Ajaib.co.id – Ketidakpastian yang tinggi di pasar saham saat ini dimana sejumlah negara global berpotensi resesi, kenaikan inflasi yang tidak terkendali, hingga kebijakan moneter bank sentral yang Kembali menaikan suku bunga acuan membuat kekhawatiran pasar semakin tinggi sehingga menekan pergerakan pasar saham dunia, begitupun pasar saham dalam negeri. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cukup tertekan pergerakan nya dan sangat berfluktuatif. Ketika kondisi pasar sedang seperti saat ini, maka besar kemungkinan para investor merasakan floating loss saat investasi.
Apa Itu Floating Loss?
Floating loss merupakan sebuah kondisi dimana seorang investor mengalami kerugian dari penurunan harga investasinya, namun kerugian tersebut belum direalisasikan sebab saham tersebut belum dijual oleh investor.
Begitupun floating profit, yang merupakan lawan dari kata floating loss, yakni sebuah kondisi dimana seorang investor mengalami keuntungan namun keuntungan tersebut belum direalisasikan sebab investor tersebut belum menjual sahamnya.
Floating loss ataupun floating profit sangat umum terjadi ketika kita melakukan aktivitas investasi pada saham. Karena kenaikan ataupun penurunan suatu harga saham bergerak sangat cepat dan sangat sensitive terhadap segala berita pasar.
Cara Bijak Menyikapi Floating Loss
Ketika seorang investor mengalami floating profit, hal tersebut tentunya tidak terlalu mengkhawatirkan sebab investor mengalami keuntungan karena harga sahamnya mengalami kenaikan, tinggal kembali kepada tujuan dan trading plan seorang investor tersebut terhadap sahamnya, apakah akan di realisasikan keuntungan nya atau dipertimbangkan untuk disimpan dengan harapan bahwa keuntungan tersebut lebih besar lagi.
Lain halnya jika mengalami floating loss, Ketika seorang investor mengalami floating loss, maka hal tersebut tentunya akan berdampak kepada psikologi trading.
Beberapa investor ada yang mempertimbangkan untuk melakukan cut loss agar penurunan nya tidak semakin besar, namun ada juga yang mempertimbangkan untuk menyimpan saham tersebut lebih lama karena masih memiliki keyakinan untuk saham tersebut dapat bergerak naik.
Cara bijak menyikapi floating loss sebenarnya kembali kepada keputusan dan strategi yang dilakukan oleh investor sejak awal investasi. Jika memang sejak awal investasi, tujuan utama investasinya adalah untuk investasi jangka panjang, maka floating loss seharusnya tidak terlalu membawa pengaruh. Karena hal ini merupakan hal yang wajar selama investor memang telah melakukan analisis fundamental saham tersebut sebelum memilikinya.
Baca juga: Begini Cara Membuat Trading Plan Saham
Kunci utama ketenangan dalam berinvestasi adalah mengetahui saham apa yang kita miliki, mengetahui model bisnisnya, kekuatan brand nya, kegiatan utama operasional perusahaan nya, manajemen nya, kondisi keuangan nya, hingga potensi nya terkait rencana bisnis perusahaan tersebut.
Lain halnya jika seorang investor memiliki tujuan investasi untuk jangka pendek. Ketika mengalami floating loss sebaiknya kembali periksa batas toleransi risiko kerugian yang telah kita buat sejak awal sebelum investasi.
Jika memang suatu harga saham penurunannya sudah sampai dengan batas toleransi risiko kerugian yang dimiliki atau bahkan lebih rendah dari batas toleransi risiko kerugian, maka silakan dipertimbangkan untuk membatasi risiko kerugian tersebut agar tidak semakin dalam (cutloss).
Segera atur strategi investasi kembali dan rencanakan untuk menutup kerugian saham tersebut dengan mencari potensi keuntungan di saham lain yang sedang naik.
Contoh: kita mengalami kerugian di saham ABCD sebesar -10%, dimana itu telah berada pada batas toleransi risiko trading plan yang kita pasang sejak awal. Maka sebaiknya lakukan cutloss pada saham tersebut dan pindahkan dana hasil penjualan saham ABCD untuk membeli saham EFGH yang berpotensi mengalami kenaikan.
Sehingga apabila terjadi floating profit di saham EFGH kita bisa meminimalisir kerugian tersebut. Katakanlah saham EFGH mengalami kenaikan +5%, dapat dikatakan bahwa yang seharusnya kita mengalami kerugian -10%, tapi kita pindahkan ke saham lain dan ternyata mengalami kenaikan +5%, maka kerugian kita pun terminimalisir.
Cara bijak lain nya untuk menyikapi floating loss yakni telah melakukan analisis yang dalam terhadap saham tersebut terkait fundamental saham hingga kinerja operasionalnya. Karena jika seorang investor telah memutuskan untuk berinvestasi di suatu saham, seharusnya investor tersebut sudah mengetahui bagaimana potensi saham tersebut.
Lantas, bagaimana jika seorang trader yang mengalami floating loss? Jika memang aktivitas investasi kalian memiliki interval waktu yang singkat antara beli dengan menjual saham, ada baiknya memperdalam analisis teknikal, sehingga dapat membaca sinyal, membaca momentum, dan mengetahui batasan level support atau resistance suatu saham.
Baca juga artikel Support dan Resistance yang Sering Digunakan Saat Trading
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib Sekuritas membuat informasi ini melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.