Perencanaan Keuangan

Mekanisme Bunga Pegadaian yang Lebih Rendah Daripada Fintech

bunga pegadaian

Ajaib.co.id – Berencana pinjam uang atau gadai barang dalam waktu dekat? Di mana pilihan mencari dana segarnya? Apakah ke Pegadaian atau lembaga keuangan seperti fintech? Sebelum memutuskan di mananya, cek dulu bunga Pegadaian.

Saat krisis melanda suatu negara, karena bencana alam maupun non-alam, dunia usaha lesu, ekonomi melambat, dan tak sedikit perusahaan yang memotong gaji pegawai. Ada pula yang merumahkan karyawannya. Sementara masyarakat butuh dana segar untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sehingga banyak masyarakat yang berusaha mencari pinjaman.

Mencari Pinjaman Dana yang Mudah

Bagi kamu yang memiliki akses ke perbankan, meminjam Kredit Tanpa Agunan (KTA) adalah pilihannya. Jika meminjam untuk kebutuhan usaha mungkin tak masalah. Kalau untuk menutup kebutuhan sehari-hari, pikirkan kembali karena kamu harus menghitung pendapatan dan cicilan per bulannya secara cermat. Jangan sampai hal ini membebanimu.

Namun proses untuk pengajuan pinjaman agar disetujui memakan waktu cukup lama. Apalagi di saat kondisi krisis ini bank akan lebih memperketat penyaluran kredit agar tidak terjadi gagal bayar.

Meskipun begitu jangan khawatir karena masih ada Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB). Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. KEP-38/MK/IV/1972, Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) merupakan lembaga atau badan yang melakukan kegiatan keuangan secara langsung atau tidak langsung.

Yang termasuk LKBB adalah Koperasi Simpan Pinjam (KSP), perusahaan dana pensiun, perusahaan asuransi, perusahaan leasing, perusahaan financial technology (fintech), dan Pegadaian. Setiap LKBB tersebut membebankan bunga pinjaman yang berbeda-beda.

Saat ini, perusahaan fintech dan pegadaian adalah LKBB favorit masyarakat.

Bunga Pegadaian yang Lebih Rendah Daripada Fintech

Nilai plus dari LKBB adalah proses pengajuan hingga pencairan dana terbilang cepat. Sedangkan nilai minusnya adalah bunga yang sangat tinggi, bahkan melebihi bunga bank. Bunga fintech yang dibebankan ke nasabah bisa mencapai 24 persen per bulan (maksimal).

Sedangkan ada lembaga serupa milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pegadaian, yang memiliki kelebihan sama. Namun bunga Pegadaian tak terlalu tinggi. Untuk lebih jelasnya, kita lihat produk Kredit Cepat dan Aman (KCA).

Mekanisme Bunga Pegadaian

KCA merupakan kredit dengan menggunakan sistem gadai untuk mendapatkan dana segar. Syarat untuk KCA adalah nasabah membawa agunan atau jaminan berupa logam mulia, perhiasan emas, kendaraan (motor dan mobil), laptop, ponsel, dan barang elektronik lainnya. Dana yang dipinjamkan Pegadaian mulai dari Rp50,000 hingga Rp500 juta atau lebih.

Untuk pinjaman Rp50,000 hingga Rp5 juta, sewa modal atau biasa disebut bunga Pegadaian sebesar 0,75 persen per 15 hari, data terakhir 08 April 2020. Dengan demikian bunga Pegadaian per bulan adalah 1,5 persen. Sedangkan jangka waktu atau tenor cicilan adalah empat bulan.

Keuntungan dari KCA adalah tenor bisa diperpanjang. Asalkan nasabah membayar bunga Pegadaian selama empat bulan di muka. Misal Rani meminjam Rp500,000 di Pegadaian dengan tenor satu bulan (bunga 1,5 persen), jatuh tempo akhir Juni. Namun ia tak bisa melunasi pinjaman sampai Juni, sehingga ia mengajukan perpanjangan tempo. Sehingga ia harus membayar bunga Pegadaian sebesar:

  • Pinjaman Rp500,000 x bunga 1,5 persen = Rp7,500 untuk bunga per bulan
  • Bunga per bulan Rp7,500 x 4 perpanjang tenor = Rp30,000

Untuk pinjaman di atas Rp500,000 sampai Rp20 juta dikenakan bunga Pegadaian sebesar 1,15 persen per 15 hari atau 2,3 persen per bulan. Pinjaman di atas Rp20 juta sampai Rp2 miliar memiliki dua skema bunga, yang disesuaikan dengan golongan peminjam. Golongan DK sebesar 1 persen dan maksimal 8 persen, serta golongan DG sebesar 1,15 persen dan maksimal 9,2 persen.

Selain KCA, Pegadaian memiliki produk pinjam uang atau gadai melalui Krasida (kredit gadai sistem angsuran) dan Kreasi (kredit untuk UMKM). Untuk produk syariah, perseroan memiliki Rahn, Amanah, Arrum, dan Arrum Haji.

Memilih Lembaga Pinjaman Uang

Di manapun kamu meminjam uang, pastikan legalitas lembaga tersebut. Berikut ini kiat memilih lembaga pinjaman uang terpercaya.

Memiliki Izin OJK

Idealnya, LKBB terpercaya telah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bagi fintech, minimal mereka telah terdaftar di OJK. Jika nama lembaga belum tercantum di OJK atau pihak mereka mengatakan “masih proses izin”, sebaiknya urungkan untuk meminjam di sana.

Informasi Terbuka

Lembaga keuangan yang baik akan terbuka mengenai semua informasi. Seperti uang pinjaman, bunga, tenor, biaya administrasi, denda atau penalti, hingga terbuka tentang perusahaan serta susunan direksi di lamannya. Kalau calon nasabah bertanya tentang mekanisme, customer service sigap menjawabnya. Informasi ini penting agar calon nasabah dapat melakukan perhitungan cicilan sekaligus mengatur keuangannya.

Memiliki Alamat Jelas

Lembaga pinjaman uang terpercaya harus memiliki alamat jelas. Baik alamat kantor, email perusahaan, nomor telepon untuk customer service, kontak pengaduan, dan media sosial. Kini media sosial juga menjadi tolok ukur calon nasabah dalam menilai perusahaan. Terlebih jika media sosialnya aktif mengunggah konten dan menjawab pertanyaan netizen.

Jika ketiga syarat terpenuhi, kamu dapat langsung mengajukan pinjam uang atau gadai. Yang perlu diingat, jangan tergoda dengan lembaga yang memberikan KTA ratusan juta, tetapi skema bunga dan tenornya tidak jelas.

Ketiga syarat di atas juga bisa diaplikasikan ketika kamu memilih perusahaan sebagai media berinvestasi. Pilih perusahaan sekuritas (saham), Manajer Investasi (reksa dana), dan marketplace investasi. Pastikan kamu berinvestasi di instrumen yang sesuai dengan profil risiko.

Di samping itu, pastikan pula perusahaan sebagai media bertransaksi investasi juga terpercaya. Termasuk sumber berita terkini tentang ekonomi dan investasi harus terpercaya layaknya Ajaib.

Bacaan menarik lainnya:

Iskandar, Syamsu. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Semesta Asa Bersama.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait