Saham

Kinerja Ekspor Menjanjikan, Tengok 7 Daftar Saham Batu Bara di Indonesia

saham-batu-bara

Berbicara mengenai investasi saham, sudah menjadi rahasia umum jika saham batu bara merupakan salah satu sektor yang terbilang menarik. Tren positif pun ditunjukkan melalui ekspor batu bara termal Indonesia yang sudah mencapai 413 juta ton selama 2023, terhitung sejak Januari hingga Oktober ini. Pencapaian ini menempatkan Indonesia sebagai eksportir terbesar di dunia.

Saat ini, baik Indonesia maupun dunia tengah berupaya dalam melakukan transisi energi yang lebih bersih. Namun, permintaan global akan komoditas batu bara ini diperkirakan akan tetap mencapai rekor tertinggi baru pada tahun ini.

Status tersebut, menunjukkan permintaan batu bara global masih terbilang tinggi. Untuk itu, saham batu bara masih sangat menarik untuk dicermati trennya. Kendati demikian, kamu tetap perlu untuk melihat fundamental bisnis masing-masing saham batu bara sebelum menentukan keputusan investasi.

7 Daftar Saham Batu Bara

Di bawah ini terdapat beberapa saham batu bara di Indonesia yang tercatat sebagai perusahaan batu bara terbesar di tanah air:

1. PT Bumi Resources Tbk (BUMI)

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) merupakan perusahaan batu bara yang dimiliki oleh Group Bakrie. Selain sebagai salah satu produsen batu bara terbesar di Tanah Air, BUMI juga memiliki bisnis lainnya di sektor minyak, gas, dan mineral.

Pada 2023 per kuartal III, BUMI mencapai laba bersih periode terkini senilai US$58,26 juta, atau setara dengan Rp910,31 miliar untuk pemilik entitas induk. Namun, angka ini menunjukkan penurunan signifikan sebesar 83,78% dibandingkan dengan laba bersih sebelumnya, yang mencapai US$365,49 juta pada September 2022.

2. PT Adaro Energy Tbk (ADRO)

ADRO merupakan salah satu perusahaan besar batu bara dengan spesialisasi pemain utama di pasar internasional.

Pada Sembilan bulan 2023, ADRO masih mengantongi laba bersih sebesar US$1,21 miliar hingga September 2023. Nilai ini setara dengan Rp19,36 triliun (kurs Rp15.885).

Namun, laba bersih ADRO mengalami penurunan sebesar 36,31% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

3. PT Bayan Resources Tbk (BYAN)

PT Bayan Resources Tbk dengan kode saham BYAN ini dimiliki oleh Low Tuck Kwong. Perusahaan ini menjalankan bisnisnya di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.

Hingga kuartal III/2023 ini BYAN mencatatkan laba bersih sebesar US$910,51 juta. Angka ini terhitung mengalami penurunan sebesar 44,05%.

4. PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA)

PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA) menjalankan bisnis pertambangan dan perdagangan batu bara. Selain itu, lini bisnis lainnya meliputi pembangkit listrik dan uap, bisnis teknologi, perdagangan pupuk dan bahan kimia.

Sementara itu, dari sisi kinerja keuangan DSSA mencatatkan laba bersih sebesar US$318,18 juta. Angka ini mengalami kenaikan mencapai 26,46% dari laba bersih di periode yang sama tahun lalu.

5. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS)

Saham batu bara selanjutnya adalah PT Golden Energy Mines Tbk atau GEMS. Ini merupakan perusahaan di bidang perdagangan hasil tambang dan jasa pertambangan, salah satunya untuk komoditas batu bara.

Menurut informasi keuangan perusahaan, GEMS mencapai pendapatan sebesar US$1,44 miliar atau sekitar Rp21,65 triliun dari kontrak-kontraknya pada paruh pertama tahun 2023. Pendapatan ini menunjukkan peningkatan sebanyak 8,15 persen secara tahunan dari jumlah sebesar US$1,33 miliar.

Meskipun begitu, laba bersih GEMS mengalami sedikit penurunan menjadi US$333,48 juta atau sekitar Rp5 triliun (menggunakan kurs Jisdor sebesar Rp15.000 per dolar AS) selama semester I/2023.

6. PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA)

PTBA merupakan salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia. PTBA mencatat laba bersih sebesar Rp3,8 triliun hingga kuartal III tahun 2023, mengalami penurunan 62% secara tahunan dari angka sebelumnya yang mencapai Rp10 triliun.

Penurunan laba bersih tersebut terjadi karena adanya penurunan pendapatan sebesar 10,84%, mencapai Rp27,7 triliun, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp 31,07 triliun.

7. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)

PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk atau dikenal dengan kode saham CUAN. Perusahaan yang didirikan pada 2008 ini bergerak di bidang pertambangan batu bara melalui anak usahanya, PT Tamtama Perkasa. Perusahaan ini terbilang baru saja melakukan initial public offering (IPO) pada 8 Maret 2023 ini.

Baru-baru ini CUAN telah mengambil alih kepemilikan PT Indika Energy Tbk (INDY) atas bisnis batu bara di PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU) pada September 2023 lalu. 

Selain melihat fundamental bisnis perusahaan di sektor batu baru, penting juga untuk kamu melihat beberapa tren sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Seperti tren permintaan dan penawaran di pasar, harga batu bara, isu energi terbarukan, diversifikasi produk, hingga kondisi ekonomi lokal dan global.

Pastikan untuk selalu mengumpulkan informasi terbaru dan melakukan riset yang mendalam sebelum membuat keputusan investasi. Karena investasi selalu melibatkan risiko, dan melakukan konsultasi dengan ahli keuangan bisa dilakukan jika diperlukan.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi bukan? Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan tepercaya. Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib Sekuritas sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar.

Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksa dana, margin trading, day trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib Sekuritas.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!

Artikel Terkait