Analisis Saham

Weekly Watchlist: Saham-saham Sektor Barang Baku dalam Sepekan (18 – 22 Juli 2022)

Saham Barang Baku

Ajaib.co.id –  Sektor barang baku memiliki potensi yang signifikan di tengah pemulihan ekonomi dan ter-akselerasinya aktivitas manufaktur. Industri yang mampu memproduksi barang setengah jadi hingga barang siap pakai ini menjadi primadona ketika aktivitas manufaktur bangkit kembali. Aktivitas manufaktur bangkit tercermin pada Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) pada Kuartal II-2022 berada di level ekspansif sebesar 53,61%, lebih tinggi jika dibandingkan dengan kinerja Kuartal I-2022 sebesar 51,77%. Di sisi lain, aktivitas manufaktur mitra dagang terbesar Indonesia yaitu China juga telah berada di level ekspansif akibat kebijakan lockdown yang dilonggarkan. Berdasarkan Caixin Manufacturing Purchasing Manager’s Index (PMI) China pada Juni 2022 mencapai level 51,7, setelah pada bulan sebelumnya berada pada level kontraksi sebesar 48,1. 

Berikut saham-saham sektor Barang Baku yang menarik dicermati pada perdagangan bursa tanggal 18-22 Juli 2022:

Saham Sektor Barang Baku Sepekan

Saham Sektor Barang Baku

Sentimen positif apa saja yang mempengaruhi saham-saham Sektor Barang Baku potensial dan bagaimana prospek bisnis emiten tiap-tiap saham? Simak penjelasan lengkapnya di sini!

1. PT Polychem Indonesia Tbk – ADMG

Kinerja Saham & Prospek Kedepan

  • Harga saham ADMG masih terkoreksi 15% sejak awal tahun hingga tanggal 15 Juli 2022 pada harga Rp172 per lembar sahamnya;
  • Saham ADMG tergolong cukup likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan dalam 30 hari terakhir sebesar Rp99 juta per harinya;
  • Volume perdagangan pada saham saham sektor barang baku ADMG dalam 30 hari terakhir mencapai 115.683 lot;
  • ADMG membukukan kerugian bersih sebesar US$5,22 juta pada Kuartal I-2022 akibat tingginya beban pokok penjualan dan investasi di sejumlah saham. Beban pokok penjualan tercatat sebesar US$45,88 juta, atau 0,8% lebih tinggi dibandingkan dengan penjualan bersih Perseroan yang hanya sebesar US$45,52 juta. Penjualan bersih Perseroan di periode ini turun 7,1% YoY atau dibandingkan dengan Kuartal I-2021.
  • Sementara itu, Perseroan pada tahun ini mengalokasikan belanja modal (CAPEX) sebesar US$25 juta yang akan difokuskan untuk keperluan optimalisasi produksi dan penjualan produk EO Derivatives.

Analisis Teknikal

Secara teknikal ADMG berpotensi bullish reversal trend dan bertahan di atas pergerakan rata-rata MA-20 hari sejalan dengan peningkatan indikator volume serta didukung oleh golden cross MACD line dan penguatan dari oscillator pada area netral. ADMG berpotensi menguji resistance terdekat di level harga 181 dengan pertimbangan support terdekat pada level harga 167.

2. PT Alkindo Naratama Tbk – ALDO

Kinerja Saham & Prospek Kedepan

  • Harga saham ALDO masih terkoreksi 22% sejak awal tahun hingga tanggal 15 Juli 2022 pada harga Rp815 per lembar sahamnya;
  • Saham ALDO tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan dalam 30 hari terakhir sebesar Rp1,6 miliar per harinya;
  • Volume perdagangan pada saham ALDO dalam 30 hari terakhir mencapai 401.469 lot;
  • Sepanjang Kuartal I-2022 ALDO mencatatkan kinerja positif dengan membukukan pendapatan sebesar Rp407,34 miliar, atau naik 20% YoY dari Rp340,70 miliar di periode yang sama tahun lalu. Sejalan dengan pertumbuhan penjualan, ALDO pun berhasil membukukan kenaikan dari sisi laba yang tumbuh 71% YoY mencapai  Rp24,97 miliar pada Kuartal I-2022.

Analisis Teknikal

Secara teknikal ALDO dalam fase konsolidasi jangka pendek sejak pertengahan Juni, berpotensi bertahan menguji pergerakan rata-rata MA-20 hari. Indikator MACD line masih dalam momentum positif didukung indikator oscillator pada area netral. ALDO berpotensi menguji resistance di level harga 880 dengan pertimbangan support terdekat pada level harga 780.

3. PT Barito Pacific Tbk – BRPT

Kinerja Saham & Prospek Kedepan

  • Harga saham saham sektor barang baku BRPT naik 3% sejak awal tahun hingga tanggal 15 Juli 2022 pada harga Rp885 per lembar sahamnya;
  • Saham BRPT tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan dalam 30 hari terakhir sebesar Rp42 miliar per harinya;
  • Volume perdagangan pada saham BRPT dalam 30 hari terakhir mencapai 10.569.112 lot;
  • Kinerja BRPT di sepanjang 3 bulan pertama tahun 2022 berhasil mencatatkan pendapatan yang tumbuh sebesar 12% YoY menjadi US$813,44 juta dari sebelumnya US$726,36 juta pada periode yang sama tahun lalu. Laba bersih tercatat turun senilai US$9,35 juta dibandingkan US$45,43 juta pada tahun lalu.
  • Katalis positif datang dari perusahaan Ban asal prancis, Michelin yang mengumumkan membeli 51% saham Barito Pacific Group (BRPT) di perusahaan perkebunan karet Royal Lestari Utama (RLU). Dengan demikian kini Michelin menjadi pemilik tunggal RLU, karena sebelumnya telah menguasai 49% saham.

Analisis Teknikal

Secara teknikal BRPT dalam fase bullish trend jangka pendek dan kuat bergerak di atas pergerakan rata-rata MA-20 dan MA-100 hari. Indikator MACD line telah crossover centerline mengikuti pembentukan divergensi bullish pada oscillator. BRPT berpotensi menguji resistance terdekat di level harga 930 dengan pertimbangan support terdekat pada level harga 855.

4. PT Surya Esa Perkasa Tbk – ESSA

Kinerja Saham & Prospek Kedepan

  • Harga saham ESSA melesat naik 44% sejak awal tahun hingga tanggal 15 Juli 2022 pada harga Rp750 per lembar sahamnya;
  • Saham ESSA tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan dalam 30 hari terakhir sebesar Rp40 miliar per harinya;
  • Volume perdagangan pada saham ESSA dalam 30 hari terakhir mencapai 9.983.740 lot;
  • Kinerja ESSA di sepanjang 3 bulan pertama tahun 2022 berhasil mencatatkan pendapatan yang tumbuh sebesar 132% YoY menjadi US$159,03 juta dari sebelumnya US$68,51 juta pada periode yang sama tahun lalu. Sejalan dengan capaian tersebut, laba bersih juga naik mencapai US$25,91 juta atau tumbuh 304% YoY dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 yang tercatat sebesar US$6,40 juta.

Analisis Teknikal

Secara teknikal ESSA dalam fase konsolidasi jangka pendek, berpotensi menguji pergerakan rata-rata MA-20 hari didukung oleh penguatan dari indikator volume dan stochastic oscillator pada area jenuh jual di tengah terbatasnya MACD histogram. ESSA berpotensi menguji resistance di level harga 810 dengan pertimbangan support terdekat pada level harga 715.

5. PT Krakatau Steel Tbk – KRAS

Kinerja Saham & Prospek Kedepan

  • Harga saham KRAS masih terkoreksi 16% sejak awal tahun hingga tanggal 15 Juli 2022 pada harga Rp348 per lembar sahamnya;
  • Saham KRAS tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan dalam 30 hari terakhir sebesar Rp1,7 miliar per harinya;
  • Volume perdagangan pada saham KRAS dalam 30 hari terakhir mencapai 979.525 lot;
  • Sepanjang Kuartal I-2022 KRAS berhasil membukukan pendapatan sebesar US$675,99 juta atau tumbuh 40% dari pendapatan sebesar US$484,20 juta di periode yang sama pada kinerja tahun sebelumnya. KRAS berhasil membukukan laba bersih pada Kuartal I-2022 tumbuh 20% YoY mencapai US$26,45 juta.

Analisis Teknikal

Secara teknikal KRAS dalam fase konsolidasi jangka pendek tertahan pergerakan rata-rata MA-20 hari, Indikator MACD dalam momentum penguatan dengan pembentukan golden cross MACD line di tengah keterbatasan volume disertai stochastic oscillator pada area netral. KRAS berpotensi menguji resistance terdekat di level harga 366 dengan pertimbangan support terdekat pada level harga 338.

6. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk – SMCB

Kinerja Saham & Prospek Kedepan

  • Harga saham sektor barang baku SMCB masih terkoreksi 2% sejak awal tahun hingga tanggal 15 Juli 2022 pada harga Rp1.685 per lembar sahamnya;
  • Saham SMCB tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan dalam 30 hari terakhir sebesar Rp625 juta per harinya;
  • Volume perdagangan pada saham SMCB dalam 30 hari terakhir mencapai 78.128 lot;
  • Kinerja SMCB di sepanjang 3 bulan pertama tahun 2022 berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih melesat naik 13,78% YoY menjadi Rp177,81 miliar dari raihan kinerja sebelumnya sebesar Rp156,26 miliar pada periode yang sama pada tahun 2021. Pertumbuhan laba Perseroan didukung penuh oleh pendapatan yang juga naik selama periode tiga bulan pertama tahun ini. SMCB membukukan pendapatan sebesar Rp2,90 triliun atau naik 13,36% dari sebelumnya sebesar Rp2,56 triliun. Produk semen menjadi kontributor utama kenaikan pendapatan Perseroan dengan menyumbang sebesar Rp2,66 triliun atau naik 12,66% dari sebelumnya Rp 2,36 triliun.

Analisis Teknikal

Secara teknikal SMCB dalam fase bullish trend jangka pendek dan kuat bergerak di atas pergerakan rata-rata MA-20 dan MA-100 hari. Indikator MACD line telah crossover centerline di tengah pergerakan oscillator yang mulai terbatas pada area jenuh beli. SMCB berpotensi menguji resistance terdekat di level harga 1.765 dengan pertimbangan support terdekat pada level harga 1.645.

Riset oleh Tim Financial Expert Ajaib Sekuritas:

  • Chisty Maryani
  • Fadli Julian
  • Ratih Mustikoningsih
  • Muhammad Syahrizannas

Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib Sekuritas membuat informasi ini melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait