Analisis Saham

Memastikan Kelayakan dalam Mengoleksi Saham IMPC

Ajaib.co.id – PT Impack Pratama Industri Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan bahan bangunan plastik dan produk bangunan lainnya. Perusahaan dengan kode saham IMPC ini pertama kali beroperasi secara komersial di tahun 1982.

Adapun produk yang dihasilkan terbagi menjadi tiga kelompok yaitu atap, fasad, serta bahan baku.

Produk bahan bangunan plastik tersebut dipasarkan dengan berbagai merek seperti Alcotuff, Alcolite, Decobond, TwinLite, SolarFlat, SolarTuff, LaserCool, dan Impraboard. Produk-produk milik IMPC biasa digunakan untuk kebutuhan rumah, mall, hingga industri lainnya. Di mana, perseroan memiliki pabrik yang berada wilayah Indonesia dan Vietnam.

Saham IMPC mulai diperdagangkan di bursa saham sejak tahun 2014 dengan harga penawaran sebesar Rp3.800 per lembar saham. Saat ini, mayoritas kepemilikan saham IMPC dipegang oleh PT Tunggal Jaya Investama sebesar 45,60 kepemilikan dan PT Harimas Tunggal Perkasa 44,22 persen kepemilikan.

Pergerakan harga saham IMPC saat ini berada di bawah harga penawaran. Pada perdagangan 1 April 2021, harga saham IMPC ditutup di angka Rp1.460 per lembar saham.

Nah, untuk mengetahui apakah saham IMPC yang tengah melemah ini layak untuk dikoleksi, ketahui terlebih dulu fundamental perusahaan dan rencana bisnis yang akan dilakukan ke depannya melalui bedah kinerja saham IMPC.

Laba Bersih IMPC di Sembilan Bulan Pertama Tahun 2020 Melonjak 55,9 Persen

Masa pandemi covid-19 yang berdampak pada perekonomian tampaknya tidak terlalu mempengaruhi bisnis IMPC di tahun 2020. Berdasarkan laporan keuangan IMPC, perseroan mencatatkan pendapatan bersih hingga kuartal ketiga tahun 2020 sebesar Rp1,23 triliun yang naik 18,3 persen dari periode sama di tahun sebelumnya hanya sebesar Rp1,04 triliun.

Seiring dengan pendapatan yang naik, laba bersih IMPC juga ikut meningkat tajam 55,9 persen menjadi Rp86,76 miliar hingga September 2020 dari periode sama di tahun sebelumnya sebesar Rp55,64 miliar.

Peningkatan penjualan tersebut didukung oleh hasil akuisisi aset dan bisnis yang dilakukan IMPC. Di mana, IMPC melakukan pembelian aset dari produsen atap FRP dan polikarbonat, Galaxy Rooflite Pty Ltd pada 6 Januari 2020.

Adapun jenis aset yang diakuisisi meliputi persediaan barang, mesin, peralatan, hingga merek dagang dengan total transaksi mencapai 1,5 juta AUD.

Catatkan Penjualan yang Terus Meningkat, Fundamental IMPC dalam Kondisi Baik

Selain bisnis yang tahan terhadap tekanan di masa pandemi, IMPC juga catatkan kinerja keuangan yang begitu positif dalam 5 tahun terakhir. Di mana, penjualan IMPC terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Berikut data dari ikhtisar keuangan berdasarkan informasi finansial perseroan (dalam triliun rupiah):

Dapat diketahui berdasarkan data ini bahwa kinerja keuangan terutama penjualan dalam 5 tahun terakhir sangat positif. Hanya saja di tahun 2016 pendapatan harus turun, namun tidak signifikan. Selain itu, perseroan juga terus mencatatkan raihan laba bersih di setiap tahunnya. Namun, jumlahnya tidak konsisten atau naik turun.

Pada tahun 2016, laba bersih yang dicatatkan oleh IMPC harus turun sejalan dengan penjualan yang juga turun di tahun tersebut. Sementara di tahun 2017, laba bersih yang dicatatkan juga kembali turun, padahal penjualan IMPC naik dibanding tahun sebelumnya. Penurunan laba bersih ini disebabkan oleh beban produk yang meningkat di tahun tersebut.

Sedangkan penurunan laba di tahun 2019 dipengaruhi oleh perlambatan kinerja karena efek tahun politik yang mulai mempengaruhi bisnis di kuartal pertama.

Akan tetapi, kinerja keuangan mengacu pada laporan keuangan dalam 5 tahun terakhir ini masih menunjukkan hal yang positif bagi bisnis IMPC. Jika dilihat dari rasio keuangan, khususnya untuk ikhtisar keuangan tahun buku 2019, kinerjanya masih sangat positif.

Adapun data yang dimaksud dapat dilihat seperti berikut:

Prospek Bisnis IMPC ke Depannya untuk Meningkatkan Pertumbuhan Kinerja Keuangan

Untuk memastikan saham IMPC yang sebelumnya ditutup melemah di harga Rp1.460 per lembar saham layak dikoleksi, maka rencana bisnis perseroan ke depannya bisa menjadi acuan penting. Menyambut tahun 2021, PT Impack Pratama Industri Tbk sendiri optimistis dengan catatan kinerja keuangan yang lebih positif.

Hal tersebut dibuktikan dengan rencana yang dipersiapkan sebelumnya yaitu memperkuat kegiatan pemasaran yang ditujukan dalam mempenetrasi pasar secara maksimal. IMPC menyampaikan bahwa strategi tahun 2021 tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. Di mana, IMPC berusaha merebut market share milik kompetitor dan memaksimalkan penjualan lewat jaringan serta cabang-cabang perseroan.

Selain itu, IMPC juga bakal memaksimalkan pasar ekspor melalui beberapa produk khususnya PC roofing dan unplasticised Polyvinyl Chloride roofing di tahun ini. Penjualan produk yang meliputi uPVC Roofing Alderon, Alderon RS, PC produk pada semua range, Pipa PVC, serta Aluminium Composite Panel ini dapat memberikan kontribusi dalam pendapatan di tahun 2021.

Ada juga beberapa produk baru yang telah dirilis sebelumnya seperti atap berbahan Polyethylene terephthalate dan cat pelapis anti bocor Aquatuff. Namun, masih dalam tahap penetrasi yang ditujukan agar merek tersebut bisa lebih stabil dan diterima oleh para pelanggan sehingga membutuhkan waktu.

Dengan beberapa strategi yang dipersiapkan tersebut, IMPC menargetkan raihan pendapatan di tahun 2021 mencapai Rp1,9 triliun.

Di mana, target ini 15 persen tumbuh dibanding realisasi pendapatan di tahun sebelumnya. Sedangkan untuk rencana ekspansi bisnis, pihak IMPC masih belum memberikan pernyataan resmi, namun tidak menutup kemungkinan untuk mengakuisisi bisnis tertentu, baik di dalam maupun luar negeri.

Untuk anggaran belanja modal atau capex, IMPC juga belum mematok jumlah yang akan dipersiapkan.

Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait