Saham

Memahami Perbedaan Saham Biasa dengan Saham Preferen

perbedaan saham biasa dengan saham preferen

Ajaib.co.id – Bagi pemula kebingungan dengan perbedaan saham biasa dengan saham preferen adalah hal yang lumrah. Oleh karenanya, redaksi Ajaib akan membahasnya dalam ulasan berikut ini.

Saat kamu mulai aktif terjun ke dunia investasi maupun trading saham, kamu pasti akan segera menemukan berbagai fakta dan ketentuan seputar saham yang akan mempengaruhi proses kinerja dan efektifitas investasi ataupun trading, seperti halnya perbedaan saham biasa dengan saham preferen.

Jenis saham terbagi menjadi 2, jika dilihat dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, yaitu: saham biasa dan saham preferen. Perbedaan saham biasa dengan saham preferen bersifat mendasar, seperti ulasan Ajaib berikut ini:

Saham Biasa

Saham biasa adalah sertifikat yang berfungsi sebagai bukti kepemilikan perusahaan, dengan disertai oleh berbagai aspek penting perusahaan lainnya. Pemegang saham punya hak untuk ikut andil dalam mengelola perusahaan sesuai dengan besaran saham yang dimilikinya di perusahaan tersebut.

Semakin banyak ia memiliki saham, semakin besar pula hak kontrolnya terhadap operasional perusahaan, termasuk untuk memilih direksi dan menentukan kebijakan tertentu. Dividen yang diterima oleh pemegang saham biasa tergantung pada, dan akan proporsional terhadap kinerja perusahaan, termasuk jika melebihi target produktivitas.

Namun, ia juga berkewajiban menanggung risiko jika perusahaan tersebut mengalami kerugian. Pemegang saham biasa juga punya hak dasar untuk menjaga kepemilikan sahamnya agar terus proporsional, melalui pembelian saham tambahan.

Saham Preferen

Saham preferen adalah saham yang memberikan hak lebih berupa hak suara lebih besar pada pemiliknya, serta bisa mendapatkan omzet lebih tinggi dibanding investasi yang ditanamkan, dibandingkan hak pada saham biasa. Namun, risikonya pun lebih besar pula.

Pada praktek umumnya, pemegang saham preferen menerima dividen dalam jumlah tetap secara terus-menerus (kontinyu) sesuai kesepakatan di awal dan bersifat akumulatif. Artinya: jika belum dibayar pada periode sebelumnya, nantinya akan dibayar pada periode selanjutnya.

Tapi jika produktivitas kinerja perusahaan melebihi target, pemegang saham tidak akan bisa ikut menikmatinya. Jika perusahaan mengalami likuidasi, maka pemegang saham preferen akan diprioritaskan untuk menerima pengembalian investasi. Jika dikehendaki oleh pemegangnya, saham preferen pun bisa ditukar menjadi saham biasa.

Itulah rangkuman perbedaan saham biasa dengan saham preferen yang dapat membantumu memilih saham yang tepat bagi portofolio investasimu.

Berbagai Jenis Saham Preferen

Pada dasarnya, saham preferen adalah saham yang sifatnya merupakan gabungan antara saham biasa dan obligasi. Berikut ini adalah jenis-jenisnya:

Saham Preferen Kumulatif

Ini adalah jenis saham preferen yang memiliki aturan jika perusahaan tidak mengumumkan dividen bagi pemegang saham, dividen akan diakumulasikan dan dibayar pada hari berikutnya, yang kemudian sisanya akan dibagikan kepada pemegang saham biasa. Besaran dividen ditentukan dan disepakati di awal sesuai dengan banyaknya saham yang dimiliki si pemegang saham.

Saham Preferen Non-Kumulatif

Berlawanan dengan saham preferen kumulatif, saham preferen non-kumulatif tidak memiliki penetapan kesepakatan jumlah dividen bagi pemegang saham. Tidak akan ada penagihan terhadap dividen yang tidak dibayarkan, yang berarti tidak akan dibayarkan selamanya.

Saham Preferen Konvertibel

Ciri dari saham preferen jenis ini adalah dapat ditukarkan oleh pemegang saham dengan surat berharga lainnya dari perusahaan yang menerbitkannya. Jika perusahaan memberlakukan aturan mengenai hal itu. Jadi pemegang saham dapat menukarkan sahamnya dengan saham atau surat berharga lainnya.

Saham Preferen Yang Dapat Ditarik

Jenis saham preferen ini dapat ditarik jika dapat ditebus sesuai dengan kebijakan perusahaan itu sendiri.

Saham Preferen Yang Dapat Ditebus

Saham preferen jenis ini dapat ditebus sesuai dengan aturan persyaratan penebusan dan peraturan lainnya. Saham preferen jenis ini akhirnya menjadi bersifat tumpang tindih antara sifat hutang dan sifat ekuitas.

Untuk mempermudah dan mempercepat proses identifikasi di tengah dinamika kinerja investasi dan trading di pasar saham, saham preferen juga memiliki karakteristik identitas pada tampilannya di bursa efek. Hal yang dapat membedakannya dari saham biasa yaitu tulisan saham yang memiliki tambahan huruf P.

Saham Preferen di Indonesia

Sebagai saham yang memiliki lebih banyak hak dari kepemilikan saham biasa, saham preferen harusnya otomatis lebih diminati oleh investor dan trader berprofil risiko moderat hingga kecil. Lalu, saham preferen apa yang terpopuler di BEI saat ini?

Menurut data dari idx.co.id, saat ini di Bursa Efek Indonesia hanya ada 2 perusahaan publik yang menerbitkan saham preferen, yaitu:

PT Mas Murni Indonesia Tbk

Perusahaan ini bergerak di sektor restoran, hotel dan turisme, dengan kode saham preferen MAMIP, dan kode saham biasanya MAMI. Anehnya, penjual maupun pembelinya sangat sedikit meskipun diperdagangkan di bursa efek.

Bahkan sehari-harinya hampir tidak ada aktivitas trading dan transaksi jual-beli, sehingga akibatnya saham preferen ini tidak likuid. Kok bisa gitu? Kemungkinan besar adalah perusahaan enggan repot-repot membuat pembagian saham seperti itu, atau malah sebaliknya, si investor yang malas repot.

PT Hanson International Tbk

Perusahaan lain yang pernah menerbitkan saham preferen adalah PT Hanson International Tbk yang bergerak di sektor properti dan real estate. Di Bursa Efek Indonesia kode saham biasanya adalah MYRX, dan saham preferennya tampil dengan kode identifikasi MYRX-P.

Saham Preferen Internasional

Dibanding di Indonesia, ada lebih banyak nama perusahaan besar di Amerika Serikat yang menerbitkan saham preferen untuk mendanai proyek-proyeknya, misalnya: General Electric, Bank of America dan Georgia Power.

Melihat fakta sangat sedikitnya jumlahnya dibanding saham biasa, penerbitan saham preferen pastilah merupakan tugas yang lebih berat bagi perusahaan yang menerbitkannya. Karena harus mengemban komitmen kontinuitas pembagian dividen di tengah ketidakpastian iklim usaha, terlebih di masa perang dagang dan pandemi saat ini.

Jadi bisa dimaklumi jika mayoritas perusahaan enggan menerbitkan saham jenis ini. Maka perusahaan yang masih berani menerbitkan saham preferen patut mendapatkan acungan jempol atas kinerja super dan komitmen tanggung jawabnya.

Lalu, mana yang lebih menarik minatmu sebagai investor ataupun trader, saham biasa atau saham preferen? Yang mana pun pilihanmu, kembangkan terus portofolio investasimu dan jangan lupa meminimalisasi risikonya dengan investasi yang berintegritas, fleksibel dan menguntungkan seperti reksa dana di Ajaib.

Dengan aplikasi mudah, menu pilihan paket investasi variatif, minimum modal hanya Rp10.000, menyandang status kelulusan dari program pembinaan inkubator startup terkemuka Y Combinator di Silicon Valley, serta pengawasan penuh Otoritas Jasa Keuangan, Ajaib tetap jadi pilihan cerdas untuk kaum milenial!


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait