

Ajaib.co.id – GOTO resmi mengumumkan IPO pada Rabu, 15 Maret 2022. Bagi Investor yang tertarik untuk beli saham GOTO, ada baiknya untuk menyimak ulasan prospektus GOTO berikut ini.
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk dengan kode saham GOTO akan melakukan Penawaran Saham Perdana (IPO). GoTo berencana melepas 4,35% saham baru ke masyarakat pada rentang harga Rp316 – Rp346 per lembar saham.
Investor sangat antusias menyambut IPO GOTO, salah satunya karena status perusahaan sebagai startup decacorn terbesar di Indonesia. Namun, bagaimana kondisi keuangan dan anatomi bisnis GOTO sesungguhnya? Mari kita bedah prospektus GoTo selengkapnya.
GOTO Berkontribusi Sekitar 2% untuk PDB Indonesia
GOTO termasuk sektor teknologi, sub-sektor Online Applications and Services. Bisnis utamanya berupa platform digital yang mengintegrasikan on-demand services, e-commerce, dan financial technology service.
GOTO mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dan inovasi guna memenuhi misi perusahaan, dengan slogan “go far, go together“. Produk dan jasa Perusahaan tersedia melalui platform Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial di Indonesia.
GOTO merupakan pemimpin pasar di Indonesia di setiap segmen bisnis utama; on-demand service, e-commerce, dan fintech service. Ekosistem bisnis digital GOTO berkontribusi sekitar 2% kepada PDB Indonesia. Gross Transaction Value (GTV) mencapai Rp120,7 triliun per kuartal III-2021, atau meningkat signifikan dibandingkan total GTV kuartal III/2020 yang sebesar Rp74,7 triliun.
GOTO juga memiliki beragam anak usaha di luar aktivitas bisnis utamanya. Perusahaan secara langsung maupun tidak langsung memiliki penyertaan saham pada 70 Perusahaan Anak dan 24 Perusahaan Asosiasi, yang berdomisili di Indonesia dan di luar Indonesia.
Detail Rencana IPO GOTO
GOTO akan melaksanakan penawaran saham perdana melalui mekanisme e-IPO dengan jadwal sementara sebagai berikut:
- Masa Penawaran Awal: 15-21 Maret 2022
- PerkiraanTanggal Efektif: 25 Maret 2022
- Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham: 29-31 Maret 2022
- Perkiraan Tanggal Penjatahan: 31 Maret 2022
- Perkiraan Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik: 1 April 2022
- Perkiraan Tanggal Pencatatan Saham di BEI: 4 April 2022
GOTO berpotensi mendapatkan dana segar hingga Rp17,99 Triliun dari keseluruhan IPO. Sesuai prospektus, dana IPO akan digunakan untuk modal kerja secara keseluruhan dan melakukan peningkatan penyertaan kepada Perusahaan Anak yang akan digunakan sebagai modal kerja, dengan detail:
- 30% akan digunakan oleh Emiten
- 30% untuk Tokopedia
- 25% untuk GoPay (PT DAB)
- 5% untuk GoFinance (PT MAB)
- 5% untuk Gojek Singapura (VDIGI SG Ltd.)
- 5% untuk Gojek Vietnam (Go Viet Ltd.)
Hal yang menarik dari IPO GOTO adalah penerapan skema Greenshoe Option (opsi penjatahan lebih) untuk menstabilkan harga saham. Jika terjadi oversubscription, penjamin emisi berhak melaksanakan penjatahan lebih hingga 7,8 miliar saham seri A dari saham treasuri (15% dari IPO) selama 30 hari sejak IPO. Dana hasil penjualan saham tambahan tersebut akan dipergunakan untuk menstabilkan harga saham GOTO di pasar sekunder, dengan tujuan agar harga pasca-IPO tidak langsung jatuh menjadi lebih rendah dari harga IPO.
Struktur Pemegang Saham GOTO
GOTO memiliki struktur pemegang saham yang cukup unik. Terdapat klasifikasi saham seri A dan seri B, serta saham dengan hak suara multiple (SDHSM). Pemegang saham seri A dapat menjual sahamnya di pasar sekunder setelah IPO, sedangkan pemegang saham seri B dilarang mengalihkan kepemilikan sahamnya selama dua tahun sejak tanggal efektif.
Pemegang saham SDHSM merupakan para pendiri dan tim manajemen Perusahaan. Porsi SDHSM sebelum IPO hanya 6,29% dari total saham GOTO, tetapi punya hak suara hingga 59,17%. Tujuannya agar GOTO mampu mengambil keputusan dengan cepat dan menunjang pertumbuhan bisnis jangka panjang. Pemegang saham SDHSM adalah Andre Soelistyo, Kevin Aluwi, William Tanuwijaya, Melissa Siska Juminto, dan PT Saham Anak Bangsa.
Pemegang saham non-SDHSM sebelum IPO terdiri atas Garibaldi Thohir, Goto Peopleverse Fund, SVF GT Subco (Singapore Pte Ltd), Taobao China Holding Limited, dan kepemilikan lain-lain (kurang dari 5%). Porsi kepemilikan non-SDHSM mencakup 92,81% saham GOTO, tetapi hanya memiliki hak suara sebesar 40,83%.
Porsi saham untuk publik (masyarakat) yang akan didistribusikan melalui IPO GOTO merupakan saham seri A non-SDHSM.
Kinerja Laporan Keuangan GOTO
GOTO berhasil mencatatkan kenaikan ekuitas sebesar 527,5% menjadi Rp130,52 triliun per Juli 2021, dari raihan sebelumnya Rp20,8 triliun pada Desember 2020. Hal ini dikarenakan meningkatnya tambahan modal disetor secara signifikan menjelang IPO.
Pendapatan bruto GOTO meningkat sebesar 41% secara YoY menjadi Rp6,90 triliun, alhasil GOTO dapat meminimalisir kerugian sebesar 27% YoY menjadi hanya Rp8,14 triliun pada kinerja per Juli 2021.
Berikut ini ikhtisar laporan keuangan GOTO sejak tahun 2018:


Sumber pendapatan GOTO per 31 Juli 2021 sebagian besar berasal dari Gojek (56,34%), disusul oleh Tokopedia (37,54%) dan Gopay (5,54%). Kontribusi pendapatan lain-lain hanya 0,48%.
Rasio-rasio Keuangan GOTO
Untuk mengukur laju pertumbuhan GOTO, kita juga dapat meninjau rasio-rasio keuangannya. Berikut ini rangkuman rasio keuangan berdasarkan prospektus GOTO:


Rasio-rasio keuangan GOTO menunjukkan pendapatan relatif stabil dari tahun ke tahun, meski sempat melemah saat pandemi merebak pada tahun 2020. Di sisi lain, kerugian usaha makin berkurang. Perusahaan juga mampu mengendalikan rasio utang dibanding ekuitas pada kisaran 0,1x (sangat baik).
Kebijakan Dividen Saham GOTO
Pemegang saham seri A baru dari IPO GOTO akan memiliki hak pembagian dividen yang sama dan sederajat dengan pemegang saham seri A dan seri B lainnya. GOTO berencana membagikan dividen setiap tahun jika sudah memiliki akumulasi laba ditahan yang positif.
Prospek Bisnis GOTO
Prospek bisnis GOTO berkaitan erat dengan ekosistem digital raksasa yang telah terbentuk. Ekosistem ini menampung sekitar 55 juta pengguna bertransaksi tahunan, 14 juta pedagang, dan 2,5 juta mitra pengemudi hingga sekarang.
Perlu diperhatikan pula, Perusahaan berencana terus mengembangkan layanan on-demand services, e-commerce, dan financial technology service seusai IPO. Bukan hanya di Indonesia, melainkan juga di Singapura, Vietnam, serta negara-negara lain. Dengan demikian, ekosistem bisnis GOTO berpotensi merambah semakin banyak segmen dan wilayah.
GOTO memiliki network effects yang saling memperkokoh dan menguntungkan di setiap segmen bisnisnya, sehingga menjadi yang terdepan di Asia Tenggara dan unggul dalam mengembangkan ekosistem digitalnya di Indonesia. Skala bisnis yang luas dan ekosistem yang kuat akan terus mengakselerasi kinerja keuangan yang semakin solid ke depan.
GOTO memiliki kepemimpinan yang potensial dengan Growth Trajectory yang kuat, didukung oleh dua hal utama; ekosistem pelanggan yang kuat dan sinergis dan juga jaringan pengiriman Hyperlocal paling luas. GOTO juga merupakan platform yang sukses memberikan solusi one-stop-shop bagi jutaan pengguna.
Pesan Saham GOTO di Ajaib
Itu dia bedah prospektus GOTO yang bisa kamu jadikan bahan pertimbangan untuk membeli saham IPO GOTO. Jika kamu ingin membeli saham IPO GOTO kamu bisa memesannya melalui aplikasi Ajaib.
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.