Perencanaan Keuangan

Manajemen Keuangan Terbaik untuk Diterapkan Saat New Normal

Ajaib.co.id – Setelah melewati beberapa bulan bekerja dari rumah karena harus menerapkan social distancing, individu kini perlahan-lahan sudah kembali melakukan aktivitas seperti biasa di era new normal. Istilah new normal bukan berarti kehidupan akan kembali seperti semula, tetapi lebih ke bagaimana operasi bisnis tetap berjalan dan masyarakat tetap beraktivitas dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker dan mencuci tangan menggunakan hand sanitizer.

Anggaplah new normal merupakan era di mana kamu memulai semuanya dari awal, termasuk urusan finansial. Ada banyak manajemen keuangan  yang bisa kamu terapkan untuk mendukung perencanaan keuangan yang tepat, efektif, dan efisien. Manajemen keuangan ini bisa menjadi panduan kamu dalam mengarahkan target finansial yang mungkin sebelumnya tidak terencana.

New normal merupakan waktu yang tepat untuk mengatur ulang perencanaan keuangan setelah ekonomi nasional dan dunia dihantam oleh krisis COVID-19. Kini perlahan-perlahan pemilik bisnis mulai bisa melonggarkan ikat pinggangnya, ekonomi mulai menunjukkan tren positifnya, dan kamu juga harus memiliki strategi untuk perencanaan keuangan untuk ke depannya. Berikut beberapa cara manajemen finansial yang bisa kamu adopsi di era new normal.

Mengatur Anggaran/Budgeting

COVID-19 telah memberikan dampak yang signifikan terhadap ekonomi, salah satunya bagi masyarakat. Banyak pekerja yang terpaksa terkena layoff/PHK karena bisnis harus menerapkan efisiensi atau pemotongan 10 hingga 50% persen gaji guna menutup kerugian akibat COVID-19. Hal ini tentu sebuah bencana bagi individu yang mengalaminya.

Jika kamu salah satu individu yang terkena layoff atau mengalami pemotongan gaji, sudah sewajarnya perencanaan keuangan kamu berantakan dikarenakan nilai pendapatan yang diterima setiap bulan berbeda dari bulan-bulan sebelumnya. Agar tidak mengganggu alokasi anggaran yang lain, kamu perlu melakukan budgeting ulang.

Jika kamu yang terkena pemutusan hubungan kerja, salah satu dana yang bisa kamu manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan operasional adalah dana darurat. Meskipun kamu tidak memiliki pendapatan tetap, sebisa mungkin untuk tidak menyentuh alokasi anggaran untuk investasi, tabungan, atau dana pensiun selagi kamu mencari pekerjaan yang baru. 

Jika kamu mengalami pemotongan gaji, bandingkan jumlah gaji yang sekarang dengan jumlah gaji sebelum kebijakan ini diterapkan. Hitung kembali pengeluaran untuk penggunaan dana operasional yang sebisa mungkin ditekan karena kamu bekerja dari rumah, setelah itu tentukan jumlah untuk alokasi investasi, tabungan, dan dana pensiun. Untuk alokasi anggaran hiburan, sebisa mungkin ditekan atau bahkan tidak digunakan sama sekali untuk tindakan pencegahan jika hal-hal terburuk di kemudian hari terjadi.

Perhatikan Pengeluaran Secara Rutin

Apapun yang terjadi, kamu harus tetap mengeluarkan uang untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Jika dua bulan sebelumnya kamu bekerja dari rumah dan pengeluaran sehari-hari bisa ditekan, maka kini kamu harus kembali bekerja dari kantor, mengeluarkan uang operasional, seperti bensin, konsumsi, dan hal-hal lainnya.

Salah satu praktik manajemen keuangan yang bisa kamu lakukan untuk di era new normal ini adalah mengecek pengeluaran secara rutin. Praktik ini bisa dilakukan jika kamu merasa uang operasional yang kamu keluarkan membengkak dan kamu merasa masih bisa ditekan untuk digunakan di hal lain yang lebih penting.

Jika sebelum COVID-19 kamu merasa boros, kini saatnya mengubah kebiasaan tersebut. Setiap bulan, hitung pengeluaran operasional secara menyeluruh dan bandingkan dengan jumlah uang operasional yang tersedia. Jika lebih dari batas, kamu harus melacak pengeluaran apa yang menyebabkan terjadinya pembengkakan: apakah pembelian kopi di setiap pagi, konsumsi makan siang dari restoran, atau karena biaya transportasi? 

Jika kamu sudah menemukan penyebabnya, cari solusi untuk meminimalkan pengeluaran tersebut. Misalnya, jika pembelian kopi rutin yang menjadi penyebabnya, kamu bisa menggunakan kopi instan sachet atau memanfaatkan mesin kopi kantor. Dengan mengetahui dan melacak pengeluaran secara rutin, kamu bisa mengalokasikan uang yang keluar sia-sia untuk anggaran lain.

Mulai Menabung Dana Darurat

Jika kamu individu yang tidak memiliki perencanaan keuangan dan punya ambisi memperbaiki kondisi finansial, new normal adalah waktu yang tepat. Hal penting dalam perencanaan keuangan adalah membuat alokasi anggaran sesuai tujuan, mulai dari biaya operasional, investasi, tabungan, dan satu hal yang penting dan kerap kali dilupakan adalah dana darurat.

Bayangkan jika setahun kemudian kamu atau orang terdekat terpaksa masuk rumah sakit dan mengharuskan untuk membayar dengan jumlah uang yang cukup besar. Bagaimana jika kamu tidak memiliki dana darurat? Tentu kamu akan menggunakan uang dari dana yang seharusnya tidak boleh disentuh, seperti investasi atau dana pensiun. Hal seperti ini tidak akan terjadi jika kamu memiliki dana darurat.

Dana darurat diperuntukkan sebagai dana yang dikeluarkan jika ada pengeluaran yang tidak direncanakan, seperti biaya rumah sakit, memberi hadiah kerabat di momen spesial, atau mobil rusak. Ketiga pengeluaran ini tidak memiliki jadwal dan bahkan kamu tidak mengetahui berapa biaya yang harus dikeluarkan.

Penting bagi individu untuk menabung dana darurat secara berkala. Jumlah dana darurat ideal biasanya di angka tiga hingga enam bulan dari total gaji. Misalnya, kamu memiliki pendapatan tetap Rp10.000.000, maka jumlah dana darurat yang seharusnya kamu miliki sekitar Rp30.000.000 hingga Rp60.000.0000. Kamu juga harus memastikan uang untuk dana darurat yang kamu tabung setiap bulannya tidak mengganggu anggaran lain.

Beberapa praktik manajemen keuangan di atas bisa kamu terapkan untuk mencapai tujuan manajemen keuangan dengan catatan harus dijalankan dengan kedisiplinan. Selain itu, untuk perubahan yang signifikan seperti memangkas pengeluaran operasional sebaiknya dilakukan perlahan-lahan agar tidak memberikan kejutan pada gaya hidup.

Sumber: Here Are The Top 5 Financial Best Practices To Follow Now, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait