Investasi

Portofolio Investasi Minus, Bagaimana Menyikapinya?

signifikansi portofolio investasi bagi investor

Ajaib.co.id – Investasi memang tak terlepas dari yang namanya risiko. Ungkapan keuntungan investasi yang besar diiringi juga dengan risiko kerugian yang juga besar (high return, high risk) tentu tertanam kuat bagi sebagian investor. Oleh sebab itu, sejumlah investor memiliki portofolio investasi guna meminimalisir risiko dan sebisa mungkin meraih return optimal.

Apa itu Portofolio Investasi?

Secara sederhana, pengertian portofolio investasi dapat diartikan sebagai kumpulan aset investasi, bisa berupa properti, deposito, saham, emas, obligasi, atau instrumen lainnya.

Kumpulan aset ini dapat terwujud jika seorang investor melakukan diversifikasi portofolio. Seorang investor melakukan diversifikasi portofolio untuk mendapatkan keuntungan lebih optimal dan sekaligus mengurangi risiko dalam investasi. Mengapa seorang investor melakukan diversifikasi portofolio? Pada tiap instrumen investasi, akan selalu ada tingkat ketidakpastian.

Melalui diversifikasi, seorang investor menyebar ketidakpastian atau risiko ke berbagai instrumen investasi. Sebagai ilustrasi, investor A hanya investasi emas. Saat harga emas turun, maka seluruh nilai investasi yang dimilikinya turun.

Pada saat bersamaan, investor B berinvestasi pada lebih dari satu aset, misalnya emas dan saham. Saat harga emas turun dan investasi saham yang dimilikinya naik, nilai investasi investor tersebut tidak terlalu anjlok penurunannya.

Cara Menghadapi Portofolio Investasi Minus

Di tengah pandemi seperti saat ini, kondisi pasar menjadi tidak tentu dan sering membuat nilai investasi menjadi minus. Nah, jika hal ini terjadi pada portofolio yang sudah kamu bangun, bagaimana kamu harus menghadapinya? Di bawah ini, Ajaib akan memberikan beberapa tips dan cara menghadapi portofolio investasi yang minus.

1. Ingat Tujuan Investasi Awal

Ketika kamu memulai investasi, pasti kamu sudah memiliki tujuan investasi bukan? Ada banyak tujuan investasi yang mungkin kamu miliki mulai dari persiapan dana darurat, dana pensiun, dana jalan-jalan, dan sebagainya.

Nah, ketika kamu menghadapi nilai investasi yang menurun, cobalah kembali mengingat tujuan awal investasi kamu, apakah tujuan tersebut bisa direalisasikan dalam jangka waktu pendek atau jangka waktu panjang.

Ketika tujuan investasimu adalah jangka panjang, umumnya investasi tersebut memiliki nilai besar. Sehingga jika terjadi penurunan namun belum mencapai jangka waktu, maka jangan panik dan harus tetap optimis.

2. Jangan Buru-buru Mencairkan Dana

Jika nilai investasi mengalami penurunan, jangan langsung panik dan terburu-buru mengambil tindakan untuk mencairkan dana. Karena bisa jadi penurunan tersebut hanya terjadi dalam waktu singkat dan kemungkinan akan naik kembali.

Jika mengingat tujuan investasi jangka panjang, maka kamu tidak perlu mencairkan dana saat itu juga karena masih ada potensi kenaikan nilai kedepannya. Jadi, pastikan kembali untuk mengingat tujuan investasi dan jangka waktu tercapainya investasimu ya!

3. Kesempatan Menambah (Top Up) Dana

Ketika portofolio menurun, jangan hanya berpikir untuk mengamankan dana dengan mencairkannya. Justru ini bisa jadi kesempatan kamu untuk menambah investasi.

Misalnya, saat ini portofolio investasimu yang menurun adalah investasi saham, maka kamu bisa mencoba membeli instrumen investasi lainnya seperti reksa dana pasar uang dengan risiko yang lebih rendah. Dengan begitu, kamu bisa tetap berinvestasi dan memperbaiki portofolio investasi dengan melakukan diversifikasi investasi.

4. Jika Memungkinkan, Alihkan Sebagian

Untuk menekan risiko kerugian, atau jika dana yang disimpan ingin kamu gunakan dalam waktu dekat, kamu bisa coba alihkan produk ke instrumen yang lebih stabil. Misalnya, kamu memiliki investasi reksa dana saham, dan kamu ingin menggunakan sebagian dananya dalam waktu dekat, maka kamu bisa coba alihkan investasi ke risiko yang lebih rendah seperti reksa dana pasar uang.

Pemahaman mengenai portofolio investasi ini merupakan hal wajib yang dimiliki para investor atau calon investor mengingat cukup beragamnya instrumen investasi yang ada. Dengan memahami portofolio investasi, kamu diharapkan bisa memaksimalkan investasi dengan berbagai alternatif jenis instrumen investasi.

Nah, bagi kamu yang ingin membangun portofolio lebih stabil, Ajaib sarankan untuk melakukan diversifikasi investasi dengan memilih beberapa jenis investasi dengan risiko yang berbeda. Misalnya, kamu bisa pecah portofolio kamu ke portofolio saham dan instrumen reksa dana pasar uang.

Di mana, instrumen saham bisa kamu gunakan untuk tujuan jangka panjang dengan nilai keuntungan besar dan risiko yang besar juga. Sedangkan instrumen reksa dana pasar uang bisa kamu gunakan untuk tujuan keuangan jangka pendek dengan risiko dan imbal hasil yang kecil juga.

Pertimbangan Sebelum Menentukan Portofolio Investasi

Nah, sebelum kamu memutuskan untuk membangun portofolio investasi, di bawah ini adalah beberapa hal yang harus kamu pertimbangkan.

1. Tujuan & Jangka Waktu Investasi

Sebelum mulai investasi, pastikan kamu menentukan terlebih dulu tujuan dan jangka waktu investasi. Misalnya, untuk mempersiapkan dana pensiun 20 tahun lagi, atau mempersipkan dana pernikahan 3 tahun lagi, dan sebagainya.

Dengan menentukan tujuan dan jangka waktu, kamu bisa dengan mudah mengumpulkan uang lewat investasi dan memilih produk investasi mana yang sesuai jangka waktu tersebut.

2. Modal

Sebelum membangun portofolio, cek kembali berapa banyak modal yang kamu miliki untuk investasi. Dengan modal terbatas, maka pilihan saham yang bisa kamu beli juga lebih sedikit. Misalnya, ketika kamu hanya memiliki modal Rp100 ribu, kamu bisa mulai berinvestasi reksa dana di Ajaib dengan minimal investasi Rp10 ribu, atau investasi saham di Ajaib dengan modal awal mulai Rp100 ribu.

Namun, jika kamu memiliki modal besar, mungkin investasimu bisa lebih tinggi lagi seperti bermain saham besar atau bahkan membeli properti untuk disewawakan kembali.

3. Kenali Profil Risiko Kamu Sebagai Investor

Profil risiko seorang investor terbagi menjadi tiga, yaitu konservatif, moderat, dan agresif. Di mana, iinvestor konservatif cenderung menghindari risiko dan memilih produk investasi yang aman. Sedangkan, investor moderat memiliki toleransi risiko yang sedang dan investor agresif memiliki toleransi risiko yang tinggi karena mengejar imbal hasil yang besar. Biasanya semakin besar return suatu investasi, semakin tinggi tingkat risikonya.

Lakukan Diversifikasi Investasi Lewat Ajaib

Untuk menjaga portofolio investasimu tetap aman dan tidak berisiko tinggi, kamu bisa mulai melakukan diversifikasi melalui aplikasi atau platform investasi Ajaib.

Melalui Ajaib, kamu bisa memilih berbagai jenis investasi, mulai dari saham hingga reksa dana. Di Ajaib, kamu bisa memilih berbagai macam saham perusahaan di banyak industri mulai dari industri keuangan, ritel, kesehatan, manufaktur, dan sebagainya.

Selain itu, kamu juga bisa memilih berbagai jenis investasi reksa dana mulai dari reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, hingga reksa dana saham. Nah, jenis instrumen ini sangat cocok buat kamu investor pemula. Karena kamu akan dibantu oleh manajer investasi dalam pengelolaan investasimu.

Jadi tunggu apalagi? Mulai bangun portofolio investasimu bersama Ajaib dan dapatkan keuntungan terbaik mulai hari ini!

Artikel Terkait