Analisis Saham

Bedah Saham WMPP, Bisnis Sapi & Unggas Dalam Negeri

Bedah Saham WMPP, Bisnis Sapi & Unggas Dalam Negeri

Ajaib.co.id – Berbincang tentang saham peternakan di Indonesia, kita mungkin sudah familiar dengan Japfa (JPFA) dan Charoen Pokphand (CPIN). Tapi sebenarnya ada banyak perusahaan lain yang menggarap bidang ini. Salah satunya, PT Widodo Makmur Perkasa (kode saham WMPP), baru saja terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada akhir tahun 2021. Mari kita gali latar belakang fundamental dan prospek bisnisnya.

Profil Emiten WMPP

PT Widodo Makmur Perkasa telah berdiri selama lebih dari dua dekade. Bermula dari peternakan sapi pada tahun 1996, perusahaan kini menggarap lima lini bisnis utama di bidang consumer goods dan komoditas pertanian secara langsung maupun melalui entitas anak. 

Kelima lini bisnisnya yaitu:

  1. Peternakan Sapi Terintegrasi
  2. Pengolahan Makanan Berbasis Daging
  3. Peternakan Ayam Terintegrasi
  4. Komoditas Pertanian
  5. Konstruksi & Energi Terbarukan

Data Frost & Sullivan menunjukkan PT Widodo Makmur Perkasa memiliki kapasitas bisnis peternakan sapi terintegrasi terbesar dengan 172.000 ekor per tahun dan kapasitas rumah potong terbesar dengan 300 ekor per hari per Juli 2021. Pada tahun 2020, perusahaan menguasai pangsa pasar sebanyak 10,0% dari total impor sapi ke Indonesia, dan 5,5% dari sapi potong di dalam negeri.

Perusahaan juga memiliki fasilitas pemotongan unggas terintegrasi di Wonogiri dengan kapasitas 12.000 ekor per jam (Juli 2021). Pada tahun 2020, PT Widodo Makmur Perkasa mengantongi pangsa pasar sebanyak 1,1% dari total tonase daging broiler yang dijual ke pasar berdasarkan permintaan nasional Indonesia.

PT Widodo Makmur Perkasa melaksanakan penawaran perdana di papan utama Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Desember 2021 dengan kode saham WMPP. Harga IPO WMPP sebesar Rp160 per lembar. Pergerakan harga saham WMPP melempem sejak hari pertama IPO. Saat artikel ini ditulis (25 September 2024), harga sudah jatuh sampai Rp12 per lembar. WMPP memiliki market cap sebesar Rp353, Miliar. 

Kepemilikan saham WMPP paling banyak masih dimiliki oleh pendirinya, Tumiyana (81,24%). Sebanyak 15,02% sisanya berada di tangan masyarakat.

Kinerja Laporan Keuangan Terakhir

Berikut ini rangkuman kinerja laba dan komponen laporan keuangan utama lainnya dalam 4 tahun terakhir.

Q2 20242023202220212020
Pendapatan103,11 miliar907,22 miliar4,39 triliun6,23 triliun3,03 triliun
Laba Kotor-7,97 miliar-377,46 miliar319,90 miliar815,80 miliar443,29 miliar
Laba Bersih-79,60 miliar-875,62 miliar-307,61 miliar247,35 miliar72,77 miliar
Total Aset4,86 triliun5,00 triliun6,07 triliun
Total Liabilitas3,83 triliun3,78 triliun3,97 triliun
Total Ekuitas1,02 triliun1,21 triliun2,09 triliun

Dilansir dari Bisnis.com, saham WMPP membukukan kinerja negatif sepanjang kuartal I/2024 usai mencatatkan penurunan pendapatan dan membengkaknya rugi bersih sepanjang tiga bulan pertama 2024.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2024, emiten berkode WMPP ini mencetak penjualan bersih Rp112,80 miliar atau turun 67,81% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp350,38 miliar. Secara rinci, penjulan WMPP ditopang utamanya oleh penjualan sapi yang turun 72,75% menjadi Rp35,60 miliar dibandingkan stiga bulan pertama tahun 2023 sebesar Rp130,66 miliar.

Penjualan daging dan daging olahan juga ambles 74,4% menjadi Rp16,89 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp65,99 miliar. Kemudian, penjualan karkas ayam juga turun 62,59% menjadi Rp22,08 miliar dari sebelumnya Rp60,41 miliar pada kuartal I/2023.

Turunnya penjualan bersih, membuat beban pokok penjualan perseroan turut mengalami penurunan 60,14% menjadi Rp128,59 miliar dari posisi Rp322,59 miliar pada kuartal I tahun lalu. Alhasil, perseroan pun membukukan peningkatan rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp96,14 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang rugi Rp79,24 miliar.

Di sisi lain, jumlah liabilitas perseroan juga meningkat menjadi Rp3,79 triliun pada kuartal I/2024 dari posisi akhir tahun 2023 sebesar Rp3,78 triliun. Total liabilitas jangka pendek perseroan turun menjadi Rp2,21 triliun dari Rp2,23 triliun. Sementara liabilitas jangka panjang naik menjadi Rp1,58 triliun dari Rp1,55 triliun per akhir tahun 2023.

Adapun, jumlah ekuitas perseroan turun menjadi Rp1,11 triliun dari Rp1,21 triliun. Posisi kas dan setara kas perseroan mengalami penurunan menjadi Rp21,18 miliar dari Rp176,67 miliar. Sementara total aset perseroan turun menjadi senilai Rp4,91 triliun dari posisi 31 Desember 2023 sebesar Rp5 triliun. Jumlah aset lancar tercatat turun menjadi Rp1,63 triliun dari Rp1,70 triliun sementara aset tidak lancar juga turun menjadi Rp3,27 triliun dari Rp3,29 triliun.

Kita juga dapat pula menyimpulkan lima rasio utama yang disetahunkan berdasar laporan keuangan per akhir Kuartal-II sebagai berikut:

RasioQ2 2024Q2 2023Q2 2022Q2 2021
Return on Equity (RoE)-11,86%-5,88%-0,64%8,05%
Return on Assets (RoA)-1,66%-1,69%-0,23%2,4%
Gross Profit Margin (GPM)-10,75%8,65%14,22%14,25%
Operating Profit Margin (OPM)-40,34%-8,25%7,01%9,51%
Net Profit Margin (NPM)-81,40%-28,85%-0,14%3,70%
Current Ratio (CR)70,60%98,54%128,22%110,40%
Debt to Equity Ratio (DER)512%228,00%177%210%

Dilihat dari rasio di atas, saham WMPP memang sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja. Hampir semua rasio mencatatkan angka negatif.

Saham WMPP Disuspensi BEI

Dilansir dari Kontan pada Mei 2024 lalu, BEI menghentikan sementara perdagangan saham alias suspensi saham PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP). Langkah ini dilakukan karena terjadi penundaan pembayaran bunga kedua Medium Term Notes (MTN) WMPP Tahun 2023 Tahap I (WMPP01X1MF).

Hal itu merujuk pada surat elektronik PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) nomor KSEI-2457/DIR/0524 tanggal 8 Mei 2024. Surat tersebut memuat informasi bahwa pembayaran bunga kedua kepada pemegang MTN WMPP tahun 2023 tahap I melalui pemegang rekening yang seharusnya dilaksanakan pada 13 Mei 2024 ditunda.

Mempertimbangkan hal tersebut, BEI melakukan penghentian sementara perdagangan efek (saham) WMPP di seluruh pasar terhitung sejak sesi I perdagangan efek 13 Mei 2024. 

Sebagai informasi, pada 9 Mei 2023 WMPP menerbitkan MTN I sebesar Rp 45 miliar dengan tingkat bunga 5% per tahun dan berjangka waktu 36 bulan dari tanggal penerbitan. Tanggal jatuh tempo adalah 10 Mei 2026, dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk, pihak ketiga, sebagai agen pemantau.

Dari sisi kinerja, emiten yang bergerak di bidang usaha perdagangan besar dan peternakan sapi, ayam dan pakan ternak ini sedang meredup. Tampak dari penurunan signifikan kinerja WMPP pada tahun lalu.

Sepanjang 2023, WMPP meraup penjualan sebesar Rp 907,22 miliar atau ambles 79,3% dibandingkan capaian Rp 4,39 triliun pada 2022. Secara bottom line, rugi bersih WMPP membengkak 184,65% secara tahunan dari Rp 307,61 miliar menjadi Rp 875,62 miliar pada tahun 2023.

Saham WMPP juga parkir di papan pemantauan khusus (special monitoring). Secara year to date, harga saham WMPP mengakumulasi pelemahan 76%. Per Mei 2024 hingga hari ini 25 September 2024, harga saham WMPP berada di level Rp 12 per saham.

Mulai Investasi di Ajaib Sekarang!

Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat dan aman. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, obligasi, hingga Aset Kripto di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.

Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.


Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait