Bisnis & Kerja Sampingan

Belajar Bisnis dari Franchise Kuliner Kebab Baba Rafi

Ajaib.co.id – Kebab merupakan makanan cepat saji yang populer di Indonesia saat ini. Kebab terbuat dari potongan daging panggang, biasanya daging domba atau sapi, yang dipadukan dengani sayuran seperti tomat, selada dan bawang bombay, lalu dilengkapi mayonaise dan dibungkus dengan kulit tortila. Makanan khas Timur Tengah ini, bisa menjadi pilihan sebagai snack atau hidangan utama saat waktu makan. Kepopuleran kebab di tengah masyarakat Indonesia mungkin tidak lepas dari peranan Kebab Baba Rafi, salah satu franchise asli Indonesia yang mendunia. Usaha franchise Kebab Turki milik Nilam Sari dan Hendy ini, telah berhasil menginvasi sembilan negara.

Kebab Turki Baba Rafi telah mengklaim mereknya sebagai The World’s Biggest Kebab Chain atau jaringan kebab terbesar di dunia. Nah, berikut ini kisah jatuh bangun dan perkembangan franchise Kebab Turki Baba Rafi yang mungkin bisa menginspirasi kamu yang hendak memulai bisnis.

Berawal dari Keinginan Menghadirkan Sesuatu yang Baru

Sebelum menjajaki kebab, Nilam Sari dan suaminya saat itu, Hendy Setiono, sempat berjualan burger dengan menggunakan gerobak. Sempat laris manis, bisnis burger yang dinamakan Yummy Burger tersebut, akhirnya tergulung persaingan pasar dan tidak berlanjut.

Keduanya lantas berpikir untuk menghadirkan sesuatu yang belum ada di tengah masyarakat saat itu. Keinginan mereka belum beranjak dari bisnis kuliner, karena bisnis ini bisa dijalankan dengan modal kecil, dan bisa mendatangkan untung berlipat.

Saat memulai bisnis kuliner di tahun 2003, Nilam Sari hanya membutuhkan modal Rp4 juta, dan sudah bisa membeli gerobak, bahan baku, peralatan dan juga sewa tempat.

Inspirasi itu datang saat keduanya berkunjung ke Qatar dan melihat laris manisnya jajanan kebab yang memiliki konsep grab and go. Pasangan ini pun sepakat untuk membawa panganan ini ke Indonesia. Tentunya, dengan rasa yang sudah disesuaikan dengan lidah khas Indonesia. Inilah awal munculnya Kebab Baba Rafi.

Memilih Merek Kebab yang Sederhana dan Mudah Diingat

Memilih merek memang hal yang penting. Khususnya, membuat merek tersebut bisa melekat di tengah masyarakat. Bagi usaha gerobak seperti yang dijalani Nilam Sari dan Hendy saat itu, perlu kerja keras untuk memperkenalkan merek. Pasalnya, mereka tentu tidak bisa mengandalkan iklan media massa besar-besaran atau menggunakan endorsement selebgram saat itu.

Pemilihan merek dari keduanya tidak melalui proses yang rumit. Mereka sepakat memberi nama dagangannya “Kebab Turki Baba Rafi” dengan alasan sederhana.

Kebab Turki sebagai perwakilan jenis makanan yang ala Timur Tengah, Baba Rafi sendiri berarti ayahnya Rafi (Rafi adalah anak Nilam Sari dan Hendy). Nama yang mudah diingat tersebut, berhasil berkibar di tengah bisnis waralaba Indonesia.

Dari 1 Gerobak di Surabaya Menjadi 1.300 Outlet di Seluruh Dunia

Awal berdirinya jaringan kebab ini hanya dijajakan dengan menggunakan satu gerobak di Surabaya. Bahkan, karena termasuk panganan baru, banyak konsumen yang tidak familiar dengan kebab, dan lebih sering menyebut produknya dengan gorengan atau martabak.

Namun, seiring semakin meningkatnya penjualan dan bisnis Kebab Turki Baba Rafi, panganan kebab pun kian populer. Dari satu gerobak berkembang menjadi dua gerobak, lalu enam gerobak dengan omzet mencapai jutaan rupiah per hari. Bahkan, mulai muncul outlet-outlet kebab lain dengan berbagai merek.

Kini, dengan skema bisnis franchising yang dikembangkannya, bisnis waralaba kebab milik Nilam Sari dan Hendy ini sudah memiliki 1.300 outlet yang tersebar hingga ke luar negeri. Ada sembilan negara yang sudah diinvasi bisnis oleh PT. Baba Rafi Indonesia, yaitu Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Filipina, Srilanka, Bangladesh, China, dan Belanda.

Dinamika Perkembangan Bisnis Kebab Baba Rafi

Sejak awal didirikan, Kebab Turki Baba Rafi telah mengalami naik turunnya perkembangan bisnis. Berikut ini adalah kronologi dinamika bisnis PT. Kebab Turki Baba Rafi.

  1. 2003, memulai bisnis kebab Turki dari satu gerobak menjadi enam gerobak.
  2. 2005, mengembangkan bisnis franchise.
  3. 2007. Bisnis kian berkembang dan memiliki 336 outlet di seluruh Indonesia.
  4. 2008 kantor pusat berpindah dari Surabaya ke Jakarta, dan dilakukan rebranding terhadap logo. Pada tahun ini, PT. Baba Rafi mulai mempekerjakan banyak orang-orang profesional untuk manajemen bisnis dan perusahaannya.
  5. 2009 Kebab Baba Rafi mulai Go International dan melakukan grand opening outlet di Malaysia dan Filipina.
  6. 2014, telah memiliki 1.200 outlet di seluruh dunia, serta grand opening outlet di Srilanka dan China.
  7. 2015, terus meluaskan pasarnya hingga merambah Singapura, Brunei dan Belanda serta melakukan rebranding kembali, dimana warna utama brand berubah dari merah kuning menjadi hitam dan kuning.
  8. 2016, Kebab Turki Baba Rafi melakukan grand opening outlet di Bangladesh.

Dalam waktu 16 tahun perjalanannya, Kedai Baba Rafi telah mencapai kesuksesan yang diimpikan semua wirausahawan di dunia. Tentunya, bukan tanpa fluktuasi.

Seperti diungkapkan oleh Syamsir, Franchise Development PT. Baba Rafi Indonesia, di katadata, bahwa sekitar 20%-25% dari 1.300 outlet ditutup usahanya. Namun demikian, presentase tersebut masih bisa diimbangi dengan banyaknya outlet baru yang buka di berbagai wilayah.

Artikel Terkait