Perencanaan Keuangan

Contoh Uang Giral Serta Keunggulan, dan Kelemahannya

Uang Giral: Jenis, Keunggulan, dan Kelemahannya

Ajaib.co.id – Ingatkah kamu ketika pelajaran ekonomi SMP dikenalkan dengan istilah uang giral dan kartal? Klasifikasi ini mungkin masih membekas di kepalamu dengan jelas. Namun apakah sekarang kamu bisa menyebutkan contoh uang giral dan uang kartal?

Istilah uang elektronik dan uang konvensional mungkin sekarang lebih populer di kalangan milenial atau anak muda. Namun sebenarnya ilmu ekonomi dasar sudah melakukan pembagian jenis uang tersendiri secara umum. Uang giral atau uang kartal hanya diingat sebagai materi sekolah zaman dulu dan dianggap tidak relevan lagi.

Padahal sebenarnya konsep keduanya masih sangat relevan dengan perkembangan dunia keuangan saat ini. Bahkan dengan keberadaan uang elektronik, e-wallet dan tren cashless sebenarnya kamu sudah menggunakan contoh uang giral lho.

Dalam penggunaanya, uang tersebut memiliki fungsi yang sedikit berbeda meskipun masih sebagai alat tukar. Uang kartal berupa uang kertas dan logam. Sedangkan contoh uang giral yaitu kartu kredit, debit card sampai akun Gopay milikmu.

Siapa sangka ternyata kamu selama ini sudah menjadi pengguna uang giral ya.

Contoh Uang Giral, Makin Sering Dipakai Oleh Milenia

Uang giral adalah uang yang dikeluarkan oleh bank umum yang bisa digunakan sebagai alat pembayaran. Keberadaan uang giral bukan tanpa tujuan. Tujuannya yaitu mempermudah para nasabah dalam bertransaksi.

Dengan demikian, mereka tak perlu membawa berlembar-lembar uang fisik yang sangat berisiko. Selain keamanan, alasan praktis juga menjadi faktor utama penggunaan jenis uang ini. Apalagi dalam dunia bisnis yang kerapkali membutuhkan transaksi dalam jumlah besar.

Karena itulah, di era sebelumnya penggunaan uang giral lebih banyak digunakan oleh pengusaha atau pebisnis. Apalagi jika contoh uang giral yang dipakai seperti cek atau bilyet. Sedangkan masyarakat pada umumnya jarang menggunakan uang giral untuk transaksi.

Alasannya saat itu memang aksesbilitasnya terbatas sehingga tidak semua bisa menerima alat pembayaran ini secara bebas. Namun, sempat muncul anggapan bahwa pengguna uang giral biasanya masyarakat di negara-negara yang relatif maju. Sedangkan negara ekonomi yang masih lemah dan berkembang masih berfokus pada jenis uang kartal untuk membayar transaksi yang dilakukan.

Indonesia sendiri sekarang berupa memaksimalkan penggunaan uang giral dengan transaksi cashless. Terhitung sudah banyak kebijakan pemerintah untuk menggunakan jenis uang tersbut misalnya saja membayar tarif tol. Merchant penyedia transaksi e-money sebagai uang giral kekinian juga terus diperbanyak untuk mendukung kebijakan ini.

Meskipun istilah uang giral tidak populer tapi toh penggunaannya semakin populer dan semakin luas jangkauan transaksinya. Meski demikian, memiliki contoh uang giral memang tidak semudah mendapatkan uang kartal alias uang konvensional. Meskipun saat ini sudah semakin mudah namun tetap saja ada sejumlah syarat yang dipenuhi.

Apa saja itu?

Syarat Memiliki Uang Giral

Untuk bisa mempunyai fasilitas ini, kamu harus memiliki rekening bank. Uang yang disimpan di rekening inilah yang menjadi dasar penggunaan uang giral milikmu. Namun yang harus diperhatikan adalah proses terjadinya uang giral. Keberadaannya tidak bisa terjadi setelah kamu mengajukan permohonan.

Terjadinya uang giral hanya jika:

  1. Nasabah yang menyimpan atau menabung atau menitipkan uang kartal di bank. Kegiatan disebut pula dengan primary deposit.
  2. Nasabah yang meminjam uang di bank yang bertujuan untuk menyimpan atau menabungnya. Kegiatan ini disebut loan deposit.
  3. Nasabah yang menyimpan uang di bank berbentuk deposito berjangka, sertifikat deposito, atau tabungan. Hal ini disebut uang kuasi.

Jenis dan Contoh Uang Giral

Era sebelumnya uang giral hanya terbatas dari produk bank umum dalam bentuk cek atau giro. Namun perkembangan teknologi cukup mengubah tatanan industri keuangan termasuk dalam hal uang giral. Fintech alias perusahaan keuangan berbasis teknologi memberikan inovasi berupa uang elektronik dan dompet digital.

Kedua hal ini yang menjadikan tren cashless, termasuk penggunaan uang giral, semakin luas dan disukai. Apalagi dengan berbagai promo dan kemudahan yang menjadi kesukaan milenila maka tak heran jenis uang ini sekarang jadi favorit. Namun sebenarnya apa saja sih contoh uang giral yang bisa dipergunakan oleh nasabah?

Berikut ini contoh uang giral:

a. Cek

Cek adalah salah satu uang giral yang paling sering digunakan. Cek merupakan surat berharga yang berisi perintah tertulis pada selembar kertas dari pemilik rekening kepada bank, untuk membayar sejumlah uang.

b. Giro

Ini adalah simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau surat berharga lainnya atau melalui pemindahbukuan.

c. Kartu kredit

Kartu kredit termasuk uang giral yang kerap digunakan oleh nasabah. Kartu kredit adalah kartu yang dikeluarkan oleh bank penerbit dan menjamin nasabah untuk menggunakannya berbelanja tanpa membayar secara kontan atau kredit atau utang. Pada akhir bulan atau waktu yang telah ditentukan, nasabah harus membayar tagihan kartu kredit tersebut.

d. Bilyet

Bilyet ialah surat berharga yang dikeluarkan oleh bank. Surat tersebut bisa berupa formulir, nota, atau bukti tertulis lain yang dapat membuktikan transaksi atau perintah untuk membayar.

e. Wesel pos

Sebelum ada internet banking atau dompet elektronik, wesel pos menjadi primadona pada zamannya. Mahasiswa yang kuliah merantau akan menerima wesel pos dari orang tua. Wesel pos adalah surat pos yang dapat digunakan untuk mengirim uang.

Keunggulan dan Kelemahan

a. Keunggulan

  • Praktis. Dianggap lebih praktis karena kamu tidak perlu membawa uang cash yang banyak.
  • Aman. Jika cek atau giro hilang atau dicuri, kamu sebagai nasabah yang memegangnya bisa melakukan pemblokiran. Karena untuk mencairkannya, pihak bank akan meminta identitas nasabah yang sesuai dengan cek. Dan orang yang mencuri yang berusaha mencairkan cek tertangkap dan dilaporkan ke polisi.
  • Nasabah dapat mengirim maupun menerima dalam jumlah tak terbatas, selama uang yang bersangkutan tersedia.
  • Pecahan jenis uang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
  • Bebas biaya. Selain praktis, cek juga bebas biaya.

b. Kelemahan

  • Tidak setiap orang bisa menerimanya. Karena satu atau alasan lain.
  • Tidak efektif dalam jumlah kecil.

Contoh uang giral di atas bisa kamu jadikan referensi dalam berbisnis. Jika kamu menjalankan sebuah usaha dan mengharuskan transfer atau menerima uang hingga ratusan juta, sebaiknya menggunakan uang giral.

Meski tidak berbentuk secara fisik, uang giral ini tetap menjadi alat pembayaran yang sah dan bisa digunakan secara lebih praktis dan aman. Jadi, apakah kamu masih ingin menggunakan uang kertas atau fisik?


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait