Analisis Saham, Saham

Bedah Saham IPO IOTF, Teknologi GPS Otomotif dan Logistik

saham iotf

Kali ini Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kembali kedatangan emiten dari sektor teknologi, yaitu PT Sumber Sinergi Makmur Tbk dengan kode saham IOTF. Emiten yang satu ini memiliki usaha yang bergerak dalam bidang distributor dan instalasi perangkat Global Positioning System (GPS) untuk otomotif dan logistik.

Hingga saat ini Perseroan sudah memiliki jangkauan pelayanan yang tersedia di 60 kota besar Indonesia, dengan keseluruhan perangkat yang sudah terjual lebih dari 400 ribu unit dan perangkat aktif Perseroan telah mencapai 60 ribu lebih, yang juga sudah memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT).

Profil Singkat Emiten

PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) merupakan perusahaan yang bergerak di sub sektor electronic equipment and instruments. IOTF bergerak dalam bidang perdagangan dan penjualan GPS Pelacak Kendaraan. 

Perseroan juga melayani penjualan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software) untuk produk Internet of Things (IoT) transportasi darat berupa GPS Tracker dan/atau GPS Pelacak.

Sampai dengan saat ini, kegiatan usaha yang dijalankan oleh Perseroan adalah, perdagangan besar peralatan telekomunikasi, aktivitas telekomunikasi lainnya sehubungan dengan penjualan SIM Card GPS Tracker, penerbitan software sehubungan dengan kepemilikan dan pengelolaan aplikasi Foxlogger, dan juga portal web serta platform digital dengan tujuan komersial pada website https://foxlogger.co.id/.

Kemudian Perseroan memiliki layanan pelanggan via telepon dan online chat selama 24 Jam per 7 Hari dengan dukungan teknis yang tersebar luas di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cikarang, Karawang, Bandung, Jogjakarta, Solo, Semarang, Surabaya, Kediri, Malang, Denpasar, Makassar, Manado, Banjarmasin, Balikpapan, Pontianak, Medan, Palembang, dan Lampung.

Saat sebelum melaksanakan proses Penawaran Umum Saham Perdana (IPO), susunan kepemilikan saham Perseroan terdiri atas Alamsyah (37,5%), Darren Suciono (37,5%), dan Gracia Puspita Suciono (25%).

Detail Rencana IPO Saham IOTF

Saham IOTF melakukan penawaran saham perdana melalui mekanisme e-IPO, dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 1.100.000.000 lembar saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nominal Rp10 setiap lembar saham, atau setara dengan  20,83% dari total modal yang ditempatkan setelah proses penawaran umum perdana saham kepada masyarakat dengan harga penawarannya di kisaran Rp100 – Rp120/saham. 

Perseroan juga berencana menerbitkan Waran Seri I sebanyak-banyaknya  1.100.000.000 lembar.

Rasio Saham dengan Waran Seri I adalah 1 : 1, Artinya setiap pemegang 1 saham baru ketika penjatahan IPO akan memperoleh 1 Waran Seri I secara cuma-cuma.

Berikut merupakan struktur pemegang saham setelah aksi IPO saham IOTF, dengan atas nama Alamsyah (29,69%), Darren Suciono (29,69%), Gracia Puspita Suciono (19,79%), dan Masyarakat (20,83%).

Penjamin pelaksana emisi efek IOTF adalah Shinhan Sekuritas Indonesia, dan KB Valbury Sekuritas Indonesia. Penjamin Pelaksana Emisi Efek menjamin dengan kesanggupan penuh (Full Commitment) terhadap terhadap sisa saham yang ditawarkan yang tidak dipesan dalam Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.

Jadwal Penawaran Saham IPO IOTF

Jadwal penawaran saham berdasarkan prospektus awal adalah sebagai berikut:

  • Masa Penawaran Pertama (Masa Book Building IOTF IPO) : 14 – 19 September 2023
  • Tanggal Efektif : 27 September 2023
  • Masa Penawaran Umum : 2 – 5 Oktober 2023
  • Tanggal Penjatahan : 5 Oktober 2023
  • Tanggal Distribusi Saham  dan Waran Seri I : 6 Oktober 2023
  • Tanggal Pencatatan di BEI  dan Waran Seri I : 9 Oktober 2023
  • Awal Pelaksanaan Waran Seri I : 9 April 2024
  • Akhir Perdagangan Waran Seri I di Pasar Reguler : 3 Oktober 2024
  • Akhir Pelaksanaan Waran Seri I : 8 Oktober 2024
  • Selesainya Masa Berlaku Efektif Waran Seri I : 8 Oktober 2024

Rencana Penggunaan Dana IPO Saham IOTF

Berdasarkan prospektus saham IPO IOTF, dana yang dihimpun dari kegiatan IPO setelah dikurangi biaya-biaya akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja dalam rangka pembelian persediaan berupa perangkat GPS tracker GT06N sejumlah 150.000 unit, ET200 sebanyak 120.000 unit, OBD sekitar 80.000 unit, X3 sejumlah 22.500 unit, WETRACKLITE sebanyak 22.500 unit, dan berbagai model GPS Tracker lainnya, serta perangkat pendukung lainnya seperti soket, kabel ties, Nitto, dan lain-lain, yang seluruhnya akan dibeli dari Shenzhen Jimi Iot Co., Ltd. (JIMI IOT) sebagai pemasok Perseroan dan selanjutnya akan dijual kembali oleh Perseroan dalam rangka pelaksanaan kegiatan usaha Perseroan.

Senada, dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I juga akan digunakan seluruhnya oleh Perseroan untuk modal kerja dalam rangka pembelian persediaan berupa perangkat GPS tracker GT06N, ET200, OBD, X3, WETRACKLITE, dan model GPS Tracker lainnya serta perangkat pendukung yang seluruhnya akan dibeli dari pemasok Perseroan dan selanjutnya akan dijual kembali oleh Perseroan dalam rangka pelaksanaan kegiatan usaha Perseroan.

Berdasarkan prospektus Perseroan, JIMI IOT tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan. Adapun kerjasama antara Perseroan dan JIMI IOT telah diatur berdasarkan Perjanjian Distributor tertanggal 30 Desember 2022 antara Perseroan dan JIMI IOT yang masih berlaku sampai dengan 30 Desember 2027.

Kinerja Laporan Keuangan IOTF

prospektus saham iotf

Prospektus saham IOTF menunjukkan kinerja keuangan yang cukup baik, tercermin pada Laporan Laba Rugi, pada kinerja 31 Maret 2023 mencatatkan pertumbuhan Pendapatan 39,55% YoY menjadi Rp16,12 miliar, dari sebelumnya dengan kinerja pada periode 31 Maret 2022 yang mencatatkan Pendapatan sebesar Rp11,55 miliar. Alhasil Laba Usaha berhasil mengalami pertumbuhan sebesar 4,56% YoY menjadi Rp1,01 miliar.

Meski demikian, Laba Bersih Tahun Berjalan Perseroan untuk 31 Maret 2023 mengalami kontraksi 0,86% menjadi senilai Rp560,95 juta, dari Laba Bersih Tahun Berjalan pada 31 Maret 2022 sebesar Rp565,82 juta. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya biaya usaha Perseroan, terutama pada biaya gaji dan tunjangan kinerja, biaya jasa professional, dan biaya penyusutan serta biaya amortisasi.

Rasio Keuangan IOTF

Berikut merupakan rangkuman rasio keuangan saham IPO IOTF:

Rasio Keuangan IOTF

Data di atas menunjukkan IOTF secara fundamental memiliki performa kinerja baik, pada kinerja yang berakhir 31 Maret 2023 rasio profitabilitas mencatatkan angka positif, termasuk Gross Profit Margin (GPM) senilai 25,87%, EBITDA Margin dengan rasio 11,94%, Net Profit Margin (NPM) mencapai 3,48%, Return on Asset (ROA) positif 0,96%, dan Return on Equity (ROE) mencetak 1,27%.

Bersamaan dengan rasio solvabilitas yang wajar dan sehat, terlihat pada Debt to Asset Ratio (DAR), dan Debt to Equity Ratio (DER) hanya sebesar 0,25 x dan 0,33 x. Mencerminkan IOTF memiliki kinerja yang sehat dari tahun ke tahun dan mempunyai strategi untuk meningkatkan performa rasio pertumbuhan laba usaha.

Kebijakan Dividen Saham IOTF

Prospektus saham IPO IOTF menerangkan bahwa pemegang saham baru dan lama yang tercatat dalam rekening efek berhak atas pembagian dividen saham IOTF mulai tahun buku 2023, Perseroan akan membagikan dividen kas sebanyak-banyaknya-banyaknya 30% dari Laba Bersih Tahun Berjalan dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan Pasar Modal yang berlaku dan kebijakan Perseroan yang akan diputuskan oleh para Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan setiap tahun.

Prospek Bisnis IOTF

Penjualan mobil di Indonesia sepanjang Februari 2023 berhasil tumbuh 7,3% year-on-year menjadi 86.954 unit. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), total volume penjualan secara wholesales alias dari pabrik ke dealer di bulan kedua tahun ini ialah 86.954 unit, naik dari sebelumnya 80.995 unit.

Keberhasilan tersebut menurut Sekretaris Umum GAIKINDO Kukuh Kumara merupakan tanda industri otomotif di Indonesia semakin membaik pasca terdampak pandemi Covid-19 dua tahun belakangan.

“Kenaikan terkait dipicu kondisi ekonomi bagus, dan menyebabkan orang-orang yang membeli mobil jadi lebih banyak,” katanya di Jakarta, pada Jumat 11 Maret silam seperti dikutip dari laman KONTAN.

Berdasarkan GAIKINDO, secara umum, pembiayaan otomotif memang berkontribusi sekitar 70% dari total pembiayaan industri multi-finance. Sejak tahun 2000, bisnis pembiayaan tumbuh pesat dengan tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan (Compounded Annual Growth Rate/CAGR) mencapai 25-30%, khususnya di pembiayaan motor.

Adapun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan industri pembiayaan akan terus melanjutkan tren pertumbuhan positif pada tahun 2023 ini, sebagaimana terjadi pada tahun 2022. Pertumbuhan terutama ditopang oleh sektor otomotif yang merupakan penopang utama industri pembiayaan Indonesia.

Berdasarkan catatan OJK, hingga November 2022, nilai outstanding piutang pembiayaan tumbuh 12,96% yoy pada menjadi sebesar Rp409,5 triliun. Pertumbuhan tersebut didukung pembiayaan modal kerja dan investasi yang masing-masing tumbuh sebesar 32,8% yoy dan 23,1% yoy. Profil risiko perusahaan pembiayaan masih terjaga dengan rasio Non Performing Financing (NPF) tercatat turun menjadi sebesar 2,48%.

Dengan adanya peningkatan dan kenaikan permintaan pada perusahaan pembiayaan. Maka perusahaan pembiayaan juga akan mengalami peningkatan atas risiko yang dialami perusahaan pembiayaan. 

Oleh karena itu, perusahaan pembiayaan harus memiliki strategi yang tepat dan cermat untuk menghadapi peningkatan penjualan otomotif di tanah air. Ini termasuk meningkatkan sistem pengelolaan risiko, memperkuat likuiditas, dan memperbaiki operasi bisnis agar dapat menangani volume bisnis yang lebih besar lagi nantinya.

Oleh sebab itu, Perseroan dan perusahaan anak sebagai perusahaan penyedia jasa instalasi GPS dipandang sebagai salah satu strategi yang dapat menyediakan jalan keluar guna menekan risiko-risiko yang dialami para perusahaan pembiayaan. Perseroan telah memiliki pelanggan tetap di industri pembiayaan sejak tahun 2015.

Selain itu, Perseroan memiliki fitur-fitur unggulan seperti:

1. Mengetahui Rute yang Ditempuh Armada Bisnis

2. Laporan Kecepatan, Parkir, Jarak Tempuh Harian, Aktivitas Perjalanan dengan secara Real Time.

Dengan kepemilikan fitur seperti ini, Perseroan tidak hanya memiliki prospek usaha di industri pembiayaan namun juga di industri logistik dan penyewaan kendaraan.

Berdasarkan Bisnis.com, Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan bisnis rantai pasok akan tumbuh 5–8%pada tahun ini. Ketua Dewan Pakar Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Nofrisel mengatakan bahwa berdasarkan data proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,7–5,3%, serta proyeksi mengenai industri sektoral yang disusun Kadin Indonesia yang diproyeksikan antara 1–7,8%, didukung riset lembaga survei market logistik Indonesia yang diproyeksikan pada 2023 meningkat sekitar 7,9%.

“Kami memproyeksikan bisnis logistik pada 2023 akan bertumbuh di angka 5 hingga 8 persen,” ujarnya, Kamis (2/2/2023) silam. 

ALI, tuturnya, juga memandang bahwa ekonomi digital dan UMKM memiliki potensi yang sangat amat besar. Adanya proyeksi pertumbuhan yang cukup tinggi, sektor logistik sebagai enabler harus menangkap peluang yang potensial ini. Bahkan, menurut studi Lazada 2021 sebanyak 65% UMKM merasa logistik menjadi salah satu tantangan terbesar dalam pengembangan usaha mereka.

Dengan peningkatan pertumbuhan jasa logistik maka biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan perusahaan yang bergerak di industri logistik juga akan meningkat seperti biaya bahan bakar, biaya parkir, serta biaya pemeliharaan kendaraan. Dengan fitur-fitur yang disediakan oleh Perseroan dan perusahaan anak maka para pelanggan dapat memprediksi dan memperkirakan biaya-biaya tersebut relevan atau tidak serta dapat membantu para pelanggan untuk dapat meningkat efisiensi dalam biaya operasionalnya.

Kesimpulan

Berdasarkan laporan prospektus saham IPO, Sumber Sinergi memiliki fundamental yang kuat di mana kinerja keuangan perusahaan terlihat cukup bagus dan menarik, tercatat mengalami peningkatan dari tahun ketahun utamanya pada sisi Pendapatan.

Selain itu jika pertumbuhan industri otomotif dan logistik, multi-finance dengan pembiayaan dan juga perekonomian secara luas terus konsisten bertumbuh terhadap roda ekonomi masyarakat, maka sangat mungkin Perseroan akan memiliki masa depan yang sangat cerah.

Berdasarkan berbagai potensi di atas, mengindikasikan bahwa saham IPO IOTF ini dapat dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam watchlist teman-teman.DisclaimerInvestasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib Sekuritas membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait