Perencanaan Keuangan

Bagaimana Mengelola Finansial Setelah Kehilangan Pekerjaan?

Ajaib.co.id – Angka pengangguran di Indonesia semakin meningkat terutama sejak pandemi terjadi. Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik, angka pengangguran di Indonesia pada Februari 2022 adalah sebesar 8,4 juta penduduk. Pada awal pandemi lalu, menurut Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengumpulkan data mengenai jumlah yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) atau dirumahkan per tanggal 20 April 2020 tercatat ada sebanyak 2,1 juta orang. 

Jika kamu adalah seseorang yang termasuk ke dalam orang yang terkena PHK, tentunya momen ini akan menjadi penuh tantangan. Kamu mungkin akan merasa kewalahan karena tidak memiliki pekerjaan.

Kehilangan pekerjaan tentu sangat menyakitkan, dan tentu saja tekanan yang hadir karena pemutusan hubungan kerja ini sangat tinggi, misalnya dari lingkungan sekitar seperti orang tua atau teman dekat. 

Hal-hal yang Perlu Dilakukan Setelah Kehilangan Pekerjaan

Lantas apa yang harus dilakukan setelah mengalami pemutusan hubungan kerja dan kehilangan pekerjaan? Tentunya salah satu langkah awal jika terjadi pemutusan hubungan kerja secara sepihak adalah dengan meminta kompensasi sesuai kesepakatan yang berlaku di undang-undang setiap negara.

Selain itu, untuk tetap bertahan di momen yang tidak dapat diprediksi, berikut panduan singkat bagaimana mengelola finansial setelah kehilangan pekerjaan. 

1. Mengevaluasi Uang yang Dimiliki Saat Ini

Satu hal yang perlu kamu tekankan ketika menjadi salah satu individu yang kehilangan pekerjaan adalah: salah satu pundi pemasukan kamu sudah hilang dan kamu hanya bergantung dengan keuangan yang kamu miliki saat ini, entah itu uang tunai atau uang yang ada di rekening kamu saat ini. 

Uang tunai yang ada di dompet atau di rekening yang berhubungan dengan pengeluaran operasional adalah tiang kehidupan kamu saat ini sembari mempertimbangkan langkah selanjutnya yang akan diambil.

Jika kamu memiliki dana darurat yang sudah dikumpulkan sejak awal bekerja (entah itu dalam bentuk uang tunai, investasi, atau kombinasi dari keduanya), maka kini saatnya untuk menggunakannya. 

Dana darurat merupakan dana yang dikumpulkan dengan nilai pengeluaran operasional selama tiga hingga enam bulan untuk digunakan dalam keadaan tidak terduga, salah satunya adalah ketika mengalami pemecatan hubungan kerja. Jika kamu sudah memiliki tabungan dana darurat, hitung total dana tersebut untuk mengetahui berapa lama kamu bertahan jika harus menggunakan uang tersebut. 

2. Potong Pengeluaran Tidak Perlu

Setelah menghitung total keseluruhan dana darurat untuk memenuhi pengeluaran operasional pasca diberhentikan dari pekerjaan, kini saatnya kamu untuk mencari tahu pengeluaran tidak perlu apalagi yang bisa kamu potong. Mengurangi pengeluaran yang tidak perlu adalah langkah awal yang penting untuk bisa bertahan di tengah krisis. 

Pertimbangkan untuk meluangkan waktu meninjau pengeluaran operasional kamu. Apakah biaya berlangganan streaming musik dan video harus dihentikan untuk sementara waktu atau selamanya? Atau membeli kebutuhan sehari-hari secara mandiri lalu memasaknya, alih-alih membeli makanan yang sudah jadi melalui jasa ojek online? Jawaban dari pertanyaan ini tentu akan berbeda-beda bagi setiap individu karena prioritas yang juga berbeda. 

Meskipun pengeluaran seperti berlangganan streaming musik dan video sekitar Rp45.000-150.000 atau membeli makanan jadi dengan kisaran harga Rp20.000-50.000 untuk sekali makan terkesan kecil, tetapi jika intensitas pengeluaran tersebut rutin, bukan tidak mungkin jika dana darurat yang kamu miliki akan segera habis sebelum mendapatkan pekerjaan yang baru. 

3. Memanfaatkan Perpanjangan Waktu Pembayaran Cicilan

Ada banyak kebijakan perpanjangan waktu pembayaran yang disediakan selama pandemi Covid-19 berlangsung. Dengan memanfaatkan momen ini, kamu bisa sedikit berhemat untuk melakukan perencanaan keuangan yang lebih matang.

Kami menyarankan untuk memanfaatkan perpanjangan waktu pembayaran pada tagihan telepon, internet, atau listrik, dengan catatan penyedia layanan yang kamu gunakan menyediakan kebijakan tersebut. 

Selain perpanjangan kebijakan, ada sejumlah perusahaan yang menerapkan kebijakan peringanan pembayaran, seperti perusahaan pegadaian atau beberapa bank.

Tentu tidak ada salahnya untuk bertanya ke penyedia layanan yang kamu gunakan saat ini, apakah mereka menerapkan kebijakan tersebut atau tidak di tengah krisis.

Meskipun pada akhirnya tagihan tersebut harus kamu bayarkan sebelum jatuh tempo, setidaknya kamu memiliki waktu yang dapat dimanfaatkan untuk membuat rencana jangka panjang melunasinya. 

4. Manfaatkan Program JKP

Saat ini, pemerintah lewat BPJS Ketenagakerjaan telah memiliki program JKP atau Jaminan Kehilangan Pekerjaan untuk para peserta BPJS Ketenagakerjaan yang mengalami PHK. Program ini diberikan kepada pegawai yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) berupa manfaat uang tunai, akses informasi pasar kerja, dan pelatihan kerja.

Dengan program ini, pegawai dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak ketika terjadi risiko akibat pemutusan hubungan kerja sambil berusaha mendapatkan pekerjaan kembali.

Meski begitu, program JKP bukan menggantikan kewajiban pengusaha untuk membayar pesangon. Pengusaha yang melakukan PHK tetap wajib memberikan pesangon sesuai ketentuan undang-undang. Dikutip dari laman www.bpjsketenagakerjaan.go.id, manfaat uang tunai program JKP diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan.

Sedangkan manfaat akses informasi pasar kerja dan pelatihan kerja di selenggarakan oleh kementerian yang menyelenggarakan urusan di bidang ketenagakerjaan.

Di bawah ini adalah manfaat program JKP Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan yang bisa kamu dapatkan ketika terjadi PHK:

a. Uang tunai

Manfaat ini akan diberikan setiap bulan, paling banyak 6 bulan upah dengan besaran manfaat sebagai berikut:

  • 45 persen dari upah sebulan untuk 3 bulan pertama.
  • 25 persen dari upah sebulan untuk 3 bulan berikutnya.
  • Batas atas upah untuk pertama kali ditetapkan sebesar Rp 5 juta.
  • Jika upah melebihi batas atas upah, jumlah yang digunakan sebagai dasar pembayaran manfaat adalah batas atas upah.

b. Akses ke informasi pasar tenaga kerja

Kamu juga akan mendapatkan akses informasi yang meliputi:

  • Informasi pasar kerja berupa penyediaan data lowongan kerja.
  • Bimbingan jabatan yang diberikan dalam bentuk asesmen diri dan konseling karir.

c. Pelatihan kerja

Kamu juga bisa mendapatkan pelatihan kerja yang dilakukan secara online dan/atau offline. Pelatihan ini dilakukan melalui Lembaga Pelatihan Kerja milik pemerintah, swasta atau perusahaan. Jaminan Kehilangan Pekerjaan adalah program yang diberikan kepada pegawai yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

Itulah ketiga manfaat program JKP yang diberikan kepada peserta BPJS Ketenagakerjaan yang mengalami pemutusan hubungan kerja baik hubungan kerja berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) maupun Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT).

Selain program JKP, kamu juga bisa mencairkan Jaminan Hari Tua ketika keuanganmu sedang buruk dan bisa digunakan untuk masa tunggu sampai kamu mendapatkan pekerjaan kembali dan keuangan yang baik.

5. Buat Strategi untuk Mendapatkan Penghasilan Tambahan

Metode lain untuk mengelola finansial setelah kehilangan pekerjaan adalah dengan memikirkan strategi untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari sektor lain, karena terkadang memotong pengeluaran tidak perlu dan memanfaatkan perpanjangan waktu pembayaran masih belum cukup.

Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan penghasilan tambahan sebelum akhirnya mendapatkan pekerjaan yang baru. 

a. Menjual investasi

Jika kamu membutuhkan uang tunai, maka menjual investasi yang kamu miliki dapat membantu mendapatkan penghasilan tambahan.

Kamu bisa menjual salah satu akun investasi, meski menjualnya ketika pasar mengalami downturn bukanlah keputusan yang ideal, ini adalah cara yang terbaik untuk menghindarkan dari meminjam uang dengan suku bunga yang tinggi atau bahkan menggunakan dana pensiun.  

b. Memanfaatkan dana pensiun

Kami sangat menganjurkan untuk tidak menyentuh uang pensiun dalam menutupi pengeluaran operasional akibat uang tunai yang kamu miliki sudah menipis.

Namun, jika kamu tidak memiliki dana lain yang bisa digunakan, maka dana pensiun adalah pilihan terakhir yang bisa kamu andalkan, dengan catatan penting: Jika kamu sudah memiliki pekerjaan baru, disarankan untuk menggantinya sesegera mungkin. 

c. Bekerja paruh waktu

Untuk bisa bertahan di tengah krisis, kamu bisa mendapatkan penghasilan tambahan dengan bekerja paruh waktu yang bisa dilakukan dari rumah.

Pertimbangkan bertanya ke orang terdekat terkait pekerjaan paruh waktu di sektor informal, misalnya menjadi admin media sosial, admin online shop, atau penulis konten harian.

Menganggur karena kehilangan pekerjaan bisa sangat menyakitkan untuk kehidupanmu selanjutnya, tapi jangan membuat tekanan ini berlarut-larut dan mulai berbenah dengan beberapa tips di atas.

Baca juga artikel: 8 Cara Jitu Mengelola Keuangan Lebih Baik untuk Masa Depan

Artikel Terkait