Perencanaan Keuangan

Bukan Cuma Lucu, Tokoh Kartun Ini Bikin Melek Keuangan Loh!

Ajaib.co.id – Bila kita flashback saat masih kecil dulu, hari Minggu adalah hari di mana kita bisa menyaksikan berbagai film tokoh kartun di televisi.

Banyak orang di luar sana yang menganggap bahwa tontonan film kartun anak-anak yang dulunya sering ditayangkan setiap akhir pekan hanyalah sebuah tayangan hiburan semata saja.

Terlepas dari jalan cerita film kartun tersebut yang dianggap hanya menunjukkan tingkah laku kocak saja dari para karakternya, ternyata dari kebiasaan menonton film kartun tersebut, kita bisa mengambil pelajaran berharga tentang keuangan dari para tokoh-tokoh kartun yang memerankannya.

Tokoh-Tokoh Kartun yang Memberikanmu Edukasi Keuangan

Pasti penasaran, bukan? Karakter-karakter kartun mana saja sih yang bisa membantu kamu dalam memahami dunia keuangan. Yuk cek satu per satu karakter kartunnya di bawah ini!

1.    Dora

Film Dora The Explorer adalah serial animasi asal Amerika Serikat yang mulai ditayangkan di televisi pada 1999. Film animasi ini diproduksi oleh Nickelodeon.

Dari tokoh Dora, kita bisa belajar tentang perencanaan keuangan. Di mana, ketika kamu menonton film ini, Dora akan selalu mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik seperti peta dan rencana perjalanan agar bisa mencapai tempat tujuan yang dituju.

Pelajaran ini bisa membantumu memahami betapa pentingnya perencanaan dalam hal keuangan. Misalnya saat kamu menabung, kamu perlu memiliki alasan atau tujuan mengapa kamu menabung.

Jadi, bagi kamu yang ingin menabung dan berinvestasi pastikan terlebih dahulu tujuan finansial yang ingin dicapai. Kemudian, kamu baru menentukan kendaraan investasi seperti apa yang ingin dijadikan sebagai tempat penyimpanan nilai uangmu seperti reksa dana, saham, emas, atau properti.

Pilihlah kendaraan investasi yang sesuai dengan tujuan investasimu baik itu jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini perlu dilakukan oleh milenial agar bisa membagi keuangan tanpa menganggu pos keuangan investasi dengan kebutuhan keuangan lainnya.

2.    Winnie The Pooh

Tokoh kartun beruang ini digambarkan sebagai seekor beruang madu yang lucu dan juga gemuk, serta sangat suka dengan madu sebagai makanan favoritnya. Pooh digambarkan sebagai sosok beruang yang sangat rakus dan doyan makan.

Sifat yang dimiliki oleh Winnie the pooh ini bila diterapkan dalam hal keuangan akan membuat kamu sangat konsumtif. Sehingga, kamu rela meminjam uang hingga berutang ke saudara maupun temanmu untuk memenuhi apa yang menjadi keinginanmu. Meminjam uang untuk hal-hal yang tidak semestinya termasuk kebiasaan boros.

Oleh karenanya, agar kamu tidak terlilit utang di kemudian hari gara-gara sifat konsumtif. Kamu bisa meminjam uang secara bijak dan menggunakan uang tersebut untuk kebutuhan yang benar-benar mendesak berdasarkan prioritas keuangan.

3.    Paman Gober

Ciri khas dari film Donald Duck adalah gaya berbicara para tokoh kartunnya yang dikenal cerewet. Jadi, tak jarang orang-orang yang bermulut cerewet seringkali dianggap seperti layaknya bebek di film kartun Donald Duck.

Salah satu karakter di film Donald Duck, yang biasanya disebut “Paman Gober” adalah sosok bebek kaya raya dan seorang investor yang cerdas. Di mana, Paman Gober membuat uang yang bekerja untuk dia dan bukannya sebaliknya, dengan menempatkan uangnya di berbagai usaha hingga dia bisa menjadi kaya raya.

Dalam hal ini, Paman Gober menerapkan diversifikasi portofolio investasi untuk mengurangi risiko kerugian yang sewaktu-waktu bisa dialami oleh seorang investor.

Ini adalah sebuah pelajaran bagi milenial di luar sana agar tidak menempatkan atau menyimpan uangmu hanya di satu aset investasi saja. Melainkan, milenial harus menerapkan diversifikasi portofolio investasi agar jika ada satu aset investasi yang jatuh tidak membuat kamu mengalami kerugian yang sangat besar. Lantaran, kamu memiliki portofolio investasi di sejumlah instrumen investasi lainnya.

Misalnya kamu memiliki portofolio investasi saham sebesar 60% dan sisanya diinvestasikan di produk derivatif lainnya.

4.    Bugs Bunny

Tokoh kartun yang bisa memberikan pelajaran keuangan yang terakhir adalah Bugs Bunny. Karakter Bugs Bunny adalah seekor kelinci digambarkan memiliki banyak akal dan tidak mudah putus asa. Tetapi, Bugs Bunny juga dikenal sebagai sosok yang jahil kepada orang lain.

Sifat tidak mudah putus asa yang menjadi karakter Bugs Bunny bisa dijadikan pelajaran keuangan bagi milenial. Di mana, ketika kamu gagal dalam proses pengajuan kredit di sebuah perusahaan pembiayaan. Kamu tidak boleh putus asa tetapi perbaikilah semua hal yang menjadi sorotan dari perusahaan pembiayaan tersebut.

Misalnya kamu memiliki kekurangan dokumen pengajuan, untuk ke depannya kamu bisa lengkapi selengkap-lengkapnya sesuai dengan ketentuan dan syarat yang berlaku. Dan bukannya kamu malah marah-marah dan menyalahkan perusahaan pembiayaan tersebut, tetapi alangkah baiknya kamu bisa intropeksi dirimu terlebih dahulu apa saja yang menjadi kekurangannya.

Milenial Bisa Mencontoh Paman Gober

Tak disangka, bukan? Ternyata keempat tokoh kartun di atas bisa memberikan pelajaran bagi milenial tentang pentingnya melek keuangan di era digitalisasi seperti saat ini. Tentunya pasti kamu mau donk menjadi seperti sosok Paman Gober yang diketahui sebagai sosok kaya raya dan tinggal di rumah yang besar.

Mapan secara finansial adalah suatu pencapaian terbesar dalam kehidupan milenial seperti memiliki rumah dan juga tabungan. Bagaimana caranya menjadi kaya raya layaknya Paman Gober?

Seperti yang sudah dijelaskan di poin sebelumnya, Paman Gober dikenal sebagai sosok investor yang cerdas dan suka mencari peluang investasi sebanyak-banyaknya. Itulah yang membuat uang yang dimiliki olehnya bekerja untuk dia dan bukannya sebaliknya.

Kamu juga bisa menerapkan hal tersebut dalam keuanganmu. Kamu bisa menumbuhkan uang yang dimiliki dengan berinvestasi saham dan reksa dana sebagai langkah diversifikasi portofolio investasi lewat aplikasi Ajaib.

Dengan berinvestasi saham dan reksa dana di aplikasi Ajaib. Investor sudah menerapkan diversifikasi portofolio dengan tidak menempatkan uangnya di satu instrumen investasi saja sesuai dengan tujuan finansial dan profil risiko.

Artikel Terkait