Bisnis & Kerja Sampingan, Dunia Kerja

Kiat Komunikasi Persuasif untuk Mempermudah Kerja Sama Tim

komunikasi persuasif

Punya rekan kerja yang susah diajak kerja sama? Coba kamu lakukan komunikasi persuasif kepadanya. Memang, hal ini tak mudah. Jika kamu melakukannya setiap hari dan perlahan-lahan, tak ada yang tak mungkin, kok.

Kesuksesan perusahaan tak lepas dari kesuksesan semua tim. Namun untuk meraih kesuksesan tim, kamu memerlukan hubungan kerja yang kuat antar rekan kerja dan team leader. Hubungan tersebut diaplikasikan melalui komunikasi yang efektif. Di mana hal tersebut membangun kepercayaan antar rekan kerja.

Tetapi jika dalam perjalannya, terdapat hambatan yang datang dari salah seorang rekan kerja dapat melumpuhkan kinerja tim. Efeknya project atau campaign kejar tayang tidak berjalan sesuai rencana.

Untuk mengatasinya, team leader harus turun tangan menanganinya. Beda cerita, jika ia justru memintamu untuk melakukan komunikasi persuasif kepada rekan kerja yang dianggap tidak bisa bekerja sama.

Memengaruhi atau membujuk seseorang bukan pekerjaan yang mudah. Jika kamu memiliki tugas tersebut, hal pertama yang harus dilakukan adalah memperbaiki keterampilan berkomunikasi. Pasalnya, kamu harus mampu mengontrol reaksi seseorang dan jangan sampai terpancing emosi. Sambil melakukannya, kamu bisa langsung mempraktikkan komunikasi persuasif ke rekan kerjamu.

Kiat Komunikasi Persuasif kepada Rekan Kerja

Menilai kemampuan berkomunikasi diri sendiri. Membangun komunikasi persuasif dengan rekan kerja bisa sedikit melibatkan hal personal. Karena akan membahas penyebab hambatan yang dialaminya atau perasaan mengganjal selama bekerja. Jadi sebelum melakukan pendekatan persuasif, menilai dulu kemampuan berkomunikasi diri sendiri.

Ketahui kekurangan dan kelebihan kemampuanmu. Penilaian ini untuk memahami dan memperbaiki apa yang sedang kamu lakukan. Kemampuan tersebut akan digunakan untuk menolong seseorang sekaligus memperbaiki kinerja tim.

Karena di luar sana, ada beragam tipe orang. Ada yang tidak nyaman menyampaikan persoalan dirinya tetapi ia tetap menyampaikan, ada yang nyaman, ada pula yang asal-asalan, dan ada yang tidak mau terbuka sama sekali.

Membangun kepercayaan. Terkadang seseorang sulit membangun kepercayaan kepada orang lain. Ia tak nyaman menceritakan masalahnya kepada rekan kerja. Salah satu alasan tersebut rasa takut jika cerita hidupnya disebarkan ke semua orang di kantor.

Sebagai komunikator persuasif, katakan bahwa kamu dan mungkin rekan lain di tim dapat menolong teman yang sedang bermasalah. Yakinkan bahwa kamu adalah teman yang layak dipercaya.

Tak ada salahnya juga untuk memberikannya kepercayaan dalam menjalankan tugas. Dorong si teman untuk bekerja lebih baik lagi. Terlebih jika ia sebenarnya mampu, hanya saja tidak percaya diri. Tak ada salahnya memberikan ia pujian sebagai penyemangat dan menghargai kinerjanya.

Empati. Kamu tak tahu apa masalah yang dimiliki rekan kerjamu selama ini. Kamu juga tak tahu tindakan apa saja yang telah ia lakukan untuk mengatasi masalahnya. Mungkin saja masalahnya berbeda dengan masalahmu. Tetapi bukan berarti kamu layak menghakiminya.

Dalam komunikasi persuasif dibutuhkan rasa empati terhadap lawan bicara. Ketika ia bicara mengenai dirinya, dengarkan dia baik-baik, jangan memotong pembicaraan, cobalah untuk memahami masalah, dan jangan menghakimi. Jika ia membutuhkan saran, berikanlah. Karena terkadang seseorang yang punya masalah hanya ingin didengarkan.

Menularkan hal positif. Seseorang yang memiliki masalah, emosinya sering kali negatif, baik negatif terhadap diri sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Terkadang hal itu menghambat komunikasi antar rekan kerja satu tim. Jika kamu menghadapi teman seperti ini, terima anggapan negatifnya. Setelah itu berikan feedback positif dan kelebihannya.

Menawarkan bantuan. Jangan ragu untuk menawarkan bantuan kepada rekan kerja. Pastikan kepada sang teman bahwa selama ada waktu dan kesempatan, kamu bisa membantunya. Di sisi lain, bantuan bisa berupa hal lain. Misalnya mengajaknya makan setelah jam kerja, liburan akhir pekan bersama, atau kegiatan yang membuat seseorang santai. Terkadang saat sedang rileks, seseorang akan lebih terbuka dan bisa diajak curhat.

Hal yang harus dihindari dalam komunikasi persuasif

Jangan salah langkah dalam membangun komunikasi persuasif. Alih-alih membujuk teman untuk meningkatkan kinerja, justru menjauhkannya dari tim. Seperti yang sudah disinggung di atas, ada hal-hal yang harus dihindari dalam membangun komunikasi persuasif.

Pertama, memotong pembicaraan. Sering kali kita tidak sabar mendengarkan cerita orang lain. Tak sadar, kita malah memotong pembicaraan lawan bicara. Sebaiknya, hindari hal ini. Fokus dan dengarkan curhatannya dengan sabar. Tak perlu tergesa-gesa memberikan solusi atau pendapatmu.

Kedua, berasumsi. Tak perlu berasumsi terhadap temanmu yang sedang berbicara. Kalau ia sudah selesai bicara, tanyakan hal-hal yang kurang kamu mengerti. Berikan waktu ia untuk menjelaskannya.

Ketiga, nada suara tinggi. Ada kalanya nasa suara tinggi membuat lawan bicara tersinggung dan memicu konflik. Meskipun rekan kerjamu berbicara menggebu-gebu dan bernada tinggi, sebisa mungkin kamu tidak terpancing menggunakan suara tinggi pula. Kamu bisa menenangkannya. Kemudian katakanlah dengan tenang mengenai persoalan yang tengah dihadapi oleh tim. Jika ia tak siap menghadapi masalahnya personal dan tim, berikan alternatif bantuan.

Keempat, berpikiran tertutup. Berpikiran tertutup dapat memengaruhi komunikasi antar rekan kerja. Bahkan bisa pula menghancurkan persahabatan antar teman di kantor. Ketika kamu menghadapi rekan kerja yang sulit diajak kerja sama, dengarkan penjelasannya, terima pendapatnya, dan hargai perbedaan latar belakang antara kamu dan dirinya tanpa menghakimi. Jika kamu masih berpikiran tertutup atas yang terjadi pada temanmu, mungkin justru kamu perlu memperluas pengetahuan dan sudut pandang.

Dengan komunikasi persuasif, seseorang akan membantu rekan kerjanya dalam mengatasi masalah sekaligus mendorong kinerja lebih baik. Bahkan ia bisa lebih produktif. Namun sebelum melakukan pendekatan persuasif, buktikan bahwa dirimu adalah rekan kerja yang dapat diandalkan dan berkepribadian tangguh.

Itulah tips komunikasi persuasif ala Ajaib. Untuk artikel menarik lainnya, kamu bisa mengakses situs ini. Beragam hal bermanfaat bisa kamu temukan, mulai dari investasi saham hingga reksa dana.

Bacaan menarik lainnya:

Coulter, M. (2002). Strategic Management in Action.SecondEdition. New Jersey :Prentice-Hall


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait