Komoditas

Mengenal Apa itu Bursa Berjangka dan Sejarahnya

Ajaib.co.id – Apa itu bursa berjangka? Untuk memahami apa itu bursa berjangka maka sebaiknya kita mempelajari dahulu hal yang mendasari terbentuknya bursa berjangka.

Sebenarnya praktik perdagangan komoditas berjangka sudah berlangsung sejak zaman Yunani kuno. Namun bursa perdagangan berjangka modern baru dibuat di tahun 1840 di Chicago. Yang mendorong terbentuknya bursa adalah kenyataan bahwa para petani maupun pemborong merasa cemas akan ketidakstabilan harga pangan yang mungkin merugikan mereka.

Ketika petani mulai menanam jagung hingga pada waktunya panen, harga jagung mungkin berubah-ubah. Perubahan harga jagung dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Gagal panen di sebagian tempat yang menyebabkan terjadinya kelangkaan sehingga harganya melambung tinggi. Kadang sebaliknya harga berubah turun drastis menjadi murah sekali karena ada pasokan jagung yang melimpah di seluruh negeri.

Oleh karena itu para petani melakukan pengikatan kontrak dengan calon pembelinya. Sebelum panen petani mengadakan perjanjian dengan calon pemborong untuk membeli jagung mereka di harga yang disepakati tiga bulan kemudian. Karena ada jangka waktu yang disepakati makanya disebut kontrak berjangka/futures. Kontrak berjangka dimanfaatkan sebagai alat untuk lindung nilai.

Itu adalah kontrak lindung nilai yang diharapkan akan menguntungkan kedua belah pihak. Mereka melakukan transaksi atas hasil panen di masa mendatang dengan harga yang disepakati di awal kontrak ditandatangani.

Para petani tidak lagi perlu cemas dengan harga jual jagung kelak ketika sudah panen. Para pemborong juga bisa membeli dengan harga lebih rendah dari pasaran karena dalam pembuatan kontrak berjangka memasukkan perhitungan risiko di dalamnya sehingga bisa lebih murah.

Hal ini berlangsung cukup lama, sayangnya tak semua pelaku kontrak berjangka ini menepati janji.  Kadang pada saat waktu yang disepakati tiba ternyata harga jagung di pasaran lebih rendah dari harga kontrak.

Jika demikian maka pemborong tak sekali-dua kali kabur, tidak menepati janjinya untuk membeli dari sang petani di harga yang disepakati. Kadang juga petani yang pergi begitu saja mencari pembeli lain. Petani membatalkan kontraknya karena harga di pasaran lebih mahal dari harga di dalam kontrak pada saat waktu yang disepakati tiba.

Nah, karena itulah dibuat sebuah tempat transaksi yang disebut bursa di mana semua pesertanya baik penjual maupun pembeli komoditas diharuskan tunduk pada kontrak yang dibuatnya. Bursa berjangka akan mewadahi dan mengikat secara hukum para peserta yang bertransaksi kontrak berjangka.

Bursa akan melindungi pemborong dengan memastikan penyerahan komoditas terlaksana sesuai waktu yang disepakati. Para petani dilindungi dengan memastikan para pemborong membayar sesuai kontrak berjangka mereka. Bursa akan mengikat secara hukum sesuai regulasi di bawah pengawasan ketat.

Dalam perkembangannya tidak hanya jagung dan gandum namun juga komoditas lainnya seperti kopi, coklat, teh dan produk pertanian, pertambangan, mata uang, dan lain sebagainya yang ditransaksikan secara berjangka.

Definisi

Bursa sendiri artinya pasar, tempat di mana penjual dan pembeli bertemu dan bertransaksi. Berjangka artinya komoditas atau barang yang dijual akan ditransaksikan namun pertukaran barang akan dilakukan di waktu mendatang sesuai jangka waktu yang disepakati.

Bursa berjangka atau futures exchange diartikan sebagai sebuah tempat yang sah untuk bertransaksi jual-beli komoditas berdasarkan kontrak berjangka.

Menurut UU RI tahun 1997, bursa berjangka adalah badan usaha yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk kegiatan jual beli komoditi berdasarkan kontrak berjangka serta opsi atas kontrak berjangka.

Sejarah Bursa Berjangka

Pada tahun 1840 sebuah futures exchange bernama Chicago Board of Trade (CBOT) didirikan di Chicago, Amerika. Chicago adalah tempat yang tepat untuk mendirikan bursa berjangka karena letaknya yang strategis. Chicago saat itu adalah sebagai pusat transportasi, distribusi, perdagangan, dan hanya selangkah dari pusat pertanian gandum dan peternakan di Midwest.

Lalu futures exchange lainnya muncul bernama Chicago Produce Exchange yang berubah nama dan merger dengan CBOT menjadi sebuah bursa raksasa yang disebut Chicago Mercantile Exchange (CME). Saat ini CME adalah salah satu futures exchange terbesar di dunia dengan jumlah kontrak berjangka terbanyak.

Kini kontrak berjangka di CME tak hanya komoditas saja. Pada tahun 1972 sebuah divisi didirikan dalam CME yang disebut Pasar Moneter Internasional (IMM) yang menawarkan kontrak berjangka untuk instrumen keuangan seperti mata uang utama dunia yaitu Poundsterling Inggris, yen Jepang, dll. Dalam perkembangannya kontrak berjangka beberapa indeks saham juga diperdagangkan di sana.

Bursa Berjangka Jakarta

Indonesia juga punya bursa berjangka lho, namanya Bursa Berjangka Jakarta (BBJ).

Jadi PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), atau Jakarta Futures Exchange dalam bahasa inggrisnya, adalah sebuah futures exchange resmi yang didirikan tanggal 19 Agustus 1999 di Jakarta dan beroperasi sejak 15 Desember 2000.

BBJ memfasilitasi para anggotanya untuk bertransaksi kontrak berjangka secara elektronik sehingga para pelaku tidak tahu siapa lawan transaksinya. Kesepakatan kontrak yang mengikat penjual dan pembeli tanpa memberi tahu siapa lawan transaksinya akan menghilangkan bias antar pelaku pasar. Harga yang terbentuk kemudian adalah murni berdasarkan permintaan dan penawaran.

Kontrak dibuat atas kesepakatan membeli dan menjual komoditas dalam jumlah tertentu dengan kualitas tertentu, varian tertentu di waktu yang disepakati bersama. Yang dinegosiasikan hanyalah harganya saja. Futures exchange digunakan sebagai sarana lindung nilai untuk mengelola risiko fluktuasi harga.

Pialang berjangka yang resmi adalah yang berada di bawah naungan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditis (Bappebti) dan anggota bursa Jakarta Furtures Exchange (JFX) atau Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) serta diwasi Indonesia Clearing House (ICH) dan Kliring Berjangka Indonesia (KBI).

Sebagai informasi, dilansir dari Kontan bahwa per 16 November 2020, total transaksi di Bursa Berjangka Jakarta mencapai 8,252 juta lot. Lebih banyak 0,03 persen dari target awal. Komoditas yang sedang tren adalah emas dan kopi sepanjang tahun 2020 ini.

Artikel Terkait