
Ajaib.co.id – GOTO resmi melakukan IPO pada 11 April 2022 lalu dengan harga IPO sebesar Rp338 per lembar saham. Saat itu, banyak investor yang berlomba-lomba membeli saham IPO goto dan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp13,73 triliun. Penawaran saham perdana dari GOTO ini sangat diminati banyak investor karena goto sendiri merupakan perusahaan dengan status startup decacorn terbesar di Indonesia.
Sayangnya, setelah beberapa waktu berlalu, saham goto justru menunjukkan angka yang tidak diharapkan oleh kebanyakan investor. Bagaimana ini bisa terjadi dan bagaimana kinerjanya hingga hari ini? Mari kita bedah saham goto sebelum kamu memutuskan untuk membelinya.
Mengenal Saham Goto
PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) adalah perusahaan induk yang bergerak di bidang layanan digital, dengan 14 anak perusahaan di Indonesia dan beberapa negara lainnya. Perusahaan ini menyediakan berbagai layanan mulai dari transportasi on-demand (Gojek), e-commerce (Tokopedia), dan layanan keuangan (GoTo Financial). Perusahaan ini didirikan pada tanggal 15 Desember 2015 sebagai PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, dan melakukan akuisisi PT Tokopedia pada tahun 2021, dan bersama-sama mereka menjadi GoTo.
GOTO Berkontribusi Sekitar 2% untuk PDB Indonesia
GOTO termasuk sektor teknologi, sub-sektor Online Applications and Services. Bisnis utamanya berupa platform digital yang mengintegrasikan on-demand services, e-commerce, dan financial technology service.
GOTO mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dan inovasi guna memenuhi misi perusahaan, dengan slogan “go far, go together“. Produk dan jasa Perusahaan tersedia melalui platform Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial di Indonesia.
GOTO merupakan pemimpin pasar di Indonesia di setiap segmen bisnis utama; on-demand service, e-commerce, dan fintech service. Ekosistem bisnis digital GOTO berkontribusi sekitar 2% kepada PDB Indonesia. Gross Transaction Value (GTV) mencapai Rp120,7 triliun per kuartal III-2021, atau meningkat signifikan dibandingkan total GTV kuartal III/2020 yang sebesar Rp74,7 triliun.
GOTO juga memiliki beragam anak usaha di luar aktivitas bisnis utamanya. Perusahaan secara langsung maupun tidak langsung memiliki penyertaan saham pada 70 Perusahaan Anak dan 24 Perusahaan Asosiasi, yang berdomisili di Indonesia dan di luar Indonesia.
Struktur Pemegang Saham GOTO
GOTO memiliki struktur pemegang saham yang cukup unik. Terdapat klasifikasi saham seri A dan seri B, serta saham dengan hak suara multiple (SDHSM). Pemegang saham seri A dapat menjual sahamnya di pasar sekunder setelah IPO, sedangkan pemegang saham seri B dilarang mengalihkan kepemilikan sahamnya selama dua tahun sejak tanggal efektif.
Pemegang saham SDHSM merupakan para pendiri dan tim manajemen Perusahaan. Porsi SDHSM sebelum IPO hanya 6,29% dari total saham GOTO, tetapi punya hak suara hingga 59,17%. Tujuannya agar GOTO mampu mengambil keputusan dengan cepat dan menunjang pertumbuhan bisnis jangka panjang. Pemegang saham SDHSM adalah Andre Soelistyo, Kevin Aluwi, William Tanuwijaya, Melissa Siska Juminto, dan PT Saham Anak Bangsa.
Pemegang saham non-SDHSM sebelum IPO terdiri atas Garibaldi Thohir, Goto Peopleverse Fund, SVF GT Subco (Singapore Pte Ltd), Taobao China Holding Limited, dan kepemilikan lain-lain (kurang dari 5%). Porsi kepemilikan non-SDHSM mencakup 92,81% saham GOTO, tetapi hanya memiliki hak suara sebesar 40,83%.
Porsi saham untuk publik (masyarakat) yang akan didistribusikan melalui IPO GOTO merupakan saham seri A non-SDHSM.
Kinerja Laporan Keuangan GOTO
GOTO berhasil mencatatkan kenaikan ekuitas sebesar 83.18% menjadi Rp122,72 triliun per Desember 2022. Hal ini dikarenakan meningkatnya tambahan modal disetor secara signifikan setelah IPO berhasil dilakukan.
Berikut ini ikhtisar laporan keuangan GOTO sejak tahun 2018:
Laporan Posisi Keuangan GOTO
Komponen | Q1 2023 | Q4 2022 | Q4 2021 | Q4 2020 | Q4 2019 |
Total Aset Lancar | 31314794 | 34180478 | 36063697 | 19525654 | 9303640 |
Total Aset | 135959043 | 139216570 | 155137033 | 30108570 | 21393001 |
Total Kewajiban Lancar | 11536495 | 12162456 | 12293693 | 5763837 | 5100136 |
Total Kewajiban | 15636367 | 16493226 | 7594486 | 23994619 | 3541006 |
Jumlah Ekuitas | 120322676 | 122723344 | 147542547 | 6113951 | 17851995 |
Laporan laba rugi dan penghasilan GoTo
Komponen | 2023 | 2022 | 2021 | 2020 | 2019 |
Total Pendapatan | 3332430 | 11349167 | 4535764 | 3327875 | 2303897 |
Beban pendapatan | 1353032 | 5479970 | 3775719 | 2438506 | 2781117 |
Laba/Rugi kotor | 1979398 | 5869197 | 760045 | 889369 | -477220 |
Rugi periode berjalan | -3862229 | -39571161 | -21390932 | -14208571 | -22761618 |
Kebijakan Dividen Saham GOTO
Pemegang saham seri A baru dari IPO GOTO akan memiliki hak pembagian dividen yang sama dan sederajat dengan pemegang saham seri A dan seri B lainnya. GOTO berencana membagikan dividen setiap tahun jika sudah memiliki akumulasi laba ditahan yang positif.
Prospek Bisnis GOTO
Prospek bisnis GOTO berkaitan erat dengan ekosistem digital raksasa yang telah terbentuk. Ekosistem ini menampung sekitar 55 juta pengguna bertransaksi tahunan, 14 juta pedagang, dan 2,5 juta mitra pengemudi hingga sekarang.
Perlu diperhatikan juga, Perusahaan berencana terus mengembangkan layanan on-demand services, e-commerce, dan financial technology service seusai IPO. Bukan hanya di Indonesia, melainkan juga di Singapura, Vietnam, serta negara-negara lain. Dengan demikian, ekosistem bisnis GOTO berpotensi merambah semakin banyak segmen dan wilayah.
GOTO memiliki network effects yang saling memperkokoh dan menguntungkan di setiap segmen bisnisnya, sehingga menjadi yang terdepan di Asia Tenggara dan unggul dalam mengembangkan ekosistem digitalnya di Indonesia. Skala bisnis yang luas dan ekosistem yang kuat akan terus mengakselerasi kinerja keuangan yang semakin solid ke depan.
GOTO memiliki kepemimpinan yang potensial dengan Growth Trajectory yang kuat, didukung oleh dua hal utama; ekosistem pelanggan yang kuat dan sinergis dan juga jaringan pengiriman Hyperlocal paling luas. GOTO juga merupakan platform yang sukses memberikan solusi one-stop-shop bagi jutaan pengguna.
Meski harga saham Goto sempat menurun setelah IPO, saat ini saham Goto kembali meningkat, seiring dengan ditunjuknya Patrick Sugito Waluyo sebagai CEO baru Goto menggantikan Andre Soelistyo. Dilansi dari CNBC Indonesia, harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk melonjak hingga 7,76%.
Menurut Head of Research BCA Sekuritas Christopher Andre Benas, kehadiran CEO baru tersebut menjadi sentimen positif bagi GOTO. Namun, kamu perlu tetap waspada terhadap beberapa hal termasuk bagaimana strategi CEO Baru untuk mencapai profitabilitas perusahaan.
Itu dia bedah prospektus saham GOTO yang bisa kamu jadikan bahan pertimbangan untuk membeli saham IPO GOTO. Jika kamu ingin membeli saham IPO GOTO kamu bisa memesannya melalui aplikasi Ajaib.