Kepindahan ibu kota ternyata berdampak banyak pada saham sektor properti, contohnya saja saham PPRO. Lalu apa yang menyebabkan mereka bisa berkembang pesat? Simak ulasan berikut ini.
Bertempat di Istana Negara, Presiden Jokowi menggelar keterangan pers dan telah resmi menyatakan untuk memindahkan Ibu Kota Republik Indonesia dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur pada tanggal 26 Agustus 2019 lalu.
Presiden Jokowi secara resmi memilih Kalimantan Timur sebagai lokasi untuk ibu kota baru, tepatnya berada di sebagian wilayah Kabupaten Pejaman Penajam Pasar Utara dan sebagian di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara.
Kenapa Kalimantan?
Pulau Kalimantan dipilih untuk menjadi ibu kota yang baru karena menurut Presiden Jokowi lokasi tersebut memiliki beberapa kelebihan dibanding daerah lain, yaitu: Kalimantan Timur memiliki infrastruktur yang lengkap seperti Bandara International, pelabuhan laut dan tol sehingga akan menghemat banyak biaya.
Selain dari itu Kalimantan Timur juga mempunyai potensi bencana alam yang relatif minim dibanding daerah-daerah lain di Indonesia karena letaknya yang berada di garis khatulistiwa. Serta, minimnya konflik sosial yang masif meskipun penduduk Kalimantan Timur heterogen.
Seperti yang ditulis di artikel Liputan6.com, pemindahan Ibu kota baru membutuhkan anggaran sebesar Rp466 triliun.
Kerja sama antara pemerintah dan Badan Usaha atau dikenal dengan KPBU akan memiliki porsi terbesar dalam mendanai anggaran tersebut, yaitu sebesar 54,6% dari total dana yang dibutuhkan.
Disusul oleh investasi swasta yang akan memberikan porsi sebesar 27,2% serta 19,2% dari dana APBN.
Pemilihan Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota baru Republik Indonesia yang menggantikan DKI Jakarta tentu saja membawa berkah bagi saham saham properti serta infrastruktur.
Pendapat Analis
Para analis serta investor memprediksi saham-saham tersebut akan melambung tinggi. Selain itu, dipastikan akan untung terutama bagi saham yang sudah memiliki lahan atau proyek di Kalimantan Timur.
Wiliam Hartanto, Analis dari Panin Sekuritas berpendapat bahwa saham saham konstruksi tercatat menghijau. Para analis lain pun menambahkan pendapat bahwa pemindahan ibu kota menjadi peluang perusahaan perusahaan properti dan infrastruktur untuk ekspansi lahan.
Selain dari itu, Para pelaku pasar berharap BUMN akan memegang kendali dalam pemindahan ibu kota baru ini.
Performa Saham PPRO
Salah satu saham yang diuntungkan akibat momentum pemindahan ibu kota ini adalah adalah saham PPRO. Saham ini milik PT PP Properti Tbk (PPRO) yang merupakan anak perusahaan dari PT Pembangunan Perumahan (Persero).
PP merupakan perusahaan BUMN yang bergerak dibidang perencanaan dan konstruksi bangunan. Dengan adanya pengumuman resmi pemindahan ibu kota pada tanggal 26 Agustus 2019, saham PPRO sudah melesat di keesokan harinya. Saham tersebut menjulang tinggi mencapai Rp124 rupiah harga tiap saham PP
Salah satu penyebab melesatnya Saham PPRO dikabarkan bahwa perusahaan ini telah melakukan kajian yang mendalam. Kajian ini tentu merupakan jawaban atas pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur.
Menurut Direktur Utama PPRO, kajian yang telah dilakukan oleh perusahaan PPRO telah menjadi lebih fokus. Sehingga mereka akan secepatnya melakukan langkah yang tepat dan terbaik untuk ke depannya.
Oleh karena itu, dengan adanya momentum pemindahan Ibu Kota Republik Indonesia yang baru ini, para investor sangatlah disarankan untuk membeli saham-saham properti atau konstruksi karena berpotensi mengahasilkan cuan yang tinggi!
Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.