Asuransi & BPJS

Insurable Interest Adalah: Pengertian, Cara Kerja, dan Contohnya

insurable-interest

Ajaib.co.id – Asuransi menjadi salah satu produk keuangan yang dipilih oleh orang untuk mengatasi masalah keuangan di masa mendatang. Ini karena asuransi dapat menjadi jaminan bagi seseorang jika satu waktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan, masuk rumah sakit, dan masih banyak lagi. Jaminan asuransi ini dibedakan berdasarkan jenis dan kebutuhan seperti asuransi kesehatan atau asuransi jiwa.

Dalam dunia investasi, terdabat istilah bernama insurable interest. Insurable interest adalah prinsip yang menjelaskan mekanisme asuransi bekerja karena perlindungan yang diberikan oleh asuransi sendiri terkadang diartikan berbeda oleh masyarakat. Oleh karena itu, penting dalam memahami prinsip insurable interest secara tepat.

Pengertian Insurable Interest

Pada dasarnya, insurable Interest adalah sebuah prinsip yang menjelaskan bahwa seseorang yang mengasuransikan sesuatu wajib memiliki kepentingan atau interest terkait harta benda atau objek untuk bisa diasuransikan atau insurable. Di mana, objek yang diasuransikan jelas legal dan tidak melanggar hukum serta masuk ke dalam kategori layak.

Oleh karena itu, ketika kamu memutuskan untuk mengajukan asuransi, maka kamu wajib memiliki alasan kuat dalam membeli asuransi dan hal ini yang disebut kepentingan. Kepentingan untuk hal-hal tertentu yang berhubungan dengan kebutuhan harian. Ketika terjadi musibah atau hal-hal yang menyebabkan objek rusak, maka perusahaan asuransi selaku penanggung wajib mengganti rugi finansial ke pihak tertanggung.

Selain itu, insurable interest adalah salah satu syarat esensial dalam mengeluarkan kebijakan atau klaim asuransi. Hal tersebut membuat individu maupun entitas menjadi legal, valid, serta terlindungi dengan jaminan asuransi. Setiap orang yang tidak sedang dalam kondisi kehilangan finansial tidak memiliki kepentingan yang diasuransikan.

Cara Kerja Insurable Interest

Insurable interest juga dapat diartikan sebagai metode pengumpulan eksposur dari risiko yang melindungi para pemegang kebijakan atas terjadinya kehilangan finansial. Perusahaan asuransi menyediakan sejumlah alat dalam menutup kehilangan finansial seperti kendaraan, kesehatan, pendapatan, jiwa, hingga kerusakan properti.

Hal-hal yang berlaku pada insurable interest meliputi pemilik dengan asumsi keberlanjutan maupun umur panjang secara logis, membatasi kejadian tidak terduga yang merugikan dalam bentuk apa pun, hingga jaminan prospek kehilangan.

Contoh mudahnya adalah CEO perusahaan yang memiliki kemungkinan insurable interest atau tim sepak bola yang mengasuransikan atlet bintangnya.

Untuk perusahaan sendiri, biasanya karyawan dengan jabatan teratas memiliki insurable interest. Adapun kunci utama yang ditanamkan dalam memahami insurable interest adalah sebagai berikut:

  • Menjadi basis dari segala kebijakan asuransi.
  • Kepentingan untuk diasuransikan berupa objek yang jika terjadi kerusakan memungkinkan terjadinya beban finansial bagi pemegang kebijakan.
  • Pemegang kebijakan harus membeli asuransi untuk aset atau entitas agar bisa mendapatkan insurable interest.
  • Kebijakan tidak diperbolehkan menciptakan bahaya moral secara disengaja demi memperoleh insentif.

Elemen dalam Insurable Interest

Suatu hal dapat dikatakan sebagai insurable Interest jika memiliki sejumlah elemen di dalamnya yang wajib diketahui dan dipahami oleh pemegang polis asuransi. Elemennya sendiri terdiri dari sejumlah kepemilikan benda maupun harta, jiwa dan raga, hak kepemilikan, hingga tanggung jawab atas hal-hal untuk diasuransikan.

Objek yang bisa diasuransikan juga tergantung dari ketersediaan produk untuk mengasuransikan elemen-elemen yang disebutkan. Selain itu, pemilik polis asuransi hanya dapat melakukan klaim jika terjadi mengalami kerugian dari objek yang diasuransikan seperti terjadi kerusakan maupun berbagai risiko.

Begitu juga sebaliknya, ketika tidak terjadi apa-apa yang menyebabkan pemilik polis tidak mengalami kerugian, maka klaim asuransi tidak dapat dilakukan. Ditambah dengan pemilik polis juga harus membuktikan jika hubungan dengan objek yang diasuransikan secara sah sesuai hukum.

Contoh Insurable Interest

Untuk memahami insurable interest secara mudah, kamu bisa melihat contoh dari insurable interest itu sendiri. Di mana, ada banyak jenis produk asuransi di pasaran seperti asuransi jiwa, asuransi kendaraan, asuransi properti, dan masih banyak lagi. Adapun sejumlah contoh insurable interest adalah berdasarkan jenis produk asuransinya seperti berikut:

1. Asuransi Jiwa

Asuransi jiwa dilakukan untuk seseorang yang memiliki hubungan keluarga seperti ayah, ibu, suami, istri, anak, dan juga diri sendiri. Asuransi jiwa nantinya hanya bisa diklaim oleh keluarga dan dapat diwariskan ketika pihak yang tertanggung meninggal.

Selain itu, perusahaan asuransi nantinya akan memastikan bukti hubungan keluarga ketika ingin mengajukan klaim jika mengganti ahli waris agar menghindari risiko kecurangan.

2. Asuransi Bisnis

Sementara untuk asuransi bisnis, digunakan untuk melindungi bisnis dengan sejumlah manfaat seperti pengalihan risiko, pengumpulan dana, hingga premi yang seimbang. Di mana, kamu dapat mengasuransikan bisnis pribadi maupun orang-orang penting yang berhubungan dengan bisnis seperti karyawan yang menjadi salah satu aset penting perusahaan.

3. Asuransi Kendaraan

Selanjutnya ada asuransi kendaraan yang memungkinkan pemegang polis untuk mengasuransikan kendaraannya seperti mobil dengan mengalami kecelakaan, pencurian, maupun komponen rusak karena hal tertentu. Ketika sejumlah hal tersebut terjadi, maka pemegang polis bisa mengklaim asuransinya.

Akan tetapi, satu hal yang harus diingat jika asuransi kendaraan ini murni karena ketidaksengajaan sehingga proses klaimnya terbilang ketat.

4. Asuransi Properti

Untuk asuransi properti sendiri biasanya ada pada rumah yang mengalami kerusakan karena kebakaran atau musibah tertentu sehingga akan mendapatkan ganti rugi.

Hubungan Antara Insurable Interest dengan Indemnity

Insurable interest adalah istilah yang memiliki hubungan dengan indemnity atau prinsip ganti rugi. Hal ini dimaksudkan untuk kebijakan asuransi dalam memberikan kompensasi ke pemegang kebijakan saat terjadi masalah yang menghasilkan risiko. Akan tetapi, permasalahan tersebut tidak boleh menjadi hadiah maupun hukuman untuk pemegang kebijakan.

Selain itu, prinsip ganti rugi tersebut juga mengharuskan perusahaan asuransi untuk merancang kebijakan demi melindungi nilai aset berisiko. Di mana, rancangan kebijakan secara asal hanya bakal menciptakan krisis moral. Dengan begitu, perusahaan bisa menghindari pengeluaran biaya yang besar dengan mengarahkan keuntungan tidak masuk akal bagi pemegang kebijakan.

Pada dasarnya, insurable interest adalah bagian dari asuransi yang bisa menjadi pertimbangan kamu untuk memilih asuransi. Produk keuangan ini harus sesuai dengan kebutuhan dan bujet yang dimiliki dalam membayar premi asuransi. Inilah mengapa asuransi menjadi salah satu cara dalam mengatur keuangan kamu untuk kebutuhan di masa mendatang.

Artikel Terkait