Analisis Saham, Saham

Saham APLN: Mulai Bangkit Bersamaan dengan Pulihnya Ekonomi

Saham APLN: Mulai Bangkit Bersamaan dengan Pulihnya Ekonomi

Ajaib.co.idPT Agung Podomoro Land Tbk (saham APLN) terkenal berkat aktivitas promosinya yang gencar di media televisi. Dibawakan oleh artis berperawakan sangat meyakinkan Fenny Rose, properti APLN sukses dipasarkan dengan jargon “Senin harga naik”. Jadi apakah Senin nanti saham APLN naik? 🙂

Trihatma Kusuma Haliman diduga kuat sebagai faktor-X dibalik gemilangnya riwayat kinerja emiten saham APLN sebelum tahun 2017. Agaknya tak berlebihan disebut sebagai faktor-X karena sejak bekerja di perusahaan properti milik ayahnya ini proyek-proyek yang digarapnya sukses besar. Mulai dari pengembangan kawasan Sunter hingga menjadi pengembang terkemuka dengan membangun puluhan proyek dan superblok di seluruh Indonesia.

APLN sukses memasuki pangsa pasar masyarakat kelas menengah, menengah bawah dan menengah atas. Bahkan Podomoro juga sukses mengambil alih proyek macet Senayan City dan Plaza Semanggi dan memperbaiki kinerjanya. Setelah kinerja mengilap Senayan City dan Plaza Semanggi dilepas di harga tinggi ke grup Lippo.

Setelah jabatan bergensi tersebut dilepas Trihatma di tahun 2016, penjualan APLN tertinggi adalah setahun setelahnya yaitu di tahun 2017. Setelahnya penjualan berlangsung melempem hingga kini. Kini emiten saham APLN dijerat utang dengan jatuh tempo di depan mata. Bahkan untuk melepas aset investasinya sekalipun emiten ini seperti kepayahan. Bagaimana nasib saham APLN ke depannya?

Profil Emiten

PT Agung Podomoro Land Tbk (kode saham APLN) adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan properti. Propertinya berada di berbagai wilayah di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Medan, Batam, Makassar, Bali dan Balikpapan.

Proyek-proyek Agung Podomoro Land yakni superblok Podomoro City, The Best Superblock Residence versi Majalah Property tahun 2009. Podomoro City terdiri dari area seluas 21 hektar di Jakarta Barat dengan 11 menara apartemen, 85 ruko, 216 ruang perkantoran. Lalu ada hotel bintang lima Pullman yang dikelola Accor dengan 370 kamar.

Proyek lainnya adalah GreenBay Pluit, superblok seluas 12 hektar di pantai utara Jakarta. Superblok ini meliputi 12 menara apartemen, satu shopping arcade, dan satu pusat perbelanjaan, dengan 3,5 hektare botanical garden. Terdapat 57 proyek lainnya yang telah digarap APLN yang tak bisa disebut satu-persatu.

Sosok Dibalik Saham APLN

PT Agung Podomoro didirikan oleh Anton Haliman sejak tahun 1969. Kemudian tongkat estafet kepemimpinan diserahkan kepada Trihatma Kusuma Haliman, anak dari Anton Haliman, di tahun 1986. Trihatma adalah lulusan Jerman, jurusan Teknik Arsitektur Universitas Trier, lulus tahun 1973. Kemudian beliau dipanggil pulang oleh ayahandanya dan menjadi karyawan Agung Podomoro tahun 1973-1986.

Sebagai karyawan spesial, Trihatma atas nama ayahnya mengambil alih lahan dari PT. Indofica Housing dan mengubah ratusan hektar lahan di Sunter menjadi salah satu kawasan eksklusif Jakarta. Selanjutnya beliau dipercaya menjadi Presiden Direktur Agung Podomoro Land periode 1986-2016. Di tanggal 11 November 2010 PT Agung Podomoro Land melakukan penawaran saham perdana dengan kode saham APLN.

Kemudian PT Indofica, selaku perusahaan hasil akuisisi Trihatma, menguasai mayoritas saham sebanyak 82.72% saham beredar. Sisa jumlah saham beredar dipegang masyarakat termasuk direksi dan komisaris. Berikut pembagian saham APLN per Maret 2023.

Nama Pemegang SahamJumlah SahamModal DisetorPersentase
PT.Indofica18.777.785.148 (Saham)1.877.778.514.800 (IDR)82,72%
Public (each below 5%)2.781.835.446 (Saham)278.183.544.600 (IDR)12,26%
Trihatma Kusuma Haliman1.134.702.185 (Saham)113.470.218.500 (IDR)5,00%
Board of Directors and Commissioners5.004.000 (Saham)500.400.000 (IDR)0,20%

Menghilangnya Sang Pemimpin

Kemampuan Trihatma sebagai Direktur Utama memang luar biasa. Beliau pandai melihat prospek dan melakukan evaluasi kawasan untuk dikembangkan. Filosofi yang dipegang teguh Trihatma Kusuma Haliman adalah tentang bagaimana membuat orang senang dan hidup secara harmonis, dan damai.

Filosofi tersebut membuat Trihatma seringkali sukses memperbaiki kinerja proyek-proyek macet. Di tangannya APLN sukses menjadi pengembang terkemuka di Indonesia. Namun di tahun 2015 dan 2016 sebuah kasus mencuat melibatkan APLN dalam kasus reklamasi terkait pengembangan properti di Jakarta Utara.

Segera setelah Anies Baswedan dan Sandiaga Uno naik tahta sebagai gubernur dan wakil gubernur Jakarta, perihal reklamasi menjadi masalah yang diungkit terus. Pasalnya reklamasi dinilai akan mencederai lingkungan hidup biota laut.

Kemudian beberapa perusahaan properti kakap Indonesia seperti misalnya Agung Sedayu dan Agung Podomoro pun pada akhirnya terjerat kasus dugaan suap proyek reklamasi tersebut. Trihatma pun mundur teratur dan posisinya digantikan oleh orang lain yaitu Ariesman Widjaja sebagai Direktur Utama PT Agung Podomoro Land.

Selanjutnya Trihatma terlihat bepergian ke luar negeri dan tidak masuk dalam daftar hitam KPK karena keterlibatannya yang minim di kasus reklamasi di pantai Jakarta Utara. Tampuk kekuasaan APLN pun berpindah tangan beberapa kali.

Yang mengejutkan adalah sejak turunnya Trihatma kinerja emiten saham APLN tak lagi sama. Berikut datanya:

Tahun Pendapatan (jutaan Rp)
2010 1,938,719 
2011 3,824,099 
2012 4,689,430 
2013 4,901,191 
2014 5,296,566 
2015 5,971,582 
2016 6,006,952 
2017 7,043,037 
2018 5,035,325
2019 3,792,475
Sep-20 2,887,951

Ketika beliau menjabat sebagai CEO alias Direktur Utama, setiap tahunnya APLN membukukan kenaikan pendapatan rata-rata sebesar 20,43 persen per tahun.

Setelah beliau lengser beliau masih mengendalikan APLN melalui bawahannya. Namun setelah 2017 beliau melepas kendali sama sekali. Dan sejak 2017 kinerja APLN melempem, pendapatan turun dengan kecepatan 25,7 persen setiap tahunnya.

Review Laporan Keuangan Terakhir

KomponenQ1 20232022202120202019
Total Pendapatan 1,15 triliun8,66 triliun4,25 triliun4,95 triliun3,79 triliun
Laba Bersih 99,11 miliar1,99 triliun-650,35 miliar-136,78 miliar-8,65 miliar
Ekuitas 12,57 triliun12,46 triliun10,53 triliun8,54 triliun9,44 triliun
Total Aset 28,08 triliun28,61 triliun29,61 triliun30,39 triliun29,46 triliun
Total Liabilitas 15,51 triliun16,14 triliun19,07 triliun21,84 triliun20,01 triliun

Meskipun terjadi penurunan penjualan dan pendapatan usaha, saham APLN berhasil mencatatkan kinerja laba positif selama kuartal 1-2023. Dalam laporan keuangan periode kuartal I-2023, APLN tercatat membukukan laba komprehensif yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp107,69 miliar, berbalik dari posisi rugi Rp87,85 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Penjualan dan pendapatan usaha APLN selama tahun berjalan mencapai Rp1,15 triliun, turun 8,6 persen year on year (yoy) dibandingkan triwulan pertama 2022. Sejalan dengan itu, beban pokok penjualan juga turun tipis 1,7% dari Rp784,41 miliar di kuartal I-2022 menjadi Rp770,8 miliar pada kuartal I-2023.

Alhasil, laba kotor pada periode ini mencapai Rp380,22 miliar atau turun 19,9 persen dari posisi akhir Maret 2022. Penjualan properti dalam 3 bulan pertama di tahun 2023 ini mencapai Rp813,27 miliar,yang didominasi jenis rumah tinggal sebesar Rp598,91 miliar.

Posisi kedua adalah penjualan apartemen Rp133,58 miliar, diikuti rumah toko Rp45,28 miliar, kios dan gerai Rp14,35 miliar, perkantoran Rp12,78 miliar, dan tanah Rp5,80 miliar. Sementara itu, total pendapatan dari recurring income mencapai Rp337,80 miliar, yang berasal dari hotel Rp197,92 miliar, sewa Rp133,86 miliar dan lain-lain Rp6,02 miliar.

Sementara itu di sisi kewajiban, total liabilitas APLN per akhir Maret 2023 mencapai Rp15,51 triliun, turun dari sebelumnya Rp16,15 triliun. Liabilitas jangka panjang tercatat Rp9,85 triliun, sedangkan liabilitas jangka pendeknya Rp5,66 triliun.

Pembagian Dividen APLN

Dividen terakhir dibagikan pada tahun 2017 sebanyak Rp2 per saham. Dividen yang dibagikan adalah 3% dari total laba bersih.  

Tahun Ex-DividenDividenJenisImbal Hasil
20172Tahunan1,05%
20146Tahunan2,14%
20136Tahunan1,67%
20126Tahunan1,79%

Prospek Saham APLN

Raksasa properti PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) kembali menghadapi masalah utang di tengah tantangan bisnis properti yang belum pulih. Agung Podomoro Land memiliki kewajiban jumbo yang akan segera jatuh tempo pada 2 Juni 2024. Pinjaman senilai USD 300 juta atau sekitar Rp4,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.000 per USD) berbunga 5,95% per tahun.

Menurut Pegamat Pasar Modal Fendi Susiyanto yang dilansir dari Liputan6.com mengatakan bahwa saham APLN menghadapi utang jatuh tempo yang begitu besar, sehingga ruang APLN untuk mendapatkan pendanaan kembali akan semakin terbatas. Agenda pemilu dan kondisi ekonomi global yang serba tidak pasti juga akan memberatkan pelaku bisnis untuk mendapatkan pendanaan baru.

Fendy mengatakan, keberhasilan APLN melunasi pinjaman senilai SGD172,8 juta melalui penjualan aset Central Park Mal (CP Mal) pada akhir tahun lalu tidak akan mudah terulang. Apalagi utang jatuh tempo tahun depan nilainya hampir 2 kali lipat.

Meski begitu, kinerja APLN sendiri sebenarnya sangat positif. Lewat berbagai proyek properti di sejumlah daerah dan juga di Jabodetabek, perusahaan yang dimiliki oleh Trihatma K. Haliman ini agresif menawarkan produk-produk terbaiknya.

Direktur Marketing Agung Podomoro, Agung Wirajaya yang dilansir dari Kontan.co.id mengungkapkan bahwa Agung Podomoro Group percaya diri untuk mengembangkan proyek-proyek existing sembari membangun proyek baru. Emiten properti ini optimistis bisa mengoptimalkan momentum pertumbuhan ekonomi.

Direktur Marketing Agung Podomoro, Agung Wirajaya mengungkapkan strategi ini sejalan dengan komitmen APLN untuk berpartisipasi mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal maupun nasional. Agung pun menyampaikan bahwa pembangunan proyek properti menjadi kunci penting dalam pertumbuhan ekonomi, lantaran menimbulkan multiplier effect terhadap sektor lainnya. Apalagi tingkat kebutuhan rumah masyarakat juga masih tinggi, dengan angka backlog properti mencapai lebih dari 12,7 juta. 

APLN juga mengambil sejumlah langkah untuk memudahkan konsumen dalam mendapatkan properti dengan menjalin kerja sama dengan sejumlah bank untuk mendukung pembiayaan melalui Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), yang beberapa di antaranya memberikan tingkat suku bunga tetap yang rendah. 

Adapun saat ini APLN sedang mengembangkan sejumlah proyek properti dengan beragam segmen pasar. Seperti proyek Kota Podomoro Tenjo yang membidik kaum milenial dengan tingkat penjualan hampir 6.000 unit sejak diluncurkan pada pertengahan Agustus 2020.

APLN juga mengembangkan proyek premium di Jakarta Timur yang dibangun pada awal tahun 2022, Bukit Podomoro Jakarta. Proyek ini kembali membuka kluster baru setelah unit sebelumnya sudah ludes terjual. 

Selain itu, APLN menyasar proyek baru, salah satu yang sedang digarap berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Di kota industri yang sedang tumbuh pesat ini, Agung Podomoro Group sudah lebih dulu mengembangkan proyek properti Kota Kertabumi.

Agung mengklaim, kehadiran proyek-proyek ini ikut mendorong kemajuan daerah dan meningkatkan nilai properti di kawasan tersebut. Hal itu tampak dari berbagai proyek yang dibangun Agung Podomoro baik di Jakarta, Bandung, Bogor, Karawang, Medan maupun Balikpapan. 

Mulai Investasi Saham di Aplikasi Ajaib

Bagi kamu yang tertarik untuk membeli saham APLN atau saham properti lainnya maupun saham di industri lain, kamu bisa melakukannya dengan mudah lewat aplikasi Ajaib. Di Ajaib, kamu bisa memulai investasi dengan modal mulai dari Rp100 ribu dan bisa dilakukan kapan dan di mana saja.

Bukan hanya itu, Ajaib juga akan membantu kamu jadi investor handal dengan menghadirkan berbagai fitur menarik yang cocok digunakan untuk investor pemula maupun profesional. Semua fitur ini akan memberikan pengalaman investasi yang lebih baik, cepat, dan handal.

Semua fitur ini dapat kamu simak di website Ajaib dan semua akun media sosial Ajaib Sekuritas. Yuk, langsung coba fitur menarik dari Ajaib sekarang juga! Jangan lupa untuk membagikan pengalaman investasi kamu bersama Ajaib di Social media dan tag @ajaib_investasi untuk mendapatkan hadiah.


Disclaimer: Tulisan ini berdasarkan riset dan opini pribadi. Bukan rekomendasi investasi dari Ajaib. Setiap keputusan investasi dan trading merupakan tanggung jawab masing-masing individu yang membuat keputusan tersebut. Harap berinvestasi sesuai profil risiko pribadi.

Artikel Terkait