Dunia Kerja

Freelancer Diminati Perusahaan Besar di Era Disrupsi Ekonomi

Freelancer Diminati Perusahaan Besar di Era Disrupsi Ekonomi

Di akhir era 90-an, freelancer identik dengan tidak punya pekerjaan dan penghasilan tetap, serta harus giat mengetuk pintu untuk mencari order. Saat ini, 30 tahun setelahnya, freelancer adalah ikon kemandirian manajemen waktu dan finansial. Freelancer bukan lagi kondisi, melainkan sebuah pilihan. Mengapa bisa demikian? Di bawah ini adalah beberapa alasan kenapa perusahaan akan banyak merekrut freelancer.

Pentingnya Freelancer di Era Teknologi

a. Tuntutan Situasi Ekonomi Global

Kondisi ekonomi dunia sudah berubah. Berkat idealisme globalisasi, kondisi dalam negeri dan luar negeri jadi 11-12. Sama bagusnya, sama berantakannya. Kemudahan bertransaksi dari satu penjuru ke penjuru lainnya membuat kesuksesan bisnis cepat menular, tapi begitu pula kegagalannya. Pada saat semua ingin berlari, ekonomi global melambat. Korporasi multinasional hingga UKM latah mengencangkan ikat pinggang. Persis seperti kapal yang takut karam, refleks bisnis alamiah semua perusahaan adalah “membuang beban” yang tak perlu. Salah satunya: ongkos tenaga kerja.

b. Simbiosis Mutualisma

Banyaknya pencari kerja lepasan profesional (professional freelancer) dan kebutuhan tenaga kerja profesional di perusahaan-perusahaan yang sedang melakukan pemangkasan besar-besaran terhadap ongkos operasionalnya, membuat kedua belah pihak saling membutuhkan dengan hubungan yang simbiosis mutualisa. Dalam situasi disrupsi ekonomi seperti saat ini, merekrut freelancer profesional yang tangkas dengan sistem on-project dinilai lebih menguntungkan, daripada merekrut karyawan full-time yang masih “fresh”.

Alasan Perusahaan Memilih Freelancer

1. Menekan biaya

Freelancer umumnya bekerja secara remote, tidak harus datang ke kantor setiap hari ataupun mengeluarkan biaya tranportasi dan makan seperti karyawan pada umumnya. Karenanya, para freelancer juga tidak menuntut upah yang terlalu tinggi. Kondisi ini menguntungkan perusahaan, karena tak perlu  mengeluarkan biaya asuransi, tunjangan hari raya, dana pensiun, dlsb.

2. Fleksibilitas jam kerja

Semakin banyak tenaga kerja yang ingin menjadi freelancer dengan alasan agar bisa mengatur jam kerja sendiri. Nyatanya, hal ini pun akan menguntungkan perusahaan perekrut karena freelancer cenderung suka mengerjakan tugas sesuai mood-nya di luar jam kantor, dan seringkali itu malah melebihi jumlah jam kantor standar “nine to five”. 

3. Fleksibilitas penugasan

Bekerja dengan freelancer profesional bisa bebas mendelegasikan tugas berdasarkan kebutuhan load pekerjaan yang ada, dengan sistem kerja per proyek, sepanjang ekspertisnya sesuai. Dengan begitu, biaya ketenagakerjaan menjadi sangat efisien.

4.  Pekerjaan cepat selesai

Freelancer selalu termotivasi untuk menyelesaikan pekerjaan mereka sebaik dan secepat mungkin agar tetap dapat diandalkan. Pekerjaan freelancer bebas drama sehingga lebih produktif.

5.  Mandiri

Perusahaan tak perlu mengadakan pelatihan demi meningkatkan daya kontribusi dalam pekerjaan ataupun kesesuaian budaya kerja. Freelancer bekerja secara mandiri dalam upaya memenuhi parameter perusahaan.

6. Inovatif

Freelance umumnya lebih inovatif dan akrab dengan teknologi terbaru, bekerja secara kreatif, lepas dari beban birokrasi. 

7. Kaya Pengalaman

Terbiasa bekerja untuk banyak orang, freelance umumnya punya segudang pengalaman berbeda tentang proyek, perekrut, lokasi dsb., yang mengasah kemampuan mereka.

8. Memanfaatkan banyak jenis keahlian

Setiap proyek punya kebutuhan terhadap keahlian spesifik. Dengan sistem kerja freelancing, perusahaan punya kesempatan memilih beragam jenis ekspertis berbeda yang tepat untuk kebutuhan berbeda setiap jenis proyek.

9. Selalu siap bekerjasama

Freelance jarang “memecat” diri mereka untuk pindah jalur menjadi karyawan tetap. Mereka menikmati kehidupan profesional dan selalu mengembangkan kemampuannya.

10. Bebas zona waktu

Bekerja dengan bantuan freelance asing di berbagai zona waktu, perusahaan bebas menentukan jadwal koordinasi kerja bersama. 

Itulah beberapa alasan dan faktor yang membuat perusaahaan membutuhkan seorang pekerja lepas atau freelance profesional. Banyak jenis pekerjaan untuk freelancer yang bisa kamu coba, mulai dari membuat aplikasi mobile, social media marketing, jasa pembuatan website, desain grafis, penulis, dan masih banyak lagi. Dengan begitu, bagi kamu yang ingin mencari pekerjaan freelance bisa lebih leluasa untuk mendapatkannya!

Bacaan menarik lainnya:

Soeharsono Sagir.(2009). Ekonomi Indonesia. Jakarta: Kancana
Tjiptono, Fandy. (2007). Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia Publishing


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait