indeks menggunakan sebuah rumus untuk menjelaskannya.
- Jangkauan Internasionalnya
Nasdaq index ini memiliki jangkauan yang lebih luas. Tidak seperti dua rekan lainnya (seperti S&P 500 atau Dow) yang berbasis di Amerika Serikat. Perusahaan yang melantai di Nasdaq Composite tidak hanya berbasis di Amerika Serikat saja.
- Bukan Hanya Soal Saham
Selanjutnya, indeks ini mencakup berbagai sekuritas terkait teknologi. Termasuk di dalamnya, kepercayaan investasi real estate seperti REIT yang merupakan investasi real estate yang dapat diperdagangkan, ada pula Exchange Traded Funds (ETF) yang merupakan dana yang bisa diperdagangkan biasanya terdiri dari sekelompok investasi saham, serta ada American Depository Receipts (ADR) yaitu perdagangan saham asing di Amerika Serikat.
Cara Menghitung Komposit Nasdaq
Sepanjang hari perdagangan berlangsung, Komposit Nasdaq dihitung berdasarkan harga yang ditinjau setiap detiknya. Pada akhir hari dari perdagangan saham, Komposit Nasdaq akhir ditentukan dan dilaporkan pada 16:16 EST atau waktu setempat di mana mencerminkan penutupan perdagangan.
Untuk mencari tahu nomor indeks Komposit Nasdaq di akhir harus memperhatikan nilai akhir perdagangan. Setidaknya harus mengambil 3.000 lebih nilai saham dan mengubahnya menjadi satu angka indeks saham. Sementara itu, prosesnya melibatkan 3 elemen utama: angka bobot, harga terakhir (biasa disebut juga harga keamanan terkini dalam daftar), dan pembagi indeks.
Adapun cara kerjanya seperti berikut ini. Pertama, Nasdaq index menggunakan metode pembobotan saham dengan kapitalisasi pasarnya. Tujuannya untuk memastikan pengaruhnya terhadap angka akhir sesuai dengan ukuran perusahaan.
Selanjutnya, semua bobot saham dari setiap sekuritas yang terlibat dikalikan dengan harga sekuritas terbaru. Sehingga jumlah dari angka-angka itu kemudian dibagi dengan “pembagi indeks” yang ditentukan oleh Nasdaq. Dan akhirnya, kamu sudah bisa mendapatkan Indeks Komposit Nasdaq-nya.