Banking

Ini Syarat Mendapatkan Kredit Usaha Rakyat BRI

Ajaib.co.id – Dalam usaha melakukan pemulihan perekonomian nasional, pemerintah beserta sejumlah bank telah merealisasikan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp89,2 triliun. Nilai KUR tersebut berhasil disalurkan kepada 2,67 juta debitur sejak Januari hingga 31 Juli 2020.

Salah satu perbankan yang turut menjadi penyalur KUR adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI). Sebagai mitra utama pemerintah dalam mengimplementasikan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), BRI memberikan penyaluran subsidi bunga UMKM mencapai Rp3,83 triliun kepada 6,5 juta debitur hingga 13 November 2020 lalu.

Selain itu BRI juga menyediakan tiga jenis macam layanan KUR, yaitu KUR Mikro, KUR Kecil, serta KUR TKI. Ketiga layanan tersebut menawarkan bunga sebesar 6 persen dengan tenor 3 sampai 5 tahun.

Bagi para pelaku usaha kecil menengah yang ingin mengajukan kredit usaha rakyat di BRI, berikut persyaratan yang harus dipenuhi:

KUR Mikro BRI

KUR Mikro dari BRI ini menyediakan layanan pemberian kredit modal kerja dan atau investasi kepada debitur dengan pinjaman maksimal mencapai Rp50 juta.

Untuk jenis pinjaman kredit modal kerja (KMK), maksimum waktu pinjamannya selama 3 (tiga) tahun. Sedangkan untuk kredit investasi (KI), maksimal masa peminjamannya yakni 5 (lima) tahun.

Adapun syarat pengajuan KUR Mikro BRI ini adalah:

  • Individu atau perorangan yang melakukan usaha produktif.
  • Minimal sudah menjalankan usaha secara aktif selama 6 bulan.
  • Tidak sedang menerima kredit dari perbankan, kecuali pinjaman konsumtif semisal KPR, KKB, atau Kartu Kredit.
  • Melampirkan kartu identitas berupa KTP, Kartu Keluarga, dan surat izin usaha untuk persyaratan administrasi.

KUR Kecil BRI

KUR Kecil BRI juga menyediakan kredit modal kerja dan atau investasi seperti KUR Mikro BRI. Hanya saja plafon pinjamannya lebih besar, mulai dari Rp25 juta hingga Rp500 juta per debitur. Namun, terdapat agunan atau jaminan yang aturannya disesuaikan oleh pihak bank.

Untuk kredit modal kerja, BRI memberikan maksimum masa pinjaman sampai 4 (empat) tahun. Lalu untuk kredit investasi, maksimum waktu pinjaman mencapai 5 (lima) tahun.

Kemudian persyaratan pengajuan kredit usaha rakyat (KUR) kecil BRI adalah sebagai berikut:

  • Memiliki usaha produktif dan layak.
  • Minimal usaha yang dilakukan sudah berjalan 6 bulan.
  • Tidak sedang menerima kredit dari perbankan, terkecuali KPR, KKB, dan Kartu Kredit.
  • Memiliki surat izin usaha mikro dan kecil (IUMK) atau surat izin usaha lainnya yang sejenis.

KUR TKI BRI

KUR TKI dari BRI ini disediakan untuk membiayai keberangkatan para calon tenaga kerja Indonesia (TKI) ke negara-negara yang jadi penempatan mereka bekerja. Plafon pinjaman yang diberikan maksimum mencapai Rp25 juta .

Masa waktu pinjaman KUR TKI BRI maksimal selama tiga tahun atau sesuai dengan kontrak kerja. KUR ini khusus bagi TKI yang ditempatkan di Hong Kong, Singapura, Brunei Darussalam, Taiwan, Korea Selatan, Malaysia, dan Jepang.

Untuk persyaratan pengajuannya harus individu atau perorangan calon TKI yang akan berangkat ke negara penempatan kerja.

Sementara syarat administrasinya, para calon TKI harus mempersiapkan beberapa dokumen berikut ini:

  • Kartu identitas yakni KTP dan Kartu Keluarga
  • Surat perjanjian kerja dengan pengguna jasa
  • Surat keterangan perjanjian penempatan kerja
  • Paspor
  • Visa
  • Syarat-syarat lainnya sesuai ketentuan yang berlaku

Ketiga jenis layanan KUR BRI di atas suku bunganya sebesar 6 persen efektif per tahun serta bebas biaya administrasi dan provisi.

Pemerintah Beri Perpanjangan Subsidi Bunga KUR

Di sisi lain, dalam implementasi pemulihan ekonomi nasional, pemerintah memberikan subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada UMKM di Indonesia. Tercatat sampai dengan 21 Desember 2020, KUR yang telah disalurkan nilainya mencapai Rp188,11 triliun dari target yang ditetapkan tahun 2020 ini sebesar Rp190 triliun.

Melihat kebutuhan kredit usaha yang terus meningkat, pemerintah mengeluarkan keputusan lewat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto yakni memperpanjang subsidi bunga KUR pada tahun 2021. Sementara itu besaran subsidi bunga yang diberikan yakni 3 persen atau sebesar Rp7,6 triliun.

Pemerintah juga menambahkan anggaran untuk plafon KUR pada tahun 2021 yang totalnya mencapai Rp253 triliun. Penambahan anggaran untuk plafon KUR jumlahnya meningkat hingga 15 persen. Dengan adanya perpanjangan subsidi bunga KUR ini, pemerintah berharap bisa meningkatkan skala bisnis UMKM sehingga mampu memberikan sumbangsih terhadap pemulihan ekonomi nasional pada masa wabah COVID-19.

Realisasi penyaluran KUR oleh pemerintah per bulan November 2020 tercatat mencapai Rp23,9 triliun. Nilai tersebut jumlahnya terus meningkat sejak awal pandemi virus Corona yang mencapai sekitar Rp19,2 triliun per bulan.

Sementara rasio kredit macet (Non Performing Loan) ada di kisaran 0,63 persen. Bahkan tahun 2020 porsi penyaluran KUR ke sektor produksi mencapai 57,3 persen, lebih tinggi dari 2019 yang tercatat sebesar 52 persen.

Selain itu, penyaluran KUR ke sektor pertanian juga meningkat menjadi 30 persen dari sebelumnya 26 persen. Kemudian untuk sektor industri, penyaluran KUR mengalami peningkatan dari 8,2 persen jadi sebesar 10,7 persen.

Sampai pada 21 Desember 2020, pemerintah telah merealisasikan tambahan subsidi bunga KUR kepada 7,03 juta debitur dengan baki debet sebesar Rp187,5 triliun. Tak hanya itu, debitur kredit usaha rakyat juga sudah diberikan relaksasi oleh pemerintah berupa perpanjangan jangka waktu mencapai 1,51 juta debitur dengan baki debet sebesar Rp47,31 triliun.

Dengan diperpanjangnya subsidi bunga kredit usaha rakyat sampai pada 2021 nanti, UMKM bisa terus menjaga keberlangsungan bisnisnya di tengah pandemi COVID-19 yang serba tidak pasti.

Artikel Terkait