Perencanaan Keuangan, Rumah Tangga Masa Kini

8 Cara Mendidik Anak Mengatur Keuangan Sejak Kecil

Ajaib.co.id – Mengatur keuangan sudah seharusnya dikenalkan kepada anak sejak kecil. Karena manfaatnya jangka panjangnya sangat beragam. Berikut ini cara mendidik anak mengatur keuangan.

Uang tak bisa tumbuh di pohon. Ungkapan tersebut memang benar. Pasalnya, jika seseorang ingin memiliki uang, ia harus bekerja untuk memperoleh penghasilan. Penghasilan tersebut bisa ia gunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Tak berhenti di situ, ia juga harus mengelola penghasilan untuk memenuhi hidupnya.

Ilmu soal mengatur keuangan tak secara khusus diajarkan di sekolah. Namun orang tua bisa mengajarkannya kepada sang buah hati di rumah. Kamu bisa mengenalkan tentang pengaturan keuangan ketika si anak atau keponakan sudah mulai berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.

Menabung di Celengan

Menabung di celengan merupakan cara mendidik anak paling mudah yang bisa dilakukan oleh orang dewasa. Karena anak-anak dapat melihat contoh jelas bagaimana mengatur keuangan dalam kehidupan sehari-hari.

Berikan anak atau keponakanmu celengan berbentuk karakter favorit atau yang bergambar lucu. Ajaklah ia untuk menyisihkan uang dan menabungkannya ke celengan. Jika anak sudah sekolah, mintalah ia mengisi celengan dengan uang yang tersisa.

Jelaskan pula tujuan menabung. Seperti untuk membeli barang yang ia inginkan atau untuk merayakan ulang tahunnya. Hal ini tak hanya mengajarkan cara mengatur keuangan, melainkan juga membangun komunikasi antara orang tua dan anak.

Prinsip 3M

Cara mendidik anak tentang mengatur keuangan tak lepas dari prinsip 3M. Memberi, menabung, dan membelanjakan. Menerapkan prinsip memberi atau membantu (uang atau barang) orang lain harus diajarkan kepada anak sejak kecil. Hal ini bermanfaat untuk memupuk rasa solidaritasnya. Karena ia akan mengetahui cara dan efek membantu sesama. Misal berdonasi mainan dan baju layak pakai ke panti asuhan.

Selanjutnya, kenalkan soal menabung. Kegiatan tersebut mendorong anak-anak mengatur uang yang akan ia tabung. Selain menabung di celengan, ajak anak ke bank untuk membuat rekening tabungan. Biasanya rekening dan kartu ATM anak-anak memiliki desain lucu, agar ia tertarik menabung.

Terakhir tentang membelanjakan uang. Ingatkan kepada mereka, uang akan “lenyap” ketika mereka membeli sesuatu. Karena barang yang sudah dibeli tidak bisa ditukar dengan uang. Jika hal ini, diajarkan terus menerus, ia akan membeli berdasarkan prioritas. Misal membeli makanan, baju, tas, dan lainnya.

Bekerja di Rumah

Meminta anak bekerja bukan bermaksud untuk mempekerjakan anak di bawah umur. Namun hal ini untuk mengenalkan mereka cara bekerja dan saling tolong menolong antar keluarga. Misal orang tua meminta anak-anak membersihkan kamar dan membantu cuci piring serta gelas. Setelah pekerjaan rumah selesai, berikan upah yang bisa mereka gunakan untuk jajan dan menabung.

Mengajak Belanja

Jika orang tua sedang belanja di warung, minimarket, atau belanja daring sekalipun, tak ada salahnya untuk melibatkan si kecil. Apalagi jika ia ingin dibelikan sesuatu. Misal si kecil ingin biskuit dan minuman, izinkan ia memilih produk kesukaannya tetapi tak boleh lebih dari Rp30.000. Jika lebih, ia harus membayar sisanya.

Cara mendidikan anak seperti ini dapat memberikannya kepercayaan memutuskan sesuatu sekaligus membuatnya berhitung secara cermat. Mengajak anak berbelanja juga bisa menjelaskan tentang mekanisme pembelian di minimarket maupun belanja daring.

Jatah Uang Jajan

Jika anak telah mengerti uang dan hitungan matematika, tawarkan ia untuk memberikan jatah uang jajan per minggu atau per bulan. Namun sebelum memberikannya, hitung keperluan jajan dan sekolahnya setiap hari seperti membeli pulpen atau buku tulis.

Coba review setiap perhitungan uang jajan. Lihat apakah masuk akal atau tidak, adakah yang harus dikurangi atau ditambah, dan apakah jatah jajan berlaku Senin-Jumat atau setiap hari. Berikan penjelasan jika ingin membeli keperluan sekolah yang harganya melebihi uang jajan, ia harus memberitahukan orang tua.

Kalau jatah uang habis di pertengahan minggu, orang tua tak akan memberikannya lagi. Jika ingin menambah uang jajan, ia harus bekerja membantu orang tua di rumah atau membawa bekal makanan ke sekolah. Berikan pengertian bahwa tak ada yang gratis untuk mendapatkan uang.

Selain itu, orang dewasa wajib memberikan masukkan ke anak, bahwa jika ingin uang jajan tetap ada sampai akhir pekan, catat semua pengeluaran. Dengan cara ini, anak akan berlatih untuk mengatur keuangan dan disiplin mencatat pengelolaan. Wajar jika ia melakukan kesalahan atau menghabiskan uang sebelum waktunya. Hal itu bisa menjadi pengalaman hidupnya. 

Ajak Anak Bermain 

Bermain merupakan salah satu cara yang mengasyikkan. Untuk mengajarkan anak tentang pengaturan keuangan, pilih permainan yang melibatkan uang, seperti monopoli. Permainan tersebut membuat si kecil mengelola uangnya untuk membeli properti, membayar pajak, atau sebaliknya. Jika salah menggunakan uangnya, ia akan bangkrut.

Melibatkan Anak dalam Anggaran Keluarga

Tak ada salahnya untuk melibatkan anak-anak dalam anggaran keluarga. Misal orang tua atau kamu sebagai tante atau om ingin mengajak mereka makan di restoran. Diskusikan mereka ingin makan di restoran apa, cari referensi harga dan perkiraan menu yang ingin dipesan, dan habiskan makanan yang telah dipesan. Katakan bahwa anggaran makan tak lebih dari Rp500.000.

Cara mendidik anak yang baik ini akan membuat mereka lebih bertanggung jawab terhadap pilihannya. Tak menutup kemungkinan untuk melibatkan anak soal anggaran lain. Misal pemilihan sekolah dan uang iuran per semester atau renovasi kamar. Kalau anak-anak belum mengerti soal anggaran, tak masalah. Yang penting mereka nyaman berbicara dengan orang dewasa soal uang.

Memberikan Contoh Kepada Anak

Memberikan contoh adalah cara mendidik anak terbaik di sebuah rumah tangga. Perilaku apapun yang orang tua lakukan akan dicontoh oleh anak. Misal jika orang tua kerap belanja impulsif atau menggunakan kartu kredit dalam setiap transaksi, anak akan terpengaruh melakukan hal tersebut.

Jika orang tua membeli sesuai kebutuhan dan kerap menabung serta berdonasi, makan si kecil akan mengikutinya. Karena anak-anak akan belajar bagaimana orang tua mereka mengatur keuangan.

Kalau mereka telah lulus SMA, coba ajak untuk investasi. Mulailah dengan investasi yang mudah dilakukan, yaitu reksa dana. Referensi produk reksa dana lebih lengkap dapat mengunjungi laman Ajaib.

Artikel Terkait