Saham

Bagaimana Cara Menyikapi Fenomena Pompom Saham?

Ajaib.co.id – Aksi pompom saham semakin marak sejak melonjaknya jumlah investor baru di bursa saham berbarengan dengan adanya pandemi Covid-19.

Investasi saham bukan lagi sekadar usaha untuk mencari keuntungan, namun juga menjadi gaya hidup anak muda saat ini. Kalau tidak melek investasi maka dibilang enggak keren. Betul enggak sih?

Fenomena pompom saham bertambah meluas dengan peran serta media sosial. Saat ini, bukan cuma financial expert yang memberikan edukasi tentang investasi saham. Namun siapapun seolah-olah bebas mempublikasikan saham jagoannya. Kemudian muncul istilah influencer saham dan aliran “mology”.

Banyak investor pemula yang ikut-ikutan membeli saham yang direkomendasikan oleh para influencer saham ini. Ada yang bisa meraih keuntungan, namun tidak sedikit yang mengalami kerugian. Bahkan sempat ada petisi untuk memblokir salah satu influencer saham yang diduga menyebabkan kerugian para pengikutnya.

Apa sebenarnya pompom saham itu? Bagaimana tips menghadapinya? Simak pembahasannya agar kamu tidak mengalami kerugian akibat jebakan oknum influencer saham.

Pengertian Pompom Saham

Pompom saham adalah cara yang dilakukan oleh orang yang memiliki pengaruh untuk mengajak atau menghasut orang lain melakukan transaksi di bursa saham, baik itu membeli saham tertentu, maupun menjualnya.

Pompom saham atau kegiatan mengajak dan menghasut orang untuk membeli saham tertentu ini sudah ada sejak zaman dahulu. Bedanya, dahulu belum ada media sosial yang bisa dengan cepat menyebarkan informasi ke banyak orang.

Sebelumnya, cara yang biasa digunakan adalah dengan mendekati calon investor yang berkunjung ke kantor pialang saham. Orang yang menyamar sebagai sesama investor ini akan mengajak ngobrol dan membicarakan salah satu saham yang dianggap bagus. Sehingga calon investor lain tertarik untuk membelinya.

Apa tujuan dari pompom saham? Mengapa ada pihak yang menginginkan banyak orang membeli suatu saham? Biasanya, yang melakukannya adalah pihak yang paling diuntungkan jika ada banyak orang membeli suatu saham dan harga saham tersebut naik.

Ya, pihak yang paling diuntungkan dari pompom saham adalah orang yang sudah memiliki saham yang dipompom sejak harganya masih rendah. Kemudian pihak ini akan menjualnya dengan harga tinggi. Itulah tujuan umumnya, yakni supaya orang-orang membeli saham yang ingin dijual oleh pihak di balik aksi pompom saham.

Jika sebelumnya pompom saham dilakukan oleh sebagian komentator saham, ahli ekonomi, penasihat keuangan, dan financial expert lainnya, maka saat ini banyak bermunculan influencer saham dengan latar belakang yang beragam.

Contoh influncer saham yang disebut-sebut pernah melakukannya, antara lain artis Raffi Ahmad dan Ari Lasso. Ada juga Kaesang Pangarep yang merupakan pengusaha muda sekaligus anak Presiden RI. Rekomendasi dari Kaesang ini dikenal dengan sebutan aliran Sangmology.

Tak ketinggalan, dari kalangan pemuka agama juga muncul membicarakan tentang investasi saham. Siapa lagi kalau bukan Ustadz Yusuf Mansur yang pandangannya disebut Mansurmologi. Akun instagramnya kerap membahas tentang saham tertentu.

Berbeda dengan aksi pada umumnya, Ustadz Yusuf mansur menegaskan bahwa tidak ada pihak yang memintanya melakukan pompom saham, baik itu dari perusahaan sekuritas, perusahaan, maupun bandar saham. Yang disampaikan murni ajakan untuk investasi sebagai salah satu cara berbuat kebaikan karena Tuhan.

Selain deretan orang terkenal tersebut yang melakukan pompom saham, tidak sedikit orang yang memiliki banyak followers di media sosial merekomendasikan untuk membeli saham tertentu. Bahkan, banyak yang membuka grup premium untuk menawarkan jasa rekomendasi saham berbayar.

Beberapa waktu lalu muncul petisi untuk memblokir salah satu influencer saham yang merekomendasikan untuk membeli salah satu saham gorengan. Banyak anggota dari grup premium tersebut yang dirugikan dengan nominal kerugian jutaan sampai puluhan juta setiap orangnya.

Aksi ini memang sudah umum terjadi dan telah dilakukan sejak dahulu. Namun bukan berarti sebagai investor kita langsung patuh mengikuti ajakan dari pompom saham tersebut. Kita harus mengetahui cara yang tepat untuk menyikapi fenomena tersebut.

Cara Menyikapi Fenomena Pompom Saham

Walaupun kita mengagumi artis tertentu atau percaya dengan influencer tertentu, namun jangan lupa bahwa uang yang kita miliki bukan punya mereka. Jika kita mengalami kerugian, mereka tidak akan ikut menanggung kerugian tersebut.

Oleh karena itu, ketahui tips menghadapi pompom saham agar terhindar dari jebakan yang menyebabkan kerugian. Cara yang tepat untuk menyikapinya antara lain:

1.     Jangan mudah tergiur keuntungan besar dalam waktu singkat.

Sering kali para pelaku memamerkan screen capture keuntungannya dari investasi saham. Sebaiknya kamu tidak mudah tergiur. Screen capture tersebut kejadian di masa lalu dan tidak ada jaminan akan terulang di masa depan. Mungkin saja influencer tersebut memang sedang beruntung.

2.     Lakukan analisis sendiri.

Bagaimana pun, kamu akan sulit berkembang jika terus-menerus diberikan rekomendasi saham atau stock pick setiap hari. Kamu perlu belajar melakukan analisis sendiri.

Pada awalnya mungkin kamu mengalami kegagalan, namun kegagalan tersebut merupakan proses belajar yang membawamu pada keahlian di masa depan.

3.     Uangmu adalah tanggung jawabmu.

Ketika kamu mengalami kerugian dari investasi saham, kamu tidak dapat menyalahkan orang lain, termasuk menyalahkan pihak yang melakukan pompom saham. Uangmu adalah tanggung jawabmu. Pikirkan baik-baik terkait potensi keuntungan dan risiko yang menyertainya.

Aksi pompom saham akan selalu ada. Namun kita tidak perlu menelan mentah-mentah apa yang disuapkan para influencer saham tersebut. Ikuti tips menghadapinya agar tidak mudah terjebak ajakan membeli saham yang dipompom.

Orang lain boleh pintar, tapi kita jangan bodoh. Tetap bijak dalam mengelola modal yang kamu miliki.

Artikel Terkait