Saham

Mau Beli Saham BBRI? Perhatikan Dulu Aspek Fundamentalnya!

Mau Beli Saham BBRI? Perhatikan Dulu Aspek Fundamentalnya!

Ajaib.co.id – Saham sektor bank merupakan salah satu saham yang dianggap mampu mendongkrak indeks karena komposisinya yang mencapai 30% dari total kapitalisasi pasar dari semua sektor saham emiten tercatat. Di Indonesia, terdapat 4 (empat) bank yang memang diminati para investor, salah satunya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kode saham BBRI.

Saham BBRI menjadi salah satu saham emiten Badan Usaha  Milik Negara (BUMN) yang paling dicari investor di Bursa Efek Indonesia (BEI) karena berstatus sebagai bank plat merah dengan kapitalisasi pasar paling besar di Indonesia! Kapitalisasinya bahkan lebih besar dibandingkan dua bank BUMN lainnya yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) Tapi, seberapa menarik sih sebenarnya fundamentalnya perusahaan ini?

Saham BBRI Bersinar Seiring Pulihnya Kondisi Ekonomi Pasca COVID-19

Seperti yang sudah sama-sama kita ketahui, banyak saham yang anjlok semenjak pandemi COVID-19. Tidak hanya di Indonesia, kondisi ini juga terjadi di seluruh negara. Namun, di tahun 2021 lalu, sahamBBRI kembali bersinar dan menjadi salah satu emiten perbankan yang banyak diincar oleh investor.

Pada tahun 2021 lalu, Bank ini mampu membukukan laba bersih mencapai Rp32,22 triliun, atau tumbuh 75,53% secara year-on-year (yoy). Hasil positif itu tidak lepas dari pertumbuhan pendapatan bunga menjadi Rp143,52 triliun. Sedangkan, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) turun dari 0,80% menjadi 0,70%.

Hasil inilah yang membuat investor memborong saham BBRI di pasar saham dan sempat melambungkan harga saham BBRI mencapai rekor tertingginya di Rp4.940. Level tersebut merupakan tertinggi sepanjang sejarahnya alias all time high (ATH).

Bukan hanya itu, emiten ini juga selalu membagi dividen tiap tahunnya. Pada 2021, dividen BBRI tercatat sebesar Rp174, 25, sehingga tidak heran investor berburu saham BBRI, demi memperoleh dividen.

Prospek Saham BBRI di Tahun 2022

Meski di tahun 2022 ini ekonomi masih tidak stabil, terutama seiring tingginya sentimen negatif yang muncul dari luar negeri, mulai dari invasi Rusia ke Ukraina hingga kenaikan tingkat suku bunga the feed. Namun, menurut Sunarso, CEO BRI Group pada tahun ini mereka tetap optimistis bahwa BBRI bisa kembali mendulang kinerja positif, bahkan jauh melebihi pencapaian 2021.

Bukan tanpa alasan, hal ini seiring dengan transformasi yang dijalankan BBRI. Dan terbukti bahwa hingga kuartal I-2022, BBRI mencatatkan laba bersih konsolidasi senilai Rp12,22 triliun atau tumbuh sebesar 78,13% year on year. Sedangkan untuk aset tercatat mencapai Rp1.650,28 triliun atau tumbuh 8,99% yoy.

Sunarso pun memprediksi laba perseroan dapat mencapai Rp45 triliun di 2022. Jika prediksi tersebut terealisasi, maka akan menjadi pencapaian terbesar dalam sejarah perolehan laba bank nasional. Jika hal tersebut tercapai, maka investor BBRI akan sangat bahagia dan bisa mendapatkan banyak dividen di tahun 2022 ini.

Strategi yang Dilakukakan BRI di Tahun 2022

Bukan hanya sekedar prediksi, pencapaian positif yang diprediksi Sunarso yakin bisa dicapai karena pihaknya telah menyiapkan empat strategi utama, yaitu:

  1. Selective growth, BRI berfokus pada sektor yang memiliki potensi tinggi dengan eksposur minimum terhadap gejolak eksternal, yaitu sektor pertanian, industri bahan kimia, serta makanan dan minuman.
  2. Business follow stimulus, memfokuskan pertumbuhan berdasarkan stimulus pemerintah untuk membantu penguatan pertumbuhan ekonomi domestik.
  3. Fokus pada kualitas, selektif dalam menentukan kelayakan nasabah restrukturisasi dengan mempertimbangkan kondisi dan potensi bisnis nasabah.
  4. Menerapkan soft landing strategy,  membentuk cadangan yang cukup untuk mengantisipasi terjadinya pemburukan kualitas kredit nasabah restrukturisasi.

Untuk menjaga profitabilitas, BRI pun akan fokus pada pinjaman dengan high yield tinggi yaitu segmen mikro dan consumer loan serta meningkatkan efisiensi melalui peningkatan dana murah (CASA). Dalam menghadapi tren kenaikan suku bunga, BRI terus meningkatkan CASA secara gradual dari 63% pada kuartal I-2021, menjadi 66% pada kuartal I-2022, di antaranya melalui wholesale transaction, penetrasi digital saving BRI, dan hyperlocal ecosystem pada segmen mikro.

Nah, dengan kinerja di 2021, dan proyeksi kinerja di 2022, apakah kamu tertarik untuk mengoleksi saham BBRI? Sambil memikirkan hal itu, jangan lupa untuk memulai investasimu di Ajaib! Aplikasi ini telah mendapatkan izin dari OJK dan menjadi salah satu platform andalan investasi saham dan reksadana online saat ini. Kamu bisa mengunduh aplikasi investasi Ajaib melalui Google Play Store dan Apple App Store.

Artikel Terkait