Tiap menjelang Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), hampir semua calon mahasiswa dan orang tuanya sibuk galau memilih macam-macam jurusan kuliah yang tepat bagi minat dan peluang karir di masa depan. Keriuhan itu kemudian bermuara di pendaftaran ujian SBMPTN, dan berujung di pengumumannya. Tapi kelegaan tersebut sebetulnya terus menanggung sebuah risiko panjang hingga momen kelulusan, yaitu potensi peluang kerja, yang terus berubah dari tahun ke tahun.
Faktor yang Menentukan
Ketiadaan road map pembangunan negara (GBHN) di beberapa dekade terakhir ini sayangnya menyebabkan perkembangan industri dan budaya terasa adhoc (dadakan), sehingga evolusi pun bersifat survival daripada conceptual. Gejalanya terasa saat ini, dimana orang tua makin getol menuntut anaknya untuk menempuh kesarjanaan di bidang yang “banjir order”, demi menjamin kesejahteraan masa depan, tanpa mentoleransi kecenderungan minat individu. Sementara, “banjir order” itu sendiri juga merupakan dampak adhoc dari tren investasi dunia yang “panik profit” dan jarang sekali mempertimbangkan faktor keberlanjutan daya dukung hidup. Kini, negara sedang berada di titik krisis desrupsi perekonomian bangsa akibat revolusi ekonomi digital. Kalau mau hidup, harus melek digital. Namun adakah yang sempat bertanya, sampai kapan harus berdigital, lalu harus apa lagi setelah itu?
Lulusan yang Aman & Tidak Tergerus Revolusi Digital
Sambil bersama-sama merenungkan jawabannya, cermati macam-macam jurusan kuliah yang sementara ini peluang kerja lulusannya dianggap “kebal” desrupsi ekonomi digital, yaitu:
1. Dokter dan tenaga medis
Dunia medis terkenal dengan keterampilan multitasking yang meliputi aspek analitik, empatik, situasional, antisipatif, prosedural, bahkan hingga kreatif. Teknologi belum bisa memborong semua fungsi itu dalam satu modul seperti yang dilakukan otak para dokter dan tenaga medis, setidaknya dalam beberapa dekade ke depan ini. Tapi wajib diyakini, bahwa para ilmuwan Artificial Intellegence saat ini sedang berambisi besar melakukan terobosan ini, guna mengatasi kompleksitas kode etik dunia medis.
2. Pengacara
Revolusi ekonomi dan teknologi digital pasti akan menyempurnakan proses penyelidikan suatu kasus. Namun, masih sulit bagi teknologi untuk menggantikan kreativitas pengacara dalam bermanuver mencari celah argumentasi untuk memenangkan sebuah gugatan hukum, dan kepekaannya dalam membaca insight serta motivasi tersembunyi manusia.
3. Personalia
Kepiawaian staf personalia dalam menilai karakter individu dan memperkirakan tindakan-tindakan mereka juga sulit ditandingi oleh teknologi, karena terlalu banyak faktor random yang belum bisa dirumuskan. Revolusi teknologi hanya akan meyumbangkan perubahan besar dalam sistem pengumpulan data.
4. Tenaga pengajar
Meskipun proses belajar secara online lewat webinar semakin handal, tenaga pengajar masih belum bisa tergantikan sepenuhnya oleh digital karena aspek empati dan motivasi dalam proses ajar-mengajar masih dominan, terutama di tingkat dasar, menengah, dan disabilitas.
5. Jurnalis
Ini adalah profesi dengan tingkat stres menjulang, yang terus berpacu dengan adrenalin menghadapi deadline, bahkan ancaman bahaya. Secanggih apapun teknologi bisa mengefisienkan proses pengolahan data dari hasil jurnalistik, data itu sendiri awalnya merupakan hasil laporan para jurnalis. Apa yang mau diolah jika datanya saja tidak ada? Skill komunikasi juga meliputi aspek empati dan kemampuan menebak hal tersirat yang belum bisa dilakukan teknologi digital.
6. Aparat keamanan
Walaupun sudah ada film Robocop ada Terminator, pengambilalihan tugas keamanan oleh teknologi robot belum akan jadi prioritas negara mana pun saat ini, karena jika robot belum mampu sepenuhnya mengenali sifat baik manusia, apalagi sifat kriminalnya! Revolusi teknologi hanya akan menyempurnakan sistem pengumpulan data dna persenjataan.
7. Seniman
Seni adalah keterampilan misterius manusia dalam menggugah emosi mahluk hidup. Teknologi hanya mampu membantu sejauh menawarkan kepraktisan dan pilihan alternatif bagi media berkesenian.
Itulah macam-macam jurusan kuliah yang bisa menjadi salah satu alternatif bagi kamu yang saat ini sedang bingung memilih masuk jurusan mana. Pilihlah jurusan yang memiliki prospek kerja yang baik. Dengan begitu, kamu bisa dengan mudah menggapai cita-cita setelah lulus kuliah.
Bacaan menarik lainnya:
Briggs, A& Peter, B. (2006). Sejarah Sosial Media. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Sutisna, 2001, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.