Industri kimia merupakan industri strategis, pasalnya industri tersebut dapat memproses bahan mentah menjadi barang setengah jadi hingga produk siap pakai atau biasa disebut dari hulu ke hilir. Industri yang meliputi kimia organik dan non organik seperti, pupuk, petrokimia, polimer, cat, perekat dan semen ini mampu berkontribusi pada ekspor sektor non migas untuk bahan kimia anorganik periode Januari-April 2022 sebesar US$925,6 juta atau meningkat 117,17% secara YoY. Disisi lain, Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Mei 2022 tercatat sebesar 50,8 masih berada di level ekspansi, pulihnya industri manufaktur ini turut menopang akselerasi permintaan produk kimia secara nasional.
Berikut saham-saham Sektor Barang Baku yang menarik dicermati pada perdagangan bursa tanggal 6 – 10 Juni 2022:
Weekly Watchlist: Saham Barang Baku Sepekan
Sentimen positif apa saja yang mempengaruhi saham-saham Barang Baku potensial dan bagaimana prospek bisnis emiten tiap-tiap saham? Simak penjelasan lengkapnya di sini!
1. PT Barito Pacific Tbk – BRPT
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham BRPT masih terkoreksi 2% sejak awal tahun hingga tanggal 3 Juni 2022 pada harga Rp840 per lembar sahamnya;
- Saham BRPT tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan pada bulan Mei 2022 sebesar Rp34 miliar per harinya;
- Volume perdagangan pada saham BRPT pada bulan Mei 2022 mencapai 6.213.260 lot;
- Kinerja BRPT mencatatkan laba bersih senilai US$9,352 juta dalam tiga bulan pertama tahun 2022, atau turun 79,5% dibandingkan periode sama tahun 2021 yang terbilang US$45,434 juta. Sementara itu, pendapatan tumbuh 11,98% menjadi US$813,44 juta yang ditopang penjualan petrokimia ke dalam negeri senilai US$548,18 juta atau tumbuh 14,6% dibanding Kuartal I-2021, yang tercatat sebesar US$478,35 juta. Nilai ekspor petrokimia tumbuh 8,4% menjadi US$128,24 juta. Demikian juga dengan pendapatan dari listrik, sewa energi, uap, sewa pembiayaan dan carbon credit yang tumbuh 12,8% menjadi US$685,19 juta.
Analisis Teknikal
Secara teknikal BRPT dalam fase bullish trend jangka pendek, berpotensi menguji dinamik resistance MA(20) sejalan dengan penguatan indikator volume, stochastic oscillator serta MACD histogram pada area positif. BRPT berpotensi menguji resistance di level harga 890 dengan pertimbangan support terdekat pada level harga 825.
2. PT Surya Esa Perkasa Tbk – ESSA
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham ESSA melesat 110% sejak awal tahun hingga tanggal 3 Juni 2022 pada harga Rp1.095 per lembar sahamnya;
- Saham ESSA tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan pada bulan Mei 2022 sebesar Rp147 miliar per harinya;
- Volume perdagangan pada saham ESSA pada bulan Mei 2022 mencapai 18.131.714 lot;
- ESSA membukukan pendapatan di Kuartal I-2022 senilai US$159 juta atau naik sebesar 132% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Lini bisnis amoniak menyumbang 92% dan lini bisnis LPG berkontribusi 8% terhadap total pendapatan. Capaian tersebut membawa laba bersih ESSA dalam tiga bulan pertama tahun 2022 juga melonjak sebesar 316% atau senilai US$25,91 juta dibandingkan periode sama tahun 2021 yang setara US$6,40 juta.
Analisis Teknikal
Secara teknikal ESSA dalam fase konsolidasi jangka pendek pada area support low pada bulan Mei dan berpotensi pullback menguji pergerakan rata-rata Ma(20) hari. Indikator volume terbatas bersamaan dengan pergerakan stochastic oscillator mendekati area jenuh jual. ESSA berpotensi menguji resistance terdekat di level harga 1.175 dengan pertimbangan support terdekat pada level harga 1.050.
3. PT Avia Avian Tbk – AVIA
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham AVIA masih terkoreksi 17% sejak awal tahun hingga tanggal 3 Juni 2022 pada harga Rp765 per lembar sahamnya;
- Saham AVIA tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan pada bulan Mei 2022 sebesar Rp32 miliar per harinya;
- Volume perdagangan pada saham AVIA pada bulan Mei 2022 mencapai 6.639.535 lot;
- Dalam kinerja di sepanjang bulan Mei 2022 total volume perdagangan saham AVIA mencapai 6.639.535, dan terdapat peningkatan aktivitas volume transaksi pada saham AVIA dari bulan sebelumnya yang tercatat hanya 6.117.685 atau ada peningkatan sebesar 8,5% MoM;
- Kinerja keuangan AVIA sepanjang 3 bulan pertama 2022 mencatat laba bersih Rp385,43 miliar, lebih rendah 18% dibanding periode sama 2021 di kisaran Rp454,85 miliar. Sejalan dengan itu, Penjualan bersih tercatat sebesar Rp1,63 triliun, turun 10% dari periode yang sama tahun 2021 senilai Rp1,80 triliun. Dari sisi neraca, Total liabilitas tercatat turun 16% menjadi Rp1,25 triliun sementara Total aset Rp10,93 triliun, atau naik 0,55% dibandingkan periode sama 2021.
Analisis Teknikal
Secara teknikal AVIA dalam fase konsolidasi atau sideways jangka pendek, berpotensi pembalikan arah sesuai dengan pergerakan harga yang telah breakout harga rata-rata MA (20) hari sejalan dengan peningkatan volume perdagangan, stochastic oscillator serta MACD histogram pada area positif. AVIA berpotensi menguji resistance terdekat di level harga 800 dengan pertimbangan support terdekat pada level harga 745.
4. PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk – SBMA
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham sektor barang baku SBMA masih terkoreksi 64% sejak awal tahun hingga tanggal 3 Juni 2022 pada harga Rp148 per lembar sahamnya;
- Saham SBMA tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan pada bulan Mei 2022 sebesar Rp1,1 miliar per harinya;
- Volume perdagangan pada saham SBMA pada bulan Mei 2022 mencapai 1.092.021 lot;
- Kinerja SBMA sepanjang 3 bulan pertama 2022 berhasil membukukan laba bersih yang tumbuh sebesar 123% YoY atau sebesar Rp2,97 miliar, lebih tinggi jika dibandingkan dengan capaian laba periode yang sama tahun 2021 senilai Rp1,33 miliar. Sementara itu, pendapatan usaha perseroan untuk sepanjang 3 bulan awal 2022 juga tercatat tumbuh sebesar 31% YoY atau senilai Rp24,62 miliar.
Analisis Teknikal
Secara teknikal SBMA berada dalam fase konsolidasi jangka pendek, pergerakan harga saat ini diatas pergerakan rata-rata MA (20) hari mengikuti pembentukan bullish divergensi pada oscillator serta potensi penguatan lanjutan dari indikator volume serta MACD pada area positif. SBMA berpotensi menguji resistance di level harga 160 dengan pertimbangan support terdekat pada level harga 143.
5. PT Lotte Chemical Titan Tbk – FPNI
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham sektor barang baku FPNI masih terkoreksi 13% sejak awal tahun hingga tanggal 3 Juni 2022 pada harga Rp374 per lembar sahamnya;
- Saham FPNI tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan pada bulan Mei 2022 sebesar Rp4,3 miliar per harinya;
- Volume perdagangan pada saham FPNI pada bulan Mei 2022 mencapai 1.574.141 lot;
- Kinerja FPNI sepanjang 3 bulan pertama 2022 berhasil membukukan laba bersih yang tumbuh sebesar 11% YoY atau sebesar US$3,49 juta, lebih tinggi jika dibandingkan dengan capaian laba periode yang sama tahun 2021 senilai US$4,01 juta. Sementara itu, pendapatan usaha perseroan untuk sepanjang 3 bulan awal 2022 juga tercatat tumbuh sebesar 29% YoY atau senilai US$137,51 juta.
Analisis Teknikal
Secara teknikal FPNI dalam fase reversal trend jangka pendek setelah pengujian support 2 pekan lalu, pergerakan harga terakhir membentuk formasi bullish engulfing candle sejalan dengan penguatan indikator volume serta scenario pembentukan golden cross MACD line. FPNI berpotensi menguji resistance di level harga 400 dengan pertimbangan support terdekat pada level harga 366.
6. PT Polychem Indonesia – ADMG
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham sektor barang baku ADMG masih terkoreksi 10% sejak awal tahun hingga tanggal 3 Juni 2022 pada harga Rp182 per lembar sahamnya;
- Saham ADMG tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan pada bulan Mei 2022 sebesar Rp288 juta per harinya;
- Volume perdagangan pada saham ADMG pada bulan Mei 2022 mencapai 241.319 lot;
- Dalam kinerja di sepanjang bulan Mei 2022 total volume perdagangan saham ADMG mencapai 241.319, dan terdapat peningkatan aktivitas volume transaksi pada saham ADMG dari bulan sebelumnya yang tercatat hanya 121.297 atau ada peningkatan sebesar 98% MoM;
- ADMG perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur poliester dan kimia, membukukan rugi bersih US$5,22 juta pada Kuartal I-2022 akibat tingginya beban pokok penjualan dan investasi sejumlah saham (FVTPL). Beban pokok penjualan ADMG pada Kuartal I-2022 tercatat sebesar US$45,88 juta atau tumbuh 0,8% dari penjualan bersih perseroan yang hanya sebesar US$45,52 juta.
Analisis Teknikal
Secara teknikal ADMG dalam fase konsolidasi jangka pendek dalam skenario pembentukan symmetrical triangle patterns diatas pergerakan rata-rata Ma(20-50) hari. Indikator stochastic oscillator dan MACD histogram dalam trend bullish mendekati area jenuh beli ditengah pergerakan volume yang terbatas. ADMG berpotensi menguji resistance terdekat di level harga 194 dengan pertimbangan support terdekat pada level harga 179.
Riset oleh Tim Financial Expert Ajaib:
- Chisty Maryani
- Fadli Julian
- Ratih Mustikoningsih
- Muhammad Syahrizannas
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.