Bisnis & Kerja Sampingan

Cara Bisnis Travel Bagi Pemula, Plesiran Sambil Dapat Untung

cara-bisnis-travel

Ajaib.co.id – Indonesia memiliki banyak destinasi wisata yang menarik bagi pengunjung. Kekayaan alam ini bisa membuka cara bisnis travel bagi siapa saja, termasuk kamu. Kamu bisa memanfaatkannya dengan membuka bisnis travel dengan menjadi travel agent yang menyediakan paket perjalanan.

Bisnis travel kembali hits beberapa tahun belakangan dengan banyaknya masyarakat yang tertarik untuk melakukan perjalanan wisata. Ya, dibandingkan dekade lalu, saat ini milenial kerapkali menghabiskan dananya untuk berwisata daripada membeli emas atau kendaraan. Bahkan bisa dikatakan mengagendakan jadwal rutin traveling setiap tahunnya.

Wisata pun kini tak harus mahal dengan pergi ke luar negeri atau luar kota. Tujuan wisata semakin banyak dan beragam sehingga terasa makin terjangkau. Di sisi lain, tren ini juga menghasilkan kesempatan untuk memulai bisnis travel.

Jangan keburu pesimis, saat ini kamu tak perlu modal besar kok untuk jadi seorang agen perjalanan wisata. Kamu bisa memanfaatkan sosial media sebagai cara memulai bisnis travel. Bisa pula engan menyediakan paket wisata yang murah meriah namun unik. Hal paling penting adalah kamu bisa bekerja sambil jalan-jalan ketika bergabung dalam bisnis wisata. Terdengar menyenangkan bukan?

Step by Step Cara Bisnis Travel Bagi Pemula, Menyenangkan Sekaligus Menjanjikan

Apakah kamu kini sedang berangan-angan memiliki bisnis yang banyak menghasilkan uang sekaligus berurusan dengan jalan-jalan dan rekreasi? Mempelajari cara bisnis travel adalah langkah pertama yang paling tepat buat kamu. Peluang bisnis ini khusus bagimu yang selama ini suka traveling dan mangatur sebuah perjalanan wisata.

Kalau biasanya kamu hanya membuat itiniary atau mempersiapkan wisatamu dan teman-teman saja, mengapa tidak memanfaatkan skill ini? Kamu bisa menjajal profesi agen wisata untuk menyalurkan hobimu sekaligus mendapatkan uang. Sekarang bisnis travel memiliki peluang yang sangat besar untuk jadi sumber cuan lho.

Apalagi, peluang usaha ini juga bisa banget dijalankan oleh pemula, lho. Kamu tak perlu mencari modal untuk memiliki unit kendaraan wisata atau punya kantor besar. Saat ini banyak pemilik kendaraan yang bersedia menyewakan unitnya untuk digunakan para agen wisata. Dan tentu saja maksimalkan promosi media sosial untuk mendapat konsumen yang akan kamu bawa jalan-jalan.

Jelas ada banyak cara bisnis travel yang mudah dan murah bagimu yang siap bekerja keras.

Kenapa bisnis tour and travel ini paling tepat buat kamu? Karena, bisnis pariwisata ini kian dibutuhkan seiring gaya hidup masyarakat yang mulai memasukkan traveling dalam agenda liburan mereka. Kini makin banyak orang yang menganggap traveling adalah kegiatan bermanfaat yang menambah pengalaman dan mampu melepas penat.

Bisnis tour and travel juga akan terus ada sepanjang waktu. Sebut saja perjalanan dinas kantor serta umroh dan haji. Kegiatan-kegiatan perjalanan tersebut akan terus ada sepanjang waktu bahkan dengan dana yang juga besar. Jadi, kamu pun bisa mencoba bisnis travel umroh.

Bagaimana cara memulainya?

Sebelum menerapkan cara bisnis travel, tentukan dulu seperti apa usaha travel yang kamu jalankan. Biasanya para agen wisata mengkhususnya diri pada wisata alam, wisata budaya atau wisata perkotaan. Dengan demikian, kamu bisa menyusun tema pada paket wisata yang kamu tawarkan.

Kamu bisa menyesuaikan dengan minat dan pengalaman pribadimu sendiri. Misalnya kamu tinggal di lokasi bersejarah maka wisata dengan mengunjungi tempat bersejarah jelas akan memiliki daya tarik sendiri. Begitu pula ketika kamu senang berwisata ke daerah pantai maka menyusun paket wisata alam jelas akan sangat mudah bagimu.

Kamu bisa menjual tiket transportasi dan akomodasi atau menawarkan paket wisata yang memudahkan konsumen. Hampir semua jenis wisata memiliki pangsa pasarnya sendiri. Asalkan kamu bisa menentukan cara bisnis travel yang tepat maka proses berikutnya akan berjalan lancar.

Bila sudah menentukan, selanjutnya ikuti langkah-langkah berikut.

1. Tentukan profil bisnis

Tentukan apakah kamu ingin membuka bisnis paket wisata atau pemesanan tiket dan akomodasi. Atau keduanya? Bisa saja. Buat nama bisnis tour and travel yang menarik sekaligus profil layanan dan tawarannya. Daftarkan juga merek bisnismu serta ajukan izin usaha.

Namun kalau kamu hanya ingin menyediakan paket wisata kecil-kecilan, bisa memulainya dengan membuka wisata grup. Fokus pada grup kecil untuk memaksimalkan pengalaman setiap konsumenmu akan jadi daya tarik tersendiri. Kamu juga akan lebih mudah mengatur perjalanannya jika semakin sedikit jumlah pesertanya.

2. Siapkan strategi pemasaran

Pilih media atau sarana yang paling tepat untuk memperkenalkan bisnis travelmu. Media sosial bisa jadi salah satu langkah paling mudah dan efektif. Kenalkan dan tawarkan promo menarik seperti potongan harga tiket untuk menarik konsumen.

Milenial adalah target pasar yang paling tepat untuk bisnis travel kekinianmu. Kalangan yang sama juga mencari informasi soal lokasi wisata dari sosmed sehingga bisa jadi tempat prospektif berpromosi.

3. Jalin kerja sama

Untuk memperkuat bisnismu, jalin kerja sama dengan banyak pihak, misal dengan penyedia jasa transportasi, hotel, restoran, tempat wisata, agen travel maupun pemerintah. Kerja sama dapat dilakukan dengan sistem komisi atau barter.

Tawarkan konsep yang menarik agar kerja sama darimu diminati. Bisa juga dengan mencari restoran atau hotel baru yang juga sedang mencari pelanggan. Biasanya mereka akan bersedia memberikan komisi yang lebih besar dibandingkan yang sudah lama berdiri.

4. Jalankan bisnis secara online

Untuk memperluas jangkauan bisnis dan kemudahan layanan untuk pelanggan, jalankan bisnis tour and travel secara online. Kamu bisa membuat situs web untuk menyediakan semua layananmu. Pelanggan tinggal mengakses situs web untuk membeli tiket perjalanan atau memesan hotel.

Bila memungkinkan, buatlah sistem pembayaran yang mudah untuk memastikan kenyamanan calon konsumen. Sistem online sekarang adalah kunci untuk cara bisnis travel paling jitu. Orang-orang ingin melakukan persiapan wisatanya dengan mudah dan cepat sehingga memilih untuk menggunakan cara online demi mempersingkat prosesnya.

Pemula jangan khawatir

Bagi pemula, bisnis tour and travel ini bahkan tak memerlukan modal besar. Kamu bisa mulai dengan menjadi agen penjualan tiket pesawat atau kereta api. Dengan ini, kamu hanya perlu membuat situs web dulu atau bahkan dimulai dengan berjualan di media sosial.

Setelah bisnismu berkembang, kamu bisa mulai menggarap paket wisata. Kamu juga bisa belajar cara bisnis travel dengan banyak membaca buku soal bisnis dan traveling, atau dengan mengambil paket-paket wisata sehingga kamu punya bayangan.

Jangan lupa untuk tetap terhubung dengan pelangganmu, ya. Berkomunikasilah dengan mereka tentang kesan-kesan setelah mencoba layananmu. Bila perlu, berikan bonus untuk pelanggan setia. Terus bekerja dan pantang menyerah, ya.

Bisnis Travel Baru Ketika Masa New Normal, Ada Protokolnya

Sektor wisata merupakan salah satu yang paling terpukul ketika pandemi Corona merebak. Banyak tempat wisata terpaksa harus ditutup sehingga banyak hotel maupun agen wisata kehilangan mata pencahariannya. Semua orang khawatir ada di keramaian karena takut tertular virus dan tempat wisata yang biasa jadi pusat keramaian jelas jadi yang pertama kali dihindari.

Selain itu, ekonomi yang melemah juga membuat orang banyak menunda rencana perjalanan wisatanya. Saat ini orang hanya berfokus pada kebutuhan utama dan wisata menjadi agenda ke sekian jauh setelah kondisi membaik.

Namun kini sektor wisata dikatakan siap beroperasi kembali dengan penerapan New Normal. Hanya saja, untuk tetap mengedepankan kesehatan maka diberlakukan protokol khusus. Ketetapan ini yang kemudian jadi cara bisnis travel model baru. Banyak adaptasi yang harus dilakukan sekaligus membuka peluang baru.

Penerapan protokol tersebut bertujuan agar wisatawan dapat tetap berkunjung dengan tenang dan nyaman karena fasilitas pariwisata kini sudah semakin disempurnakan dengan standar Bersih, Sehat, Aman yang terverifikasi. Diharapkan hal ini bisa dipahami oleh pelaku wisata maupun masyarakat.

Kementrian pariwisata dan badan ekonomi kreatif juga membuat program CHS (Cleaniness, healthy, and safety). Jadi di semua tempat wisata harus menjaga kebersihan. Tempat sampah harus bersih dan tidak ada sisa pembungkus makanan di dalam area rekreasi. Pengelola juga wajib menyediakan tempat cuci tangan.

Selain itu, area rekreasi juga harus disemprot disinfektan 4 jam sekali. Semua petugas mulai dari penjaga loket sampai satpam juga harus dalam keadaan sehat. Pengunjung yang masuk juga wajib diperiksa suhu badannya, maksimal 39 derajat celcius. Jadi CHS ini untuk memastikan bahwa semua pengunjung dalam keadaan sehat dan tidak akan menularkan Corona di dalam area rekreasi.

Kota-kota yang menerapkan CHS adalah Jogjakarta, Riau, dan Bali. Selain itu akan menyusul ke berbagai tempat wisata lain di seluruh Indonesia. Program cleaniness, healthy, and safety ini ada sertifikasinya dan dimulai akhir bulan ini, dan bertahap sampai agustus dan september. Jadi semua tempat wisata dipastikan sudah mengantongi sertifikat CHS. Baru bisa dibuka untuk umum.

Jumlah pengunjung yang ada di dalam tempat wisata juga harus dibatasi, maksimal 50 % dari kapasitasnya. Selain itu, untuk menghindari penularan Corona lewat uang kertas, pembelian tiket hanya bisa dilakukan secara online. Pelaku wisata juga diminat untuk berinovasi lewat platform digital sebagai cara bisnis travel model baru.

Selain itu, Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) telah menyiapkan protokol kesehatan untuk dijalankan pada fase normal baru (new normal) di tengah pandemi Covid-19. Beberapa protokol mengatur teknis kegiatan tur baik ketika berada di lapangan maupun di dalam kantor agen perjalanan.

Pemimpin tur/pemandu wisata/pengemudi mengecek suhu tubuh peserta atau wisatawan. Apabila kedapatan yang bersuhu lebih dari 37,8 C untuk diarahkan ke klinik/medical center. Tak hanya itu, untuk mencegah penularan, pemimpin tur, pemandu wisata, atau pengemudi juga diminta menggunakan masker, sarung tangan plastik atau karet, dan perisai wajah alias face shield.

Mereka juga diminta untuk menyemprotkan disinfektan pada barang bawaan peserta dan mengatur protokol kepada peserta. Selanjutnya, agen perjalanan juga diwajibkan memastikan objek wisata atau restoran yang dikunjungi menjalankan protokol normal baru sebelum megajak peserta tur berkunjung.

Pemimpin tur, pemandu wisata dan pengemudi juga dilarang bersalaman dengan peserta. Protokol kesehatan bisnis travel juga mewajibkan anggotanya menyemprot disinfektan setiap kali akan dinaiki oleh wisatawan, khususunya di bagian dalam kendaraan dan bagian luar yang sering disentuh.

Selanjutnya, agen perjalanan diminta menonaktifkan kursi tengah atau kursi yang bersebelahan dengan memasang tanda X warna merah, umtuk menerapkan jarak batas aman. Protokol lainnya, agen perjalanan diminta menyediakan disinfektan, penyanitasi tangan, dan tisu basah yang mengandung disinfektan. Selain itu, alat cek suhu tubuh juga harus disediakan dalam kendaraan.

Selain untuk penyelenggara jasa, Astindo juga menyusun protokol untuk peserta tur atau wisatawan yang menggunakan jasa pemandu. Wisatawan diminta untuk menggunakan masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan sebelum mengikuti perjalanan tur dan setiap kali akan naik dalam kendaraan.

Peserta tur diminta untuk mengisi tempat duduk dengan sistem herringbone atau zig-zag. Astindo juga menyediakan panduan kerja new normal di kantor agen perjalanan atau non-lapangan. Jam kerja akan disesuaikan dengan kebijakan masing-masing sesuai keperluan kantor/perusahaan. Selanjutnya, agen perjalanan diminta membersihkan dan menyemprotkan disinfektan di semua area dan alat-alat kerja setiap pagi sebelum kerja dimulai dan siang hari setelah istirahat.

Lalu, berinteraksi dengan pelanggan atau pihak luar melalui telepon, email, atau media komunikasi lainnya. Semua yang hadir dan bekerja di kantor harus selalu menggunakan masker dan telah mencuci tangannya. Suhu karyawan juga harus diperiksa dan berada di bawah 37,8 derajat celsius. Kantor agen perjalanan juga harus menyediakan penyanitasi tangan atau tempat cuci tangan di depan pintu masuk, serta jarak kursi dengan rekan kerja minimal sejauh satu meter.

Jadi, sudah siap jadi pelaku wisata di era New Normal?

Artikel Terkait