Banking

Apa Itu Rekonsiliasi Bank? Berikut Ini Penjelasannya

Ajaib.co.id – Apa itu rekonsiliasi bank mungkin tidak terlalu kamu tahu atau pahami karena umumnya dilakukan antara perusahaan dan sebuah bank. Perusahaan tidak bisa menyimpan uangnya di dalam gedung perusahaan, mereka biasanya akan memanfaatkan jasa bank untuk melakukan transaksi.

Latar Belakang Apa Itu Rekonsiliasi Bank

Perlu diketahui bahwa transaksi perusahaan di dalam bank itu sendiri tidak pernah sepi. Akan selalu ada, apalagi untuk perusahaan yang punya kegiatan bisnis yang aktif. Mungkin saja perusahaan memiliki lebih dari satu rekening bank, tapi pasti salah satu rekening digunakan untuk transaksi aktif yang dilakukan setiap hari.

Salah satu contoh kegiatan yang bisa dilakukan oleh perusahaan adalah menyalurkan gaji kepada karyawannya tepat waktu.

Saat ini ketika menyalurkan gaji karyawan, pihak perusahaan pun akan meminta bantuan bank. Seluruh karyawan akan menerima gaji mereka di rekening masing-masing, dan ini adalah cara yang cukup efisien. Untuk itu sangat wajar apabila kamu sebagai karyawannya akan diminta membuka rekening di bank tersebut untuk mempermudah pencatatan data.

Kamu yang bekerja sebagai akuntan perusahaan pasti akan membutuhkan data transaksi yang ada di bank tersebut yang nantinya akan disuguhkan menjadi laporan keuangan. Data-data ini harus pas dengan catatan yang dilakukan oleh perusahaan. Namun, bank sendiri terkadang memiliki ketentuan transaksinya sehingga ada data transaksi yang dilakukan perusahaan belum tercatat.  

Data administrasi bank ini yang harus diperiksa oleh akuntan, dan disamakan sehingga perlu dilakukan yang kita kenal dengan apa itu rekonsiliasi bank. Baik transaksi yang kecil, maupun yang besar, harus dicatat dengan baik dan secara lengkap pula. Intinya perusahaan dan bank tidak akan mengalami kesalahapahaman dengan melakukan hal ini.

Pengertian Apa Itu Rekonsiliasi Bank

Jadi, apa itu rekonsiliasi bank adalah sebuah rangkaian kegiatan pencatatan untuk mencari tahu atau menjelaskan perbedaan-perbedaan yang muncul dalam kas sebuah perusahaan dengan bank yang bekerja sama dengannya.

Hal ini bisa terjadi demikian dan sangat memungkinkan, apabila perusahaan memiliki catatan yang belum direkam oleh bank, maka bank akan menyesuaikannya. Sebaliknya, apabila ada catatan dari pihak lain yang berkaitan dengan perusahaan yang belum tercatat di bank atau perusahaan, maka harus dilakukan penyesuaian juga.

Jadi, penyesuaian catatan ini dilakukan tidak hanya oleh satu pihak, tapi juga oleh dua pihak yang saling berhubungan.

Rekonsiliasi bank ini sangat penting karena umumnya untuk menyamakan data antara perusahaan dan bank. Dan untuk menghindari manipulasi juga. Laporan keuangan itu harus disajikan secara mendetail data-datanya dan sebenar-benarnya tanpa adanya kesalahan sehingga akan mudah dipertanggungjawabkan tanpa adanya masalah.

Tentu jika ada masalah dengan laporan keuangan akan berakibat buruk bagi perusahaan, urusannya tidak hanya di satu tempat, tapi akan panjang nantinya.

Rekonsiliasi bisa disebut juga dengan pencocokan data antara dua pihak yang berbeda yang saling bekerja sama. Jika kamu nanti berniat mendirikan usaha atau perusahaan, biasanya kamu wajib melakukan rekonsiliasi dengan pihak bank minimal sebulan sekali. Mengapa? Agar ketika terjadi perbedaan data kamu tidak akan terlalu pusing mencatat dan melakukan perbaikan.

Apa jadinya jika kamu melakukan rekonsiliasi bank setahun sekali ketika akan membuat laporan keuangan? Menyusun laporan keuangan saja sudah sangat ribet. Melakukan rekonsiliasi di waktu yang mepet itu akan menambah-nambah pekerjaanmu di waktu yang padat. Daripada mengalami stres ketika menyusun laporan keuangan, lebih baik kamu menyicil pekerjaan ini yang membutuhkan fokus yang tinggi.

Transaksi yang bisa dilakukan pemeriksaan rekonsiliasi bisa terdiri transaksi tunai dan nontunai.

Komponen dari Rekonsiliasi Bank

Ada beberapa komponen yang akan diperiksa ketika melakukan kegiatan rekonsiliasi bank. Seperti ini komponen-komponen yang harus dilihat itu.

1.    Deposit In Transit

Ini adalah komponen rekonsiliasi bank berupa uang tunai yang diterima perusahaan, tapi dari data bank belum tercatat karena informasinya yang belum diterima oleh bank. Atau bisa jadi sebaliknya, ada setoran yang masuk di perusahaan, tetap dari perusahaan laporannya terlambat.

Pihak bank pun akan melewatkannya dari catatan. Karena catatan ini sangat penting, maka perlu dilakukan rekonsiliasi.

2.    Outstanding cek

Salah satu dari komponen rekonsiliasi ini dikenal juga dengan sebutan cek yang beredar. Yang dimaksud dengan cek beredar adalah perusahaan sudah menuliskan cek tersebut, tapi belum dicairkan.

Hal ini juga perlu dilaporkan ke pihak bank. Begitu juga ketika sudah dicairkan, laporannya tetap harus dicatat agar nantinya tidak terjadi laporan yang tidak seimbang.

3.    Non-Sufficient Fund Check

Maksudnya di sini adalah berupa cek kosong. Saldo perusahaan tidak cukup membayar cek tersebut sehingga pihak bank pun tidak melakukan pencatatan. Perusahaan akan dimintai biaya tambahan jika ingin mencairkan cek tersebut.

Tujuan Dilakukan Rekonsiliasi Bank

Pada intinya tujuan rekonsiliasi bank ini adalah agar terjadi persamaan pencatatan yang ke depannya tidak akan menimbulkan konflik atau masalah yang serius. Dengan demikian catatan perbankan yang dimiliki oleh perusahaan akan lebih rapi dan nantinya akan lebih mudah melakukan verifikasi.

Intinya kegiatan ini sangat berarti bagi perusahaan maupun bagi bank karena keduanya nanti akan sama-sama berhadapan dengan laporan yang berkaitan dengannya.

Setelah mengetahui tentang apa itu rekonsiliasi bank, kamu sekarang akan paham apa yang harus dilakukan ke depannya terhadap laporan keuangan. Apalagi jika kamu adalah seorang akuntan di sebuah perusahaan, kamu tidak boleh melewatkan hal ini.

Ketelitian dan data yang benar adalah hal yang penting. Jadi, jangan beranggapan bahwa hal ini bisa dilakukan nanti-nanti atau malah tidak melakukannya sama sekali.

Artikel Terkait