Saham

Didukung Anteraja, Kinerja Saham ASSA Melesat

Anteraja merupakan anak usaha dari saham ASSA

ajaib.co.id – Pesatnya transaksi ekonomi digital menjadi berkah tersendiri bagi emiten transportasi Adi Sarana Armada (ASSA) yang memiliki kinerja cemerlang. Salah satunya karena didukung PT Tri Adi Bersama (Anteraja) selaku anak usaha di bidang logistik yang berkembang pesat.

Perusahaan mencatatkan sahamnya pertama kali pada 12 November 2012 di harga Rp390/saham dan saat ini melesat pada harga Rp2.750/saham per tanggal 22 April 2022.

Saham ASSA

Profil Saham ASSA

PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) adalah perusahaan layanan transportasi terbesar di Indonesia yang menyediakan jasa penyewaan kendaraan korporasi, transportasi logistik, layanan pengemudi, balai lelang otomotif, car sharing, jual beli kendaraan online dan layanan pengiriman parsel.

ASSA (PT Adi Sarana Armada Tbk) didirikan di bawah nama Adira Rent pada tahun 2003 dengan armada awal sejumlah 819 unit. Pada tahun 2010 perusahaan bertransformasi menjadi ASSA Rent. Saat ini ASSA telah mengelola lebih dari 25,000++ kendaraan dan 3,900++ pengemudi melayani lebih dari 1,500 perusahaan di Indonesia.

ASSA juga telah memperluas wilayah layanan ke hampir semua kota besar utama dan memberikan jaminan kelancaran operasional melalui 45 jaringan di seluruh Indonesia, lebih dari 1,000 bengkel perbaikan resmi, dengan didukung layanan 24 jam dari Solution Center 1500-369.

Selain bisnis rental dan logistik, ASSA juga berinovasi dengan memperkuat digitalisasi bisnis seiring perubahan pada perilaku masyarakat dengan meluncurkan aplikasi Share Car dan market place jual beli kendaraan, Caroline. Dan ASSA juga membuka bisnis logistik berbasis teknologi dengan meluncurkan Anteraja.

ASSA Catatkan  Kinerja Positif di 2021 Didorong Anteraja

ASSA mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif selama tahun 2021. Hal ini didorong oleh pertumbuhan signifikan dari lini bisnis delivery express Anteraja yang telah berhasil mencapai pertumbuhan pendapatan 248%, dan telah memberikan kontribusi laba untuk ASSA di akhir tahun 2021.

Presiden Direktur ASSA, Prodjo Sunarjanto kepada Emitennews.com mengungkapkan, langkah yang diambil Perseroan dalam memasuki bisnis logistik sejak 3 tahun setelah berdiri, mampu berkembang dan memberikan kontribusi yang positif untuk ASSA hingga saat ini.

Sejak awal berdiri, tren pendapatan ASSA selalu didominasi oleh bisnis rental yang diikuti oleh penjualan kendaraan bekas hingga Kuartal I-2021. Kemudian sejak Kuartal II-2021, pendapatan dari lini bisnis logistik yang terdiri dari ASSA Jasa Logistik dan Anteraja (Jasa Pengiriman) berhasil meningkat melebihi kontribusi pendapatan dari lini bisnis yang lain.”

Sebagai catatan, pada tahun 2021 ASSA mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 68% year on year (YoY), dari Rp3,0 triliun di tahun 2020 menjadi Rp5,1 triliun di tahun 2021. Sementara laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tercatat sebesar Rp142,6 miliar atau meningkat 64% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp87,1 miliar.

Anteraja Dominasi Pendapatan ASSA 

Anteraja berhasil menjadi kontributor terbesar bagi pendapatan ASSA Per Desember 2021 dengan kontribusi sebesar Rp2,8 triliun atau sekitar 54% dari total pendapatan ASSA di tahun 2021.

Prodjo melanjutkan, tahun 2021 juga menjadi tahun yang bersejarah bagi ASSA, dimana pada tahun tersebut Perseroan berhasil mempersiapkan proses IPO untuk salah satu anak usaha yaitu PT Autopedia Sukses Lestari (ASLC). Ke depan, Autopedia (ASLC) akan berkembang menjadi online-tooffline used car dealer dengan brand Caroline dan bisnis jasa lelang melalui PT JBA.

Perseroan menargetkan pada tahun ini dapat menambah sekitar 8 cabang baru untuk showroom Caroline di beberapa kota di Indonesia. Diharapkan dengan upaya tersebut Autopedia juga dapat memberikan kontribusi pendapatan yang baik bagi ASSA di tahun 2022 ini.

Pertama di Indonesia, Anteraja Perkenalkan Sistem Robotic

Anteraja memperkenalkan sistem penyortiran otomatis pertama di Industri Logistik Indonesia yang menggunakan robot. Melalui sistem tersebut, produktivitas dan efisiensi proses penyortiran dapat meningkat hingga mencapai 200 persen atau 2 kali lipat dibandingkan dengan sistem manual.

Didukung tingkat akurasi kerja robot yang mencapai lebih dari 99 persen, Anteraja optimistis sistem tersebut dapat semakin meningkatkan kinerja ke depan. Pada tahun 2022, Anteraja menargetkan volume pengiriman mencapai lebih dari 1,5 juta parcel/day.

Baca juga: Harga Saham ASSA Menguat Sejak Desember 2020, Ada Apa?

Artikel Terkait