Ajaib.co.id – Dalam rangka peringatan kemerdekaan ke-75, pemerintah melalui Bank Indonesia merilis Uang Peringatan Kemerdekaan (UPK) 75 Tahun Republik Indonesia. Uang tersebut berupa kertas pecahan Rp75.000 tahun emisi 2020. Pecahan uang baru tersebut merupakan bentuk rasa terima kasih sekaligus berbagi kebahagiaan dengan rakyat dalam rangka kemerdekaan RI.
Dalam rangka peringatan kemerdekaan ke-75, pemerintah melalui Bank Indonesia merilis Uang Peringatan Kemerdekaan (UPK) 75 Tahun Republik Indonesia. Uang tersebut berupa kertas pecahan Rp75.000 tahun emisi 2020. Pecahan uang baru tersebut merupakan bentuk rasa terima kasih sekaligus berbagi kebahagiaan dengan rakyat dalam rangka kemerdekaan RI.
Tema pecahan uang baru adalah mensyukuri kemerdekaan, memperteguh kebhinekaan, serta menyongsong masa depan gemilang. Desain uang menggambarkan pencapaian pembangunan selama Indonesia merdeka dan optimisme menyongsong negara tetap maju bermodalkan kebhinekaan serta sumber daya manusia yang unggul. Sedangkan kemasan uang Rp75.000 berupa plastik transparan tebal dengan logo kemerdekaan ke-75.
BI memberikan kesempatan kepada warga negara Indonesia untuk memiliki pecahan uang baru Rp75.000. Penukaran dapat dilakukan mulai 18 Agustus 2020 di semua kantor BI. dengan syarat WNI dan membawa KTP. Warga juga bisa melakukan pemesanan melalui daring terlebih dahulu dan bisa mengambilkan pesanan orang lain, asal yang bersangkutan memberikan surat kuasa, KTP, dan bukti pemesanan.
Uang kertas pecahan Rp 75.000 ini tak hanya menjadi uang peringatan kemerdekaan 75 tahun Republik Indonesia. Namun ada beberapa hal yang harus dilakukan cek fakta mengenai uang baru pecahan Rp 75.000. Ada beberapa hal unik terutama soal kemampuannya menunjukkan lagu Indonesia raya secara virtual.
Buat kamu yang ingin membeli, tak ada salahnya mengecek fakta-fakta pecahan uang baru Rp75.000 di bawah ini. Penasaran bukan mengenai uang pecahan Rp 75.000. Cek berikut sebelum mendapatkan uang edisi spesial ini.
1. Tercetak 75 Juta Lembar
Dalam konferensi pers virtual, Sri Mulyani, Menteri Keuangan, mengatakan mata uang Rp75.000 dicetak 75 juta lembar. Uang ditandatangani oleh Menteri keuangan dan Gubernur BI sebagai wakil pemerintah, Kompas.com, Senin (17/8/2020). Meski demikian peluncuran uang tersebut untuk memperingati kemerdekaan ke-75 RI. Bukan dicetak untuk tambahan likuiditas sebagai kebutuhan pembiayaan.
2.Desain Keanekaragaman dan Pembangunan Indonesia
Desain pecahan uang baru Rp75.000 ditentukan oleh Bi dan Perusahaan Percetakan Uang RI (Peruri), dengan melibatkan budayawan, sejarawan, hingga instansi dan kementerian terkait. Desain uang baru tersebut menggambarkan keanekaragaman dan pembangunan.
Hal itu terlihat dari gambar MRT, jembatan, tol trans Jawa, serta Sang Proklamator, Soekarno dan Hatta. Di bagian belakang terdapat gambar anak-anak mengenakan baju adat seperti tenun Bali, batik kawung Jawa, dan songket Sumatera, peta Indonesia berwarna emas, dan bola dunia.
3.Beredar di Marketplace
Sejak hari pertama BI membuka penukaran uang kertas baru, ada banyak penjual yang menawarkan Rp75.000 di marketplace. Harga yang dijual pun berkali-kali lipat dibanding harga asli. Karena tak sedikit kolektor yang memburu uang baru.
Namun BI telah mengingatkan agar tidak menyalahgunakan atau memalsukan uang, berapapun nominalnya. BI telah mendesain semua uang, termasuk pecahan uang baru, dengan teknologi dan keamanan tinggi. Sehingga uang tersebut sulit untuk dipalsukan.
Sah-sah saja mengoleksi uang baru Rp75.000. Bahkan ada yang menjadikannya investasi. Namun koleksi benda kuno sulit diprediksi, kapan dan berapa nilai keuntungannya. Investasi yang pasti adalah menanamkan modal pada instrumen investasi. Seperti saham, reksa dana, obligasi, atau logam mulia. Untuk info lengkap tentang investasi, cek Ajaib dan temukan produk yang sesuai dengan tujuanmu.
4.Realisasi Penukaran
Berdasarkan info Marlison Hakim, Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, realisasi penukaran uang Rp75.000 baru mencapai satu persen dari persediaan 75 juta bilyet. Realisasi penukaran UPK mencapai 772.975 bilyet per 9 September 2020.
Pulau Jawa adalah tempat penukaran paling banyak, disusul Sumatera, Sulampua (Sulawesi, Maluku, dan Papua), dan Kalimantan, Kompas.com (10/09/2020). Buat kamu yang belum memiliki pecahan uang baru Rp75.000, jangan khawatir. Karena uang tersebut masih tersedia banyak.
5.Kabar Augmented Reality di Uang Rp75.000
Beberapa waktu lalu, ada yang mengunggah video yang memperlihatkan pecahan uang baru Rp75.000 bisa bernyanyi Indonesia Raya, setelah dipindai di bawah ponsel pintar. Benarkah BI menyisipkan teknologi tersebut pada uangnya?
Tidak. BI tidak menyediakan teknologi tersebut pada uang barunya. Video uang Rp75.000 yang bisa bernyanyi itu dibuat dengan menggabungkan teknologi augmented reality (AR). Jadi pemilik dapat menggunakan aplikasi AR, lalu memindai uang Rp75.000. Pada dasarnya, AR dapat diaplikasikan pada objek apapun termasuk uang.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam memperlakukan uang rupiah. Pasalnya, undang-undang melindungi keberadaan uang rupiah. Masyarakat yang sengaja merusak atau merendahkan kehormatan rupiah sebagai simbol Negara akan dikenakan sanksi.
6. Simpan Dengan Baik
Mengingat Rp75.000 adalah uang kertas edisi khusus, maka jumlah peredarannya dibatasi. Oleh karena itu, uang ini layak dijadikan koleksi. Namun kolektor harus menyimpannya dengan baik. Jangan dimasukkan ke dalam dompet, karena akan membuat kertas lusuh. Cara menyimpannya yang mudah adalah letakkan uang yang masih terbungkus plastik pada brankas atau kotak (tidak di tempat lembab). Cara penyimpanan lain, bingkai uang tersebut.
7.Penukaran Uang
Awal peluncuran upk Rp75.000, masyarakat bisa menukarkan uang tersebut melalui semua kantor BI. Namun mulai 1 Oktober lalu, penukaran uang dapat dilakukan pada semua bank umum. Menurut Onny Widjanarko, bank umum dapat menjadi agen penghimpun atau koordinator untuk menukarkan pecahan uang baru melalui skema kolektif, CNNIndonesia.com (01/10/2020). Caranya pun cukup mudah, kamu mendaftarkan penukaran uang di bank umum terdekat. Lalu pihak bank akan mengirimkan email formulir permohonan dan data pemohon yang harus diisi.
Pemohon harus mengisi dan mengirimkan kembali formulir melalui email. Tunggu waktu beberapa hari, karena pihak bank akan memproses penukaran uang ke BI. Jika uang telah tersedia, pihak bank akan memberikan kabar kepada pemohon.
8.Penukaran Kolektif
Selain itu, ada pula penukaran kolektif melalui perusahaan tempatmu bekerja, lembaga, instansi, atau organisasi. Prosesnya sama seperti pada bank umum. Pemesanan secara daring dapat dilakukan melalui aplikasi PINTAR. Namun penukaran hanya bisa diproses pada hari kerja. Untuk jangka waktu penukaran bisa diperoleh di laman BI.