Analisis Saham

Saham ANJT Masih Hadapi Tantangan Besar di Tahun 2021

Saham ANJT

Ajaib.co.id – PT Austindo Nusantara Jaya (berkode saham ANJT) didirikan pada tanggal 16 April 1993 dengan nama PT Austindo Teguh Jaya. Aktivitasnya di bidang agribisnis, jasa keuangan, layanan kesehatan, dan energi terbarukan.

Pada tanggal 16 Juli 1998, ANJT mengubah namanya menjadi PT Austindo Nusantara Jaya. Pada tahun 2012, sejalan dengan visinya yang baru untuk menjadi perusahaan pangan berbasis agribisnis kelas dunia, ANJT mulai berkonsentrasi pada minyak kelapa sawit. Seiring dengan itu, ANJT juga mengembangkan agribisnis baru yang bersumber dari hasil pangan lainnya.

Kini, bisnis ANJT mencakup penanaman dan pemanenan terpadu tandan buah segar dari perkebunan kelapa sawit, mengolahnya menjadi minyak sawit mentah dan minyak inti sawit serta menjual minyak yang dihasilkannya. Untuk menunjang kegiatan operasionalnya, ANJT memiliki empat perkebunan kelapa sawit yang telah berproduksi.

ANJT merupakan anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) internasional. Sebagian besar perkebunan ANJT telah bersertifikasi RSPO. Seluruh perkebunan ANJT yang masih berada dalam tahap pengembangan juga dikelola sesuai dengan standar RSPO dan akan memulai proses sertifikasinya pada saat perkebunan tersebut mulai beroperasi komersial.

Di samping sertifikat RSPO, sebagian perkebunan ANJT juga telah memperoleh sertifikat International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) pada tahun 2019. Sertifikasi ini menunjukkan ANJT telah memenuhi standar keberlanjutan sosial dan ekologi yang tinggi di seluruh rantai pasokan.

Pada tahun 2013, ANJT melakukan penawaran umum perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) atas 10% dari saham yang dimiliki.

Kinerja Keuangan dari Laporan Keuangan Terakhir

Di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, ANJT masih mampu menunjukkan kinerja yang lebih baik di tahun 2020 dibandingkan pada tahun 2019. Penjualan dan pendapatan usaha ANJT di tahun 2020, misalnya, tercatat USD164 juta. Pencapaian ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat US$130 juta.

Perbedaan mencolok terlihat pada selisih kurs mata uang asing. Jika pada tahun 2019, ANJT mengalami kerugian terkait selisih kurs mata uang asing, maka tahun 2020 berganti menjadi keuntungan. Secara keseluruhan, ANJT berhasil membalikkan kerugian yang dideritanya di tahun 2019 menjadi laba di tahun berikutnya.

 Komponen LabaDesember 2019Desember 2020
Penjualan dan pendapatan
usaha
USD130,3 juta USD164 juta
Beban pokok penjualan dan
pendapatan
(USD106,5 juta) (USD124 juta)
Keuntungan (kerugian) selisih
kurs mata uang asing
(USD564 ribu) USD3,1 juta
Jumlah laba bruto USD23,7 juta USD40 juta
Jumlah laba (rugi) (USD4,5 juta) USD2,2 juta

Riwayat Kinerja

Meski ada perbaikan kinerja antara tahun 2019 dan 2020, namun bila dirunut lebih ke belakang, kinerja ANJT masih belum meyakinkan.

Jumlah pendapatan ANJT dalam kurun waktu tahun 2017–2019, contohnya, tercatat menurun. Penurunan tipis tercatat pada ekuitas. Namun, ANJT berhasil meningkatkan asetnya pada tahun 2017–2019. Berikut adalah ikhtisarnya.

Komponen CAGR 2017-2019
Jumlah pendapatan -19,4%
Laba bruto -51,4%
Total aset 9,8%
Total liabilitas 36,1%
Total ekuitas -1,6%

Track Record Pembagian Dividen untuk Pemegang Saham

ANJT tidak rutin membagikan dividen tiap tahunnya. Pada tahun 2018, ANJT tercatat membagikan dividen sebesar Rp39,7 miliar. Jumlah dividen tunai yang dibayarkan ini mencerminkan imbal hasil dividen 1,1%. Setahun kemudian atau tahun 2019, ANJT tidak membagikan dividen.

Tahun Dividen per Saham Jumlah yang dibayarkan (miliar)
2018 Rp12 Rp39,7 miliar
2019

Prospek Bisnis ANJT

Bisnis ANJT sangat terkait dengan harga Crude Palm Oil (CPO). Harga CPO menunjukkan tren menaik beberapa waktu terakhir ini setelah sebelumnya sempat menurun. Namun, kenaikan harga tersebut belum stabil.

Selain itu, perkebunan kelapa sawit membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Di sisi lain, ANJT perlu mempertimbangkan banyak hal bila ‘melepas’ tenaga kerjanya di saat kondisi bisnis menurun. Pasalnya, merekrut tenaga kerja yang kompeten dan loyal merupakan tantangan tersendiri.

Bisnis yang digeluti oleh ANJT juga rentan terhadap kondisi cuaca buruk, bencana alam, penyakit, hama tanaman dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi produksi dan pemanenan. Faktor-faktor tersebur berpotensi memiliki dampak material dan merugikan bisnis, keuangan, hasil operasi, dan prospek kinerja.

Secara khusus, curah hujan yang tidak memadai menyebabkan kelapa sawit menghasilkan lebih sedikit bunga yang berkembang menjadi tandan buah segar. Sebaliknya, terlalu banyak hujan menghambat pemupukan yang efektif dari kelapa sawit. Hal ini bisa berpengaruh terhadap jumlah panen TBS dan penundaan jadwal pemupukan.

Harga CPO melemah akibat pandemi Covid-19 membuat beberapa negara penyerap CPO dunia, seperti Cina dan India, menunda pembeliannya. Kondisi ini pun berdampak pada prospek bisnis ANJT.

Untuk menjawab berbagai tantangan di atas, manajemen ANJT telah menyiapkan sejumlah strategi. Salah satunya adalah mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD42,8 juta pada tahun 2021.

Jumlah tersebut setara Rp599,2 miliar dengan asumsi nilai tukar Rp14.000 per dolar AS. Sebagian besar capex tersebut akan digunakan untuk peremajaan kembali tanaman (replanting) dan biaya pemeliharan tanaman sawit dari kondisi immature menjadi tanaman mature atau menghasilkan.

Strategi lainnya ialah menghemat program-program pelatihan. Pelatihan non-esensial tertentu telah ditunda hingga prospek bisnis membaik. Tapi, pelatihan prioritas, termasuk sertifikasi, pelatihan teknis, dan keselamatan, tetap dilanjutkan.

Harga Saham (Kesimpulan)

Data per tanggal 10 Juni 2021, kondisi saham ANJT adalah sebagai berikut:

Pembukaan: Rp695

Penutupan Sebelumnya: Rp695

Penawaran (Offer): Rp700

Penawaran (Bid): Rp670

Harga Terendah: Rp670

Harga Tertinggi: Rp700

Volume: 6.400 (Saham)

Nilai Transaksi: Rp4.367.500

Frekuensi: 18 (Kali)

EPS: Rp84

PE Ratio: 8 (Kali)

Kapitalisasi Pasar: Rp1.470.695 juta

Maka, rekomendasi saham ANJT saat ini adalah jual.

Disclaimer

Disclaimer: Tulisan ini berdasarkan riset dan opini pribadi. Bukan rekomendasi investasi dari Ajaib. Setiap keputusan investasi dan trading merupakan tanggung jawab masing-masing individu yang membuat keputusan tersebut. Harap berinvestasi sesuai profil risiko pribadi.

Artikel Terkait