Dunia Kerja

Bentuk-Bentuk OJT serta Kelebihan dan Kelemahannya

ojt

Ajaib.co.idOn The Job Training atau OJT adalah istilah yang kerap digunakan di dunia kerja. Berbeda dengan magang kerja, manfaat OJT lebih menekankan pada peningkatan kinerja dan produktivitas karyawan dengan mempelajari skill tertentu.

Terdapat bentuk-bentuk On The Job Training yang berbeda. Selain untuk peningkatan kompetensi karyawan tetap perusahaan, OJT adalah salah satu tahap yang sering dijumpai dalam proses rekrutmen karyawan.

Setelah pelamar kerja lolos tes administrasi, wawancara, dan psikotes, selanjutnya calon karyawan akan menjalani On The Job Training. Dalam masa tersebut calon karyawan akan belajar bagaimana menjalani SOP perusahaan secara efektif.

Terkadang calon karyawan merasa sudah pasti diterima perusahaan setelah menjalani masa OJT. Padahal masa tersebut juga merupakan bagian dari penilaian terhadap kelayakan calon karyawan untuk direkrut perusahaan.

Berdasarkan penelusuran Ajaib, berikut ini penjelasan lengkapnya tentang pengertian, manfaat, bentuk-bentuk, serta kelebihan dan kelemahan dari OJT.

Pengertian dan Manfaat OJT

Pengertian On The Job Training atau OJT adalah proses untuk melatih karyawan tetap maupun calon karyawan untuk menguasai detail suatu pekerjaan pada posisi tertentu secara spesifik. Sehingga peserta OJT atau disebut trainee dapat terjun langsung ke situasi kerja yang sebenarnya.

Trainee akan bergabung bersama tim dan diajarkan mengenai pekerjaannya dengan cara praktik langsung. Trainee dapat diberikan tanggung jawab secara bertahap mulai dari skala kecil di bawah pengawasan leader atau supervisor.

Manfaat OJT antara lain:

  1. Karyawan dapat langsung praktik dan lebih cepat dalam beradaptasi.
  2. Dapat menjadi reward bagi karyawan yang berprestasi.
  3. Meningkatkan loyalitas karyawan kepada perusahaan.
  4. Menjadi sarana untuk menilai kinerja dan kompetensi karyawan.
  5. Membentuk tim kerja yang solid lebih awal sehingga dapat meningkatkan kekompakan.
  6. Biaya training karyawan masih terjangkau.
  7. Trainee bisa langsung terjun bekerja dan diberikan tanggung jawab secara bertahap.

Metode ini banyak digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta kompetensi karyawannya. Karyawan akan bergabung bersama tim dan diajarkan langsung bagaimana melakukan pekerjaan secara efektif, termasuk kemampuan teknis dalam menggunakan peralatan kantor, mesin produksi, dan lain-lain.

Bentuk-Bentuk OJT

Terdapat bentuk-bentuk OJT yang perlu diketahui untuk mengoptimalkan penerapannya. Setiap perusahaan dapat menyesuaikan bentuk OJT yang paling tepat berdasarkan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.

Bentuk-bentuk yang kerap digunakan antara lain:

  • Apprenticeship

Salah satu bentuk dari OJT adalah apprenticeship. Dalam metode ini trainee akan diajarkan keahlian secara menyeluruh dalam suatu bidang secara komprehensif. Pembelajaran yang digunakan adalah perpaduan dari teori di kelas dan praktik langsung yang diawasi secara ketat oleh mentor. Pada umumnya dibutuhkan waktu beberapa tahun untuk menjadikan trainee ahli dalam suatu bidang.

  • Mentoring

Bentuk selanjutnya adalah mentoring, di mana trainee akan dilatih secara one-to-one oleh mentor. Metode mentoring ini kerap digunakan untuk melatih karyawan di tingkat manajerial.

  • Coaching

Pada bentuk coaching, trainee akan dilatih oleh staf senior atau orang yang telah berpengalaman dalam pekerjaan tertentu. Terdapat instruksi serta demonstrasi yang dimunculkan agar trainee terlatih untuk mencari jawaban dan memecahkan contoh kasus.

  • Understudy

Bentuk berikutnya adalah understudy, di mana atasan akan melatih karyawannya sebagai asisten maupun pengganti. Pelatihan tersebut merupakan bentuk antisipasi jika terjadi kekosongan di posisi tersebut, misalnya ketika atasan sedang cuti, pensiun, dan lain-lain.

  • Rotasi Pekerjaan

Bentuk lain OJT adalah rotasi pekerjaan. Antar karyawan akan dipindahkan ke bagian lain agar dapat memiliki kompetensi yang lebih luas. Selain untuk menambah keahlian karyawan, rotasi pekerjaan ini juga dapat menjadi sarana pengawasan dan audit terhadap hasil kerja karyawan.

Kelebihan dan Kelemahan dari OJT

Manfaat OJT cukup banyak, baik untuk karyawan maupun perusahaan. Namun, terdapat kelebihan dan kelemahannya yang perlu menjadi pertimbangan dan dipilih dari bentuk OJT yang paling tepat.

Kelebihan dari OJT antara lain:

  1. Karyawan bisa langsung mempraktikkan teori yang didapatkannya di kelas pada pekerjaan yang sesungguhnya.
  2. Karyawan bisa menemukan kasus-kasus baru yang secara real terjadi sebagai tantangan dari pekerjaannya.
  3. Membangun kerja sama tim yang solid dan mempererat hubungan antara karyawan dengan atasan.
  4. Waktu yang fleksibel dengan biaya pelatihan yang kecil karena tidak memerlukan tempat khusus maupun mentor dari luar perusahaan.

Selain kelebihan, beberapa kekurangan OJT berikut ini perlu dipertimbangkan, yakni:

  1. Mentor yang mengajar biasanya para senior dan atasan karyawan yang bersangkutan, padahal tidak semua orang yang mahir dalam pekerjaannya juga mampu untuk mengajarkan kepada orang lain. Kemampuan mengajar ini berbeda dengan kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
  2. Selain tidak semua mentor dapat mengajar dengan jelas, tidak semua karyawan memiliki motivasi untuk meningkatkan kompetensi. Ada juga karyawan yang hanya ingin berada di zona nyaman dan tidak suka untuk mengikuti training.
  3. Risiko pekerjaan yang tidak selesai atau hasil kerja yang tidak sesuai dengan target yang ditetapkan karena kinerja trainee yang di bawah standar.
  4. Adanya keterbatasan waktu karena biasanya pelaksanaannya berbarengan dengan jam kerja serta masih ada pekerjaan lain yang harus diselesaikan.

Kunci sukses pelaksanaan OJT adalah koordinasi yang solid antara bagian personalia, para senior atau atasan, serta karyawan yang akan menjalani training. Dengan demikian manfaatnya dapat dioptimalkan melalui bentuk-bentuk OJT yang tepat.

Artikel Terkait