Analisis Saham

Bedah Saham IPO RATU, Fokus Eksplorasi dan Produksi Minyak dan Gas

Raharja Energi Cepu - RATU

Kali ini Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kembali kedatangan emiten unggulan ternama dari sektor Energi. Emiten yang satu ini memiliki usaha yang bergerak dalam bidang pengelolaan investasi di sektor minyak dan gas bumi, dan juga merupakan Anak Usaha emiten yang sudah melantai sebelumnya, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA). Emiten ini adalah PT Raharja Energi Cepu Tbk, dengan kode saham IPO RATU.

Hingga saat ini RATU memiliki investasi di dua blok produksi minyak dan gas bumi. Yang pertama adalah Blok Cepu –melalui Perusahaan Asosiasi, PT Petrogas Jatim Utama Cendana, kemudian aset strategis Perusahaan yang kedua adalah Blok Jabung –melalui Perusahaan Anak, PT Raharja Energi Tanjung Jabung.

Profil Singkat Emiten

PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) merupakan Perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha Aktivitas Perusahaan Holding di Indonesia yang berfokus sebagai Perusahaan Holding dengan aktivitas utama pengelolaan investasi di sektor minyak dan gas bumi.

Perseroan merupakan perusahaan penyedia jasa konsultasi manajemen dan bisnis serta permodalan dan perusahaan holding yang memiliki Perusahaan Anak yaitu PT Raharja Energi Tanjung Jabung (RETJ) dan Perusahaan Asosiasi yaitu PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC) yang bergerak dalam bidang industri hulu minyak dan gas bumi. Di mana gas bumi ini digunakan untuk keperluan industri, transportasi, perumahan, dan pembangkit listrik swasta yang menggunakan gas sebagai energinya.

PT Raharja Energi Cepu Tbk, yang sebelumnya dikenal sebagai PT Syabas Usaha Migas dan PT DSME ENR Cepu, didirikan pada tanggal 16 Oktober 2006. Saat ini, Perusahaan memiliki investasi di dua blok produksi minyak dan gas bumi. Yang pertama adalah Blok Cepu. Melalui Perusahaan Asosiasi, PT Petrogas Jatim Utama Cendana, memiliki participating interest sebesar 2,2423% dengan ExxonMobil sebagai Operator tentunya memberikan keunggulan dalam manajemen operasi dan pengembangan blok tersebut. Blok kedua yang menjadi aset strategis Perseroan adalah Blok Jabung. Melalui Perusahaan Anak, PT Raharja Energi Tanjung Jabung, yang berhasil mengakuisisi kepemilikan participating interest sebesar 8%.

Dengan komitmen yang kuat dan strategi investasi yang terarah, emiten RATU terus memaksimalkan nilai investasi bagi para pemegang saham, sekaligus memberikan kontribusi nyata dalam mendukung ketahanan energi nasional.

Perseroan mempunyai visi untuk menjadi Perusahaan yang fokus pada eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi, memberikan nilai tambah yang berkesinambungan bagi seluruh pemangku kepentingan. 

Saat sebelum melaksanakan proses Penawaran Umum Saham Perdana (IPO), komposisi kepemilikan saham Raharja Energi Cepu (RATU) terdiri atas PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) (99,996%), dan PT Rukun Prima Sarana (0,004%).

Detail Rencana IPO RATU

Saham IPO RATU melakukan penawaran saham perdana melalui mekanisme e-IPO, dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 543.010.800 atau yang sama dengan 543,01 juta lembar saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nominal Rp 10 setiap lembar saham, atau sama dengan 20% dari total modal yang ditempatkan setelah proses penawaran umum perdana saham kepada masyarakat dengan harga IPO RATU di kisaran Rp 900 – Rp 1.150 per saham.

Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah sebanyak-banyaknya berpotensi mengantongi dana mencapai sebesar Rp 624,46 miliar.

Berikut merupakan struktur pemegang saham setelah aksi IPO saham RATU, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) (79,996%), PT Rukun Prima Sarana (0,004%), dan Masyarakat (20%).

Penjamin pelaksana emisi efek RATU adalah Henan Putihrai Sekuritas dan Sucor Sekuritas. Penjamin Pelaksana Emisi Efek menjamin dengan kesanggupan penuh (Full Commitment) terhadap terhadap sisa saham yang ditawarkan yang tidak dipesan dalam Penawaran Umum Perdana Saham.

Jadwal Penawaran Saham IPO RATU

Jadwal penawaran saham berdasarkan prospektus adalah sebagai berikut:

  • Masa Penawaran Awal (Masa Book Building IPO RATU): 17 – 23 Desember 2024
  • Awal Tanggal Efektif : 30 Desember 2024
  • Masa Penawaran Umum Perdana Saham RATU: 2 – 6 Januari 2025
  • Tanggal Penjatahan : 6 Januari 2025
  • Tanggal Distribusi Saham : 7 Januari 2025
  • Tanggal Pencatatan Saham : 8 Januari 2025

Rencana Penggunaan Dana IPO RATU

Berdasarkan prospektus saham IPO RATU yang diterbitkan, dana yang dihimpun dari kegiatan IPO akan digunakan untuk modal kerja Perusahaan Anak, Perusahaan Asosiasi dan Perseroan, sebagai berikut,

  1. Mencapai Rp 157,36 miliar akan dipinjamkan kepada Perusahaan Anak yaitu PT Raharja Energi Tanjung Jabung, yang selanjutnya akan digunakan untuk pemenuhan kewajiban pembayaran Cash Call dari PetroChina International Jabung Ltd. dalam rangka pengelolaan Blok Jabung.
  2. Sebanyak-banyaknya Rp 34,96 miliar akan dipinjamkan kepada Perusahaan Asosiasi yaitu PT Petrogas Jatim Utama Cendana, yang akan digunakan untuk mendukung kegiatan operasional melalui pemenuhan kewajiban pembayaran Cash Call dari ExxonMobil Cepu Ltd. dalam rangka pengelolaan Blok Cepu.
  3. Sisa dana akan digunakan untuk modal kerja seperti remunerasi karyawan serta pengurus dan pengawas, termasuk Direksi dan Dewan Komisaris, dan biaya-biaya operasional Perseroan.

Kinerja Laporan Keuangan IPO RATU

Prospektus saham IPO RATU menunjukan bahwa dalam kinerja 3 tahun, PT Raharja Energi Cepu Tbk berhasil mencatatkan kinerja yang amat baik dengan pencapaian dan pertumbuhan yang positif, tercermin pada periode tahunan tertanggal 31 Desember 2023 dengan raihan Laba Bersih Periode Berjalan mencapai US$ 24,47 juta, melejit di tren yang positif dibandingkan dengan kinerja pada periode 31 Desember 2022 yang sebesar US$ 6,22 juta mencapai 290% YoY, juga dari sebelumnya yang hanya US$ 2,15 juta pada 31 Desember 2021.

Terus bertumbuhnya raihan Laba Bersih Raharja Energi Cepu (RATU) menyusul keberhasilan Perusahaan dalam meningkatkan kinerja Pendapatan dengan berhasil membukukan US$ 47,04 juta. Di sepanjang tahun 2024 sampai dengan 30 Juni 2024, RATU berhasil mencatat Pendapatan hingga US$ 27,95 juta, melesat dengan kenaikan 142% YoY.

Rasio Keuangan RATU

Berikut merupakan ringkasan rasio keuangan saham IPO RATU selama bulan Desember 2021 dan 30 Juni 2024:

Data di atas menunjukkan RATU memiliki kinerja fundamental yang baik dan sehat, tercermin pada Rasio Pertumbuhan dan Rasio Usaha terbarunya yang mencatatkan kinerja positif pada 30 Juni 2024, termasuk Pertumbuhan Pendapatan Bersih mencapai 142,78%, Net Profit Margin (NPM) mencapai 26,60%, dan juga pada Return on Asset (ROA) mencapai 14,69%, serta Return on Equity (ROE) mencapai 35,61%, yang berhasil mencatatkan kinerja amat positif masing-masing, hal ini mengindikasikan bahwa RATU berhasil memaksimalkan sumber daya yang dimiliki dengan sebaik-baiknya, bersamaan dengan memanfaatkan asset dan ekuitas untuk memperoleh laba yang positif.

Seiringan dengan Rasio Solvabilitas yang bersifat wajar dan sehat, terlihat pada Debt to Equity Ratio (DER) tercatat sebesar 1,42 x. Debt to Asset Ratio (DAR) yang tercatat 0,59 x. Dan juga Current Ratio (CR) tercatat sebesar 1,99 x. Makin mencerminkan RATU memiliki kinerja yang positif untuk meningkatkan performa rasio keuangan secara berkelanjutan.

Kebijakan Dividen Saham RATU

Prospektus saham IPO RATU menuturkan bahwa pemegang saham yang tercatat dalam rekening efek berhak atas pembagian dividen saham RATU mulai tahun buku 30 Juni 2024 dan seterusnya, Perseroan akan membagikan dividen tunai secara kas sebanyak-banyaknya-banyaknya 60% dari laba bersih tahun berjalan.

Adapun besarnya pembagian dividen akan bergantung pada hasil kegiatan usaha dan arus kas PT Raharja Energi Cepu Tbk serta prospek usaha, kebutuhan modal kerja, belanja modal dan rencana investasi RATU di masa yang akan datang. Pembagian dividen tersebut akan diputuskan oleh para Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan setiap tahun

Prospek Bisnis RATU

Berdasarkan prediksi Bank Indonesia dalam Laporan Perekonomian Indonesia tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 dan 2025 diperkirakan akan ada di dalam kisaran 4,7 – 5,5% dan mencapai 4,8 – 5,6%, serta akan terus meningkat ke 5,1 – 5,9% pada 2026 di masa yang akan datang, hingga 5,3 – 6,1% pada 2028. Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) oleh Bank Indonesia, juga menunjukkan adanya indikasi peningkatan kinerja kegiatan dunia usaha pada Kuartal II-2024.

Seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kinerja kegiatan dunia usaha, peningkatan kebutuhan energi menjadi salah satu hal penting yang menjadi potensi positif bagi prospek usaha PT Raharja Energi Cepu Tbk sebagai salah satu Perusahaan investasi di bidang minyak dan gas bumi.

Dari perspektif geopolitik, ketegangan yang terjadi di Timur Tengah hingga saat ini juga turut mempengaruhi produksi minyak dan gas, di mana hal tersebut menyebabkan kekurangan pasokan dan volatilitas di pasar energi global. Serangan terhadap infrastruktur minyak, seperti jaringan pipa, kilang, atau fasilitas produksi, dapat mengakibatkan penghentian sementara atau penurunan produksi, yang pada akhirnya mempengaruhi tingkat pasokan dan harga migas global.

Dari dalam negeri, berdasarkan Laporan Kinerja Ditjen Migas tahun 2023, kebutuhan Bahan Bakar Minyak/ BBM dan Liquified Petroleum Gas/ LPG di Indonesia terus meningkat, sementara kilang dalam negeri belum mampu menyerap seluruh produksi minyak mentah nasional. Hal tersebut mengakibatkan Indonesia masih memerlukan impor minyak mentah untuk dapat memenuhi permintaan. Data pada grafik dibawah ini menunjukkan bahwa impor minyak mentah tahun 2023 meningkat 17,65% dibandingkan impor tahun 2022.

Saat ini, produksi minyak nasional pada Semester I-2024 mencapai 578.272 BOPD atau 91% dari target APBN tahun 2024. SKK Migas memproyeksikan produksi minyak akan meningkat pada Semester II-2024 dengan masuknya kontribusi dari akselerasi pemboran sumur (termasuk program workover), salah satunya adalah dari Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) dan proyek onstream seperti lapangan Akatara dan Forel.

Proyek BUIC merupakan bagian dari Blok Cepu, memiliki perkiraan tambahan minyak sebesar 42,92 MMBO melalui pengeboran 7 sumur di Lapangan Banyu Urip. Saat ini Grup Perseroan menjadi salah satu Participating Interest di Blok Cepu. Hal ini dapat menjadi kesempatan bagi Grup Perseroan untuk terus mengembangkan bisnisnya dan turut serta dalam upaya Pemerintah untuk pemenuhan energi nasional.

Proyek BUIC sendiri telah resmi berproduksi sejak tertanggal 9 Agustus 2024 yang berasal dari salah satu sumur, dari rencana pemboran sebanyak 5 sumur infill dan 2 sumur clastic oleh ExxonMobil Cepu Ltd. sebagai Operator Blok Cepu. Proyek ini diperkirakan akan berproduksi sekitar 20.000 – 30.000 BOPD dan diharapkan dapat menahan laju penurunan produksi.

Lapangan Banyu Urip saat ini berkontribusi 25% produksi migas nasional dan merupakan lapangan minyak terbesar ke-2 di Indonesia dengan produksi rata-rata 144 ribu BOPD selama periode Januari hingga Juni 2024. Sisa cadangan minyak bumi 2P saat ini sebesar 405 MMBO. Sebagai salah satu pemegang Participating Interest di Blok Cepu melalui PJUC sebagai Perusahaan Asosiasi, hal ini tentunya menempatkan Grup Perseroan memiliki posisi yang sangat strategis untuk mendukung target Pemerintah mencapai produksi minyak 1 juta barel minyak per hari pada tahun 2030.

Kemudian, sebagai salah satu pemegang Participating Interest di Blok Jabung melalui RETJ sebagai Perusahaan Anaknya, Grup Perseroan juga memperkuat portofolio minyak dan gas bumi serta membuka peluang lebih besar untuk memenuhi permintaan energi dalam negeri yang terus meningkat.

Saat ini produksi Blok Jabung selama periode Januari hingga Juni 2024 rata-rata sebesar 52 ribu BOEPD dan cadangan minyak dan gas bumi 2P sebesar 292 MMBOE. Dengan target Pemerintah mencapai produksi gas 12 BSCFD pada tahun 2030, hal ini menempatkan Grup Perseroan dalam posisi yang sangat strategis untuk mendukung target Pemerintah tersebut.

Oleh karena itu, terkait prospek usaha ke depan Grup Perseroan akan berfokus pada kegiatan pertambangan minyak dan gas bumi. Grup Perseroan berada di posisi yang optimal untuk tidak hanya mendukung pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri tetapi juga meraih peluang pertumbuhan dalam transisi energi yang sedang berlangsung.

Kombinasi aset strategis, cadangan yang besar, dan posisi yang kuat di industri minyak dan gas bumi di Indonesia menjadikan Grup Perseroan sebagai pemain kunci dalam peta energi nasional.

Strategi Usaha PT Raharja Energi Cepu Tbk

Dalam menjalankan kegiatan usaha dan memanfaatkan potensi kedepannya, serta dukungan Pemerintah yang amat positif untuk Perusahaan, Raharja Energi Cepu (RATU) memiliki strategi usaha yang jitu.

PT Raharja Energi Cepu Tbk., sebagai Perusahaan investasi hulu minyak dan gas bumi yang memiliki rekam jejak di dua Blok Migas strategis di Indonesia, berkomitmen untuk memperkuat posisinya di industri ini dengan mengembangkan portofolio aset minyak dan gas bumi yang lebih luas.

RATU berencana untuk menambah kepemilikan pada blok-blok minyak dan gas bumi yang memiliki potensi keekonomian tinggi, dengan tujuan memberikan kontribusi signifikan baik bagi pertumbuhan Perseroan maupun bagi ekonomi nasional.

  1. Rencana Jangka Pendek
    Dalam operasional yang sedang berjalan, strategi jangka pendeknya adalah memastikan keberlanjutan pendapatan yang telah diproyeksikan dari Blok Cepu dan Blok Jabung. Hal ini didukung dengan tingginya permintaan atas nikel dan batubara yang berkualitas.
  2. Rencana Jangka Menengah
    Berfokus pada pertumbuhan organik dengan meningkatkan Participating Interest di blok-blok minyak dan gas bumi yang sudah berproduksi. RATU akan menginvestasikan kembali laba yang diperoleh untuk memperbesar kepemilikan Participating Interest atau mengakuisisi blok-blok strategis potensial lainnya di Indonesia. Selain itu, RATU juga berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengoptimalkan portofolio aset guna memaksimalkan profitabilitas.
  3. Rencana Jangka Panjang
    PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) bercita-cita untuk menjadi Perusahaan yang tidak hanya memiliki Participating Interest di blok-blok minyak dan gas bumi yang sudah berproduksi, tetapi juga memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk menjadi Operator yang mandiri.

Kesimpulan

Melansir data laporan pada prospektus saham IPO PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) dalam 3 tahun, kinerja telah menggambarkan hasil yang bertumbuh dan amat baik, bersamaan dengan strategi usaha untuk ekspansi pasar dengan pengembangan ke depan dan memanfaatkan dukungan Pemerintah.

Berdasarkan prospek kinerja bisnis, strategi usaha dan keunggulan kompetitif yang dapat dimanfaatkan untuk perluasan potensi untuk pengembangan lapangan yang lebih luas, menjadikan bisnis RATU mempunyai keberlanjutan yang amat menarik kedepannya.

Dari berbagai potensi di atas, mengindikasikan bahwa saham IPO RATU ini dapat dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam watchlist investasi teman-teman, dengan harga IPO RATU yang juga menarik.

Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib Sekuritas membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Sumber:

  • e-IPO
  • Prospektus IPO
  • Website Perusahaan

Artikel Terkait