Bagi kamu yang sudah malang melintang di lantai saham pasti sudah mengenal tentang sekuritas. Namun bagi kamu yang pemula pasti belum memahaminya. Tenang saja, redaksi Ajaib bakal mengupas tuntas tentang sekuritas dan seluk beluknya dalam artikel ini.
Tentang Sekuritas
Dalam definisinya, securities atau sekuritas adalah surat berharga seperti obligasi atau saham yang boleh diperdagangkan di dalam maupun luar pasar modal. Pemilikan surat-surat berharga ini, tidak dimaksudkan untuk jangka panjang, melainkan untuk dijual kembali dalam waktu yang relatif singkat.
Sekuritas berbentuk utang yang tidak bisa dikelompokkan sebagai sekurittas yang dipegang sampai tenggat waktu tertentu atau dijualbelikan di pasar modal. Sekuritas merupakan investasi jangka pendek yang bisa kamu jual dalam kurun waktu satu tahun atau kuran. Nilai pasar dari sekuritas bisa kamu ketahui dari sebuah neraca. Unrealized holding gain or los merupakan hal yang membedakan antara harga pasar dengan harga pokoknya dalam sebuah sekuritas.
Untuk kamu pahami, perusahaan memiliki Surat-Surat Berharga (Marketable Securities) ini hanya dalam tujuan jangka pendek. Jadi Surat-Surat Berharga (Marketable Securities) termasuk dalam harta lancar (current assets).
Dalam securities, yang diperdagangkan para pelaku pasar modal di Bursa Efek adalah surat berharga yang biasa populer dipanggil Efek. Masing-masing surat berharga yang diperdagangkan mempunyai karakter yuridis sendiri-sendiri dan diatur oleh peraturan dan ketentuan yang berbeda-beda.
Nah, salah satu ahli hukum dan bisnis di Indonesia, Munir Fuady mengelompokan efek-fek yang dijual-belikan di lantai saham di Indonesia, yakni sebagai berikut:
Efek Penyertaan
Kategori kelompok yang pertama menurut Munir Fuady adalah Penyertaan. Efek ini memberikan hak kepada pemegang sahamnya supaya berpartisipasi dalam ekuiti sebuah perusahaan. Instrumen yang menjadi bagian dari efek penyertaan antara lain, saham dengan berbagai macamnya; derivatifnya bukti right, warran, opsi (put atau call); unit pernyataan kontrak investasi kolektif; dan kontrak berjangka atas efek.
Efek Utang
Efek kedua yang dikategorikan Munir Fuady, yakni utang. Efek ini penerbitnya mengeluarkan atau menjual surat utang dengan kewajiban menebus kembali suatu masa nanti sesuai kesepakatan di antara para pihak. Utang tersebut disertai bunga, yang dapat dihitung secara diskon (discount rate) maupun dihitung dengan bunga biasa (interest bearing).
Nantinya, jika kamu mau mengetahui tentang perhitungan buka bisa dilakukan terhadap efek di pasar modal. Nah, instrumen yang masuk dalam efek utang adalah obligasi, commercial paper, surat pengakuan utang, dan bukti utang.
Efek Konversi (Semi Ekuiti)
Kemudian, efek selanjutnya menurut Munir Fuady adalah konversi. Efek ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari efek utang. Namun, pada titik tertentu, kamu dapat menukarkan efek utang dengan efek penyertaan. Penukaran ini sangat diharuskan atas pilihat pemegang efek yang bersangkutan. Nah, itulah yang dinamakan efek konversi.
Efek Derivatif
Efek terakhir yang disebutkan oleh Munir Fuady adalah derivatif. Ini merupakan efek turunan dari tiga efek sebelumnya. Nilainya adalah instrumen keuangan yang berdasarkan pada harga surat berharga lainnya atau biasa disebut underlying securities.
Berbeda dengan Munir Fuady, pakar lainnya, Mohammad Samsul menmbagi efek-efek securities dalam berbagai jenis, yakni:
Saham
Saham, yaitu tanda bukti memiliki perusahaan dimana pemiliknya juga disebut sebagai pemegang saham (shareholder atau stockholder). Jika kamu menjadi salah satu pemegang saham dalam sebuah perusahaan, sebagai buktinya, nama kamu bakal masuk dalam daftar pemegang saham.
Daftar pemegang saham ini sangat penting karena bakal terlibat dalam RUPS atau Rapat Umum Pemegang Saham, yang diselenggarakan dan bisa dilihat oleh publik. Bukti lain seorang pemegang saham bisa tampak pada halaman belakang lembar saham. Di sana ada nama yang sudah diregistrasi atau belum. Nah, menurut Mohammad Samsul, saham itu terbagi menjadi dua, yakni:
- Pertama, saham preferen, yakni jenis yang memiliki hak untuk menerima dan memiliki laba kumulatif lebih dulu. Hak kumulatif dapat diartikan sebagai hak untuk mengantongo laba yang tidak dibagikan dalam sebuah tahun yang mengalami kerugian. Namun, laba itu bakal dibayar saat sebuah perusahaan mendapat keuntungan di tahun selanjutnya.
- Kedua, saham biasa. Jenis saham ini bakal mendapatkan laba setelah keuntungan dari saham preferen dibagi rata. Yang biasa disebut sebagai saham biasa adalah surat berharga sebagai bukti kepemilikan pribadi atau institusi sebuah perusahaan. Instrumen saham biasa ini sering diperdagangkan di lantai bursa.
Obligasi
Obligasi merupakan bukti sebuah perusahaan atau institusi yang memiliki utang kepada masyarakat dalam jangka panjang. Biasanya utang itu di atas tiga tahun.
Bukti Right
Jenis dari securities ini merupakan hak membeli saham pada harga tertentu dalam jangka waktu tertentu. Nantinya, harga ditetapkan dimuka, bisa disebut sebagai harga pelaksanaan atau strike price. Sedangkan jangka waktunya termasuk dalam golongan tertuntu, maksudnya kuran dari enam bulan setelah diterbitkan saham.
Bukti Waran
Selanjutnya adalah bukti waran. Artinya adalah hak membeli saham dengan harga dan jangka waktu yang tertentu. Bukti waran berbeda dengan bukti right. Bukti waran memiliki jangka waktu yang lebih lama, yakni berkisar di antara enam bulan, tiga tahun, lima tahun, atau sepuluh tahun lamanya.
Indeks saham
Indeks Saham adalah angka indeks yang diperdagangkan untuk tujuan spekulasi dan lindung nilai (hedging). Indeks saham diperdagangkan secara berjangka, dengan mekanisme perdagangan produk ini secara future dan option.
Indeks Obligasi
Indeks obligasi adalah angka indeks yang diperdagangkan untuk tujuan spekulasi dan lindung nilai (hedging). Indeks obligasi diperdagangkan secara berjangka, dengan mekanisme perdagangan produk ini secara future dan option.
Itulah macam-macam tentang sekuritas yang perlu diketahui, khususnya oleh investor pemula. Jadi, apa kamu sudah ingin mencoba untuk berinvestasi?
Bacaan menarik lainnya:
Darmaji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. (2011). Pasar Modal Di Indonesia. Jakarta : Salemba Empat.
Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.