Investasi

Ini Cara untuk Terhindar Dari Penipuan Mengatasnamakan Amal

Ajaib.co.id – Jika kamu memiliki uang lebih, memberi bagi yang membutuhkan bisa menjadi alternatif investasi yang tepat. Kamu bisa menyumbangnya ke yayasan yatim piatu, pelestarian satwa liar, atau tenaga kesehatan yang sedang berjuang menghadapi COVID-19, dampak positif ini bisa menciptakan semangat positif dalam dirimu.

Sudah banyak cara untuk menyalurkan sumbangan ke yang membutuhkan, terlebih dengan bantuan internet. Namun, ada banyak organisasi atau yayasan yang memanfaatkan kebaikan orang dengan melakukan penipuan mengatasnamakan amal. Singkatnya, mereka akan menjadi perantara bagi para penyumbang yang nantinya hasil amal tersebut akan digunakan untuk kepentingan pribadi.

Kamu tidak hanya rugi materi jika memilih yayasan yang melakukan penipuan mengatasnamakan amal, tetapi juga identitas pribadi dipertaruhkan karena bisa dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Ada banyak organisasi dan yayasan amal di luar sana, tapi bagaimana cara mengetahui yang asli dengan yang berpotensi melakukan penipuan?

Panduan di bawah ini bisa membantu kamu dalam mempertimbangkan dan menghindari penipuan mengatasnamakan amal agar niat baik dan rezeki kamu bisa dialihkan ke pihak yang benar-benar membutuhkan.

Lakukan Riset

Jika kamu sudah menentukan berapa jumlah uang yang akan digunakan untuk beramal, kamu hanya perlu menentukan organisasi atau yayasan amal. Namun, pastikan untuk melakukan riset terlebih dahulu. 

Misalnya, kamu bisa menggunakan jasa crowdfunding atau pengumpulan uang secara kolektif untuk proyek sosial, misalnya seperti edukasi, kemanusiaan, bencana alam, atau kesehatan. Ada banyak platform crowdfunding terpercaya di indonesia, seperti KitaBisa atau AyoPeduli. Kedua platform crowdfunding ini mengatur proyek berdasarkan isu sesuai preferensi penggalang dana. 

Platform crowdfunding biasanya cenderung aman karena setiap profil yang ingin mengadakan proyek sosial harus membuat akun yang mengharuskan mengisi identitas terlebih dahulu dengan tujuan untuk memverifikasi kebenaran proyek sosial, sehingga peluang terjadinya penipuan bisa diminimalisasi. Selain itu, kamu juga bisa memberi komentar terkait proyek sosial yang sedang dijalankan untuk memberikan semangat positif ke orang lain.

Jangan Pernah Membayar dengan Transaksi yang Sulit Dilacak

Salah satu ciri-ciri penipuan mengatasnamakan amal adalah mereka kerap kali menggunakan transaksi yang sulit dilacak, misalnya menggunakan uang tunai atau kartu hadiah. Jika suatu organisasi atau yayasan amal menggunakan dua model transaksi ini, peluang terjadinya penipuan sangat besar.

Namun aturan ini hanya berlaku di beberapa kasus tertentu. Kamu tetap bisa beramal melalui yayasan yatim piatu yang sudah memiliki reputasi yang baik di kota atau mungkin yayasan amal yang dijadikan pilihan untuk kegiatan sosial perusahaanmu bekerja. Yang terpenting adalah kamu mengetahui reputasi organisasi atau yayasan amal tersebut jika ingin menggunakan opsi uang tunai.

Berdasarkan sebuah survei, beramal menggunakan kartu kredit atau transfer bank menjadi opsi paling aman karena dapat dilacak dan sekalipun penipuan, kamu bisa meminta pihak bank untuk membekukan rekening penipu sehingga uang yang kamu transfer tidak bisa digunakan.

Beramal dengan Jumlah yang Kecil

Orang tua selalu mengingatkan bahwa beramal bukanlah masalah besar atau kecilnya jumlah, tapi bagaimana ketulusan dalam beramal. Cara ini bisa kamu gunakan untuk mengetahui apakah organisasi atau yayasan amal asli atau berpotensi penipuan mengatasnamakan amal. Transfer dengan jumlah nominal yang kecil juga membantu kamu membangun hubungan jangka panjang dengan pihak yayasan.

Namun, jika ada organisasi atau yayasan amal yang meminta atau sedikit memaksa kamu melakukan transfer dengan nominal yang besar tanpa alasan yang jelas, ini adalah peringatan bahwa yayasan amal tersebut adalah penipu.

Melindungi Informasi Pribadi

Seperti halnya transaksi keuangan di internet, proses administrasi yang mengharuskan kamu mengisi data pribadi perlu dilakukan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan organisasi atau yayasan amal dalam membuat laporan keuangan. Tetapi, tidak semua informasi pribadi perlu kamu berikan ke yayasan amal.

Informasi pribadi seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK), tanggal ulang tahun, atau nomor rekening bukanlah data yang seharusnya kamu berikan ke yayasan amal dalam proses administrasi. Jika ada  yayasan amal meminta informasi-informasi di atas, peluang bahwa mereka penipuan amal sangatlah besar.

Agar lebih aman, kamu bisa melakukan pengecekan lebih awal jenis pembayaran apa yang yayasan amal tersebut gunakan untuk menghindari penipuan. Kamu bisa memanfaatkan fitur di sejumlah browser internet yang dapat memberikan peringatan jika halaman pembayaran yang kamu tuju tidak aman. 

Mengetahui Modus Penipuan Mengatasnamakan Amal

Para penipu berkedok organisasi atau yayasan amal ini umumnya memiliki modus operandi dalam melakukan aksinya untuk menipu masyarakat. Metodenya beragam tetapi polanya selalu sama jika kamu memperhatikan secara seksama.

Yayasan amal penipu biasanya menyediakan informasi yang meragukan terkait bagaimana dana amal tersebut akan dialirkan atau digunakan. Mereka juga kerap menggunakan beberapa nomor telepon yang membingungkan calon pemberi amal. Selain itu, metode lain yang kerap kali digunakan oleh yayasan amal penipu adalah memiliki website yang secara desain tidak jelas, mulai dari dokumentasi foto, sejarah berdirinya yayasan tersebut, hingga rekam jejak kegiatan sosial yang pernah dilakukan.

Yayasan amal penipu juga kerap kali menghubungi calon korban melalui email atau telepon yang meminta sumbangan melalui transfer uang. Mereka biasanya menggunakan isu yang sedang hangat, seperti kegiatan sosial bencana alam atau donasi COVID-19. Yayasan amal yang benar tidak akan pernah meminta sumbangan yang dananya ditransfer ke satu orang.

Beramal bisa menjadi salah satu investasi non-material yang tepat, karena tidak hanya kamu memberikan manfaat bagi orang lain tetapi juga menjalin hubungan baik dengan sesama manusia. Namun, kamu tetap harus berhati-hati dengan pelaku penipu yang mengatasnamakan yayasan amal. Apakah kamu punya metode lain untuk menghindari yayasan amal penipu?

Sumber: Protecting Yourself From Charity Scams This Holiday Season, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait