Ajaib.co.id – PT Lionmesh Prima Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur kawat las dan fabrikasi baja. Perusahaan dengan kode saham LMSH ini mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1984 yang memproduksi bahan-bahan konstruksi meliputi kawat baja las, pagar mesh, bronjong, dan produk sejenis lainnya.
LMSH memasarkan hasil produksinya menggunakan merek Lionmesh. LMSH sendiri memiliki fasilitas manufaktur yang berada di Jakarta dan Sidoarjo.
Mayoritas saham LMSH saat ini dipegang oleh Lion Holdings Pte. Ltd, Singapura dengan jumlah sebanyak 25,55 persen kepemilikan. Saham LMSH sendiri mulai diperdagangkan secara publik melalui bursa pada tahun 1990 dengan harga penawaran sebesar Rp7.200 per lembar saham.
Di mana, saat ini pergerakan harga saham LMSH cukup positif, walaupun berada jauh di bawah harga penawaran di angka Rp344 per lembar saham pada penutupan perdagangan, Jumat 30 April 2021.
Dengan pergerakan saham LMSH saat ini, apakah sahamnya merupakan pilihan yang tepat untuk dikoleksi? Bagaimana dengan kondisi fundamental perusahaan saat ini dan rencana bisnis seperti apa yang akan dilakukan kedepannya? Mari kita bedah kinerja saham LMSH.
Pendapatan Turun Tipis, Namun LMSH Tetap Catatkan Kerugian di Tahun 2020
Tahun 2020 menjadi periode yang buruk bagi hampir semua lini bisnis termasuk LMSH selaku emiten kawat baja. Hal ini mengacu pada laporan keuangan perseroan di kuartal ketiga tahun 2020 mencatatkan pendapatan yang turun tipis dari periode sama di tahun 2019 sebesar Rp 376,52 miliar menjadi Rp 367,27 miliar.
Penurunan realisasi pendapatan di periode ini diperparah dengan catatan kerugian LMSH yang mencapai Rp29,99 miliar di kuartal ketiga tahun 2020, naik tipis dibandingkan kerugian di periode sama tahun 2019 sebesar Rp28,09 miliar.
Bisnis LMSH Melemah Sejak Tahun 2019
Terlepas dari kondisi pandemi yang membuat catatan rugi LMSH semakin membengkak, bisnis emiten kawat baja ini memang mulai melemah sejak tahun 2019. Hal ini dapat dilihat dari realisasi pendapatan dan raihan laba di tahun tersebut. Adapun data ikhtisar keuangan yang diambil berdasarkan informasi finansial perseroan dapat dilihat seperti berikut (dalam miliar rupiah):
Laporan Laba Rugi | 2019 | 2018 | 2017 | 2016 | 2015 |
Penjualan bersih | 177.788 | 240.029 | 224.371 | 157.855 | 174.598 |
Laba kotor | -6.927 | 14.881 | 27.954 | 18.459 | 10.380 |
Rugi tahun berjalan | -18.245 | 2.886 | 12.967 | 6.252 | 1.944 |
Dapat diketahui berdasarkan data tersebut, secara pendapatan LMSH dalam 5 tahun terakhir tampak positif dengan pertumbuhan di tahun 2015 hingga 2018, lalu di tahun 2019 harus mengalami penurunan.
Begitu juga dengan raihan laba yang sempat konsisten di tahun 2015 hingga 2017. Lalu, di tahun 2018 harus anjlok, padahal pendapatan LMSH di tahun tersebut mengalami peningkatan.
Hal tersebut disebabkan oleh sejumlah beban penjualan yang mengalami peningkatan sehingga harus menggerus raihan laba bersih di tahun 2018. Lalu, di tahun 2019 perseroan harus mencatatkan kerugian yang disebabkan oleh pelemahan bisnis ditambah dengan sejumlah beban biaya yang juga mengalami kenaikan sehingga memberikan keuntungan di tahun 2019 menjadi catatan kerugian.
Pada dasarnya, kinerja perseroan di tahun 2019 memang kian menurun. Hal ini dapat dilihat tidak hanya berdasarkan laporan keuangan saja, melainkan melalui rasio keuangan perseroan.
Jika dilihat dari rasio keuangannya, memang kondisi bisnis LMSH pada tahun 2019 sedang tidak sehat. Adapun data yang diambil berdasarkan ikhtisar keuangan untuk tahun buku 2019 melalui informasi finansial perseroan dapat dilihat seperti berikut:
Rasio | 2019 |
ROA | -3,4% |
ROE | -4,7% |
NPM | -10,3% |
CR | 238,7% |
DER | 29% |
Prospek Bisnis LMSH Kedepannya
Rencana bisnis merupakan salah satu pertimbangan penting bagi para investor dalam memilih suatu saham untuk dikoleksi. Pasalnya, rencana bisnis menggambarkan persiapan perseroan dalam meningkatkan pencapaian target di masa mendatang yang baik bagi keberlangsungan bisnis. Selain itu, rencana bisnis menjadi salah satu persiapan perseroan menghadapi berbagai permasalahan kedepannya.
Oleh karena itu, penting bagi setiap investor untuk memperhatikan rencana bisnis. Sementara memasuki tahun 2021, PT Lionmesh Prima Tbk sendiri masih belum memberikan informasi terkait rencana maupun strategi bisnis yang bakal diterapkan di tahun ini. Walaupun tahun ini belum bisa dipastikan bahwa bisnis memiliki kepastian yang jelas.
Mengingat, masa pandemi Covid-19 yang masih melanda sehingga pertumbuhan ekonomi dirasa kurang begitu maksimal. Akan tetapi, di sisi lain pendistribusian vaksin yang mulai dilaksanakan bisa menjadi sentimen positif bagi perseroan untuk mulai bangkit dan memperbaiki kinerja bisnis di tahun ini. Paling tidak, LMSH dapat menghindari catatan kerugian yang semakin bertambah dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara untuk anggaran modal belanja atau capex juga belum bisa diinformasikan secara resmi oleh perseroan. Dengan begitu, sedikit berat untuk merekomendasikan saham LMSH untuk dikoleksi bagi para investor karena perseroan masih belum menginformasikan hal yang bisa menjadi sentimen positif.
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.