Bisnis & Kerja Sampingan

Jangan Terlewat, Kamu Perlu Catat Biaya Overhead Bisnismu

Ajaib.co.id – Apakah kamu familiar dengan istilah overhead dalam bisnis? Kalau kamu mau menjalankan bisnis, kamu harus paham apa yang dimaksud dengan overhead. Karena ini sangat berpengaruh terhadap arus keuangan usahamu. 

Saat melakukan bisnis, semua biaya yang dikeluarkan, sekecil apapun harus tercatat dengan baik. Sehingga dengan melakukan penghitungan biaya secara detail, kamu bisa mengontrol keuangan usahamu agar tetap stabil. 

Secara sederhana, pengertian biaya overhead adalah biaya tambahan atau biaya lain yang bukan termasuk dalam proses dan produksi dari bisnis yang kamu lakukan. Biasanya biaya overhead dikeluarkan dengan secara tidak rutin dan dalam jumlah yang tidak besar karena berasal dari pengeluaran yang tak terduga. 

Misalnya, beberapa biaya overhead dikeluarkan untuk biaya pegawai atau tenaga kerja, biaya sewa gedung, perawatan mesin-mesin produksi, gaji untuk penjaga keamanan. Selain itu, biaya tambahan berupa biaya pajak dan biaya asuransi untuk karyawan dan pabrik juga masuk ke biaya overhead.

Manfaat Menghitung Biaya Overhead

Apa saja manfaat dari penghitungan biaya overhead?

Secara garis besar, adanya pencatatan dan penghitungan biaya overhead akan membantumu mengontrol arus keuangan bisnismu. Karena biaya-biaya ini bisa jadi memang rutin dikeluarkan dan memiliki besarannya tersendiri. 

Selain itu, kamu bisa mengetahui rincian dari alokasi biaya usahamu. Istilahnya kamu bisa mengetahui secara detail apa saja biaya yang ada dalam bisnis dan ke mana saja biaya tersebut akan dikeluarkan. Sehingga hal ini memberikan kita panduan dalam membuat anggaran dana untuk pembiayaan overhead usaha yang selanjutnya. Alhasil kamu bisa memiliki alokasi anggaran yang lebih terencana dan menghindari adanya pengeluaran yang berlebih. 

Yang ketiga, kamu lebih mudah dalam menentukan harga produk dengan lebih tepat. Karena dengan mengetahui biaya overhead yang jelas dapat memengaruhi penentuan harga produk usaha yang paling tepat. Memangnya apa hubungannya? Kan biaya overhead terpisah dengan proses bisnis?

Tentu saja perhitungan mengenai biaya overhead harus dimasukkan pada penentuan harga barang. Tujuannya untuk menghindari kerugian yang bisa bisnismu alami, karena tetap saja biaya-biaya ini kamu keluarkan dalam rangka berjalannya usahamu. Apalagi biaya tambahan ini harus tetap dikeluarkan tanpa terpengaruhi oleh proses produksi bisnis yang sedang dalam kondisi tinggi atau tidak.

Manfaat selanjutnya, mengawasi pengeluaran biaya bisnis. Dengan melakukan pencatatan dan penghitungan biaya overhead, akan membantu kamu dalam mengawasi jalannya pengeluaran biaya dalam usaha secara menyeluruh. Kamu akan bisa melihat apakah pengeluaran yang dilakukan sudah efisien dan efektif. Kamu juga akan sadar ketikan biaya overhead ini justru terlalu besar bila dibandingkan dengan biaya lainnya. Sehingga nantinya kamu lebih sadar untuk melakukan penyesuaian biaya dan lebih mengontrolnya dengan tepat. 

Cara Menghitung Biaya Overhead (Biaya Tambahan)

Setelah memahami definisi dan manfaat dari biaya overhead, kamu pasti semakin menyadari betapa pentingnya perhitungan biaya ini. Berikut Ajaib akan paparkan tips menghitung biaya tambahan ini dengan baik dan tepat guna. 

Memisahkan Biaya Langsung dan Tidak Langsung

Sebelum melakukan perhitungan secara khusus biaya tambahan ini. kamu perlu untuk memisahkan antara biaya langsung dan biaya tidak langsung. Bagaimana caranya? Kamu perlu menentukan dulu untuk biaya langsung. Biasanya terdiri dari biaya-biaya yang terkait langsung dalam produksi barang dan jasa bisnismu. Sehingga biaya lain yang tak termasuk biaya langsung bisa kamu kelompokkan ke dalam biaya tidak langsung. Maka biaya tidak langsung ini yang kamu sebut sebagai biaya overhead usahamu. 

Dalam melakukan pencatatan agar lebih rapi, kamu bisa mengelompokkan biaya tambahan ini ke dalam beberapa kategori. Contohnya, mencatatkan biaya ini berdasarkan sifatnya. Terdiri dari biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, dan biaya pemeliharaan/reparasi. 

Biaya penolong bisa dikatakan sebagai seluruh biaya yang jumlah dananya lebih kecil dibandingkan dengan biaya produksinya. Biaya ini sudah pasti tidak berkaitan secara langsung dengan proses produksi yang sedang dijalankan oleh bisnismu. 

Lalu untuk biaya tenaga kerja tidak langsung ini bagi karyawan yang gajinya tidak diambil dari neraca produksi. Karena para karyawan ini harus tetap dibayar oleh perusahaan maka biaya ini menjadi beban bisnis. 

Yang ketiga, biaya pemeliharaan atau reparasi. Kalau alat atau mesin yang kamu gunakan untuk bisnismu rusak maka biaya yang dikeluarkan sifatnya biaya pemeliharaan. Kamu harus mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli suku cadang sehingga masuk ke dalam biaya overhead. 

Menghitung Persentase Biaya Overhead

Perhitungan persentase biaya tambahan terhadap keseluruhan biaya bisa dilakukan dengan membandingkan antara biaya langsung dan tidak langsung. 

Caranya seperti ini, untuk jumlah biaya tidak langsung yang ada dibagi dengan biaya langsung bisnis lalu dikalikan dengan 100%. Maka hasil dari perhitungan ini akan memperlihatkan besaran persentase biaya overhead yang dikeluarkan dalam bisnismu. Contohnya, jika hasil dari perhitungan ini adalah 25%, hal ini memiliki arti bahwa biaya yang bisnismu keluarkan untuk biaya overhead mencapai 25% dari total biaya pengeluaran bisnismu.

Untuk apa persentase biaya tambahan dihitung? Tentunya dengan melakukan besaran biaya overhead akan menjadi bahan evaluasi perusahaan. Kamu bisa memahami apakah biaya tambahan ini dikeluarkan sudah sesuai porsinya atau justru berlebihan. Sehingga bisa menjadi acuan di alokasi biaya bisnis di periode selanjutnya. 

Menghitung Efisiensi dari Biaya Overhead

Perlu sekali untuk memastikan biaya overhead yang dikeluarkan sudah efisien atau belum. Caranya dengan membandingkan pada sumber daya apa yang digunakan dan pendapatan yang masuk pada bisnismu. 

Untuk efisiensi terhadap sumber daya yang dimiliki perusahaan, kamu bisa menghitungnya dengan membagi antara biaya overhead dengan biaya tenaga kerja keseluruhan setelah itu dikalikan dengan 100%. Dari hasil tersebut, kamu akan melihat apakah tenaga kerja yang usahamu miliki terlalu banyak dari yang dibutuhkan atau sudah cukup sehingga berpengaruh pada efisiensi biaya tambahan.

Sementara itu, bila akan melakukan penghitungan efisiensi terhadap pendapatan, cara menghitungnya dengan membagi antara total biaya dengan pendapatan yang diterima lalu dikalikan 100%. 

Hasilnya jika semakin rendah persentase biaya tambahan maka akan semakin baik. Hal ini mengartikan bisnis kamu mengalami keuntungan yang lebih banyak. Sebaliknya, jika persentasenya terlalu tinggi, maka kamu disarankan untuk melakukan penyesuaian agar bisa memperoleh untung yang lebih tinggi.

Artikel Terkait