Ajaib.co.id – Dari bulan ke bulan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, tidak pernah absen rutin meng-update kondisi ekonomi negeri tercinta ini, sejak awal mula pandemi merebak. Saat pemberlakuan PSBB mulai diterapkan, roda ekonomi Indonesia terguncang, seperti juga negara lain di dunia.
Upaya memutus mata rantai penyebaran virus akhirnya sukses memutus mata rantai ekonomi masyarakat. Ibu Sri Mulyani secara berkala terus mensosialisasikan skenario terbaik dari perhitungan forecast penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi 1 bulan ke depan, tanpa lupa menyertakan kemungkinan skenario terburuk.
Padahal mungkin beliau sudah tahu kemungkinan terburuk itu sangat mungkin terjadi. Buktinya, beliau juga terpaksa terus merevisi estimasinya, dengan angka pertumbuhan yang terus turun menjelang minus. Tindakannya menunjukkan kepiawaiannya menangani situasi ekonomi yang tidak pasti.
Namun, sebenarnya terasa lebih mencerminkan keprihatinannya, dan keinginannya yang luar biasa untuk menjaga semangat optimisme bangsa Indonesia. Telusuri artikel Ajaib ini untuk mengingatkanmu akan ketegaran beliau mengawal demam panas-dinginnya ekonomi Indonesia di paruh awal tahun ini.
Ibu Sri Mulyani Mengajak Bersyukur
Seperti dilansir economy.okezone.com pada 19 Juni 2020 lalu, Menteri Keuangan menekankan bahwa karena belum mengalami resesi, Indonesia menjadi salah satu negara yang beruntung di tengah krisis ekonomi akibat pandemi, meski pertumbuhan ekonomi tumbuh melambat di angka 2,97% pada kuartal I tahun 2020 ini.
Tak seberuntung Indonesia, tingkat pertumbuhan ekonomi Cina dan amerika di periode yang sama sudah minus 6,8% dan 9%. Lebih lanjut dijelaskan bahwa di kuartal II negara-negara maju seperti Inggris, Jerman, Jepang dan Malaysia akan mengalami kontraksi.
Ibu Sri Mendorong Kecepatan dan Ketepatan
Tak ada situasi yang bisa diprediksi, tak ada jurus yang pasti tokcer, menurut Ibu Sri Mulyani, beruntungnya Indonesia karena pertumbuhan ekonomi yang masih positif tidak dapat dilepaskan dari respon cepat Pemerintah dalam mencegah dampak buruk pandemi COVID-19 bagi perekonomian. Perppu Nomor 1 Tahun 2020 tentang perubahan postur APBN adalah salah satu buktinya.
Postur APBN baru ini berfokus pada sektor kesehatan dan ekonomi, serta anggaran BANSOS lewat jaring pengaman sosial. Ibu Sri berharap defisit APBN bisa terjaga di level 1,76% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Ibu Sri Antisipasi Lagi Dengan 2 Skenario
Berkali-kali bolak-balik kutak-katik-gatuk merevisi antisipasi, seperti dilansir cnnindonesia.com pada 22 Juni 2020 lalu, Menteri Keuangan membeberkan skenario bahwa resesi di Indonesia akibat pandemi COVID-19 akan terjadi apabila pertumbuhan ekonomi nasional kuartal III tahun 2020 menyusul kuartal II yang tadinya diprediksi masih positif, tapi ternyata juga sudah mulai negatif.
Ibu Sri Mulyani mengungkapkan bahwa sebenarnya Pemerintah memproyeksi ekonomi Indonesia bisa tumbuh positif pada kuartal III 2020, di kisaran 1,4%. Tapi, sebenarnya di saat yang sama Ibu Sri juga justru menyiapkan skenario ekonomi Indonesia anjlok negatif hingga -1,6%. Lho jadi PHP?
Jadi sebetulnya sudah dapat dipastikan Indonesia akan mengalami resesi ekonomi dong? Kan sekarang negatifnya sudah mencapai -4,8% lho! Sedihkah Ibu Sri jika proyeksi, estimasi, dan prediksinya meleset terus dari kenyataan?
Ternyata skenario optimis kuartal III cuma turun ke 1,4% atau paling banter -1,6% itu karena Pemerintah Pemda di berbagai daerah sudah mulai melangsungkan masa transisi dari PSBB ke tatanan New Normal, plus BANSOS untuk menopang daya beli masyarakat. Bisa anjlok ke -1,6% jika masyarakat tidak melakukan konsumsi yang signifikan di masa transisi, meski PSBB sudah mulai dibuka oleh Pemerintah.
Wanita perkasa mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu masih optimis bahwa laju perekonomian Indonesia masih bisa positif pada kuartal IV 2020, karena sudah jauh dari masa puncak pandemi yang diestimasi (lagi) terjadi pada pertengahan tahun. Ibu Sri juga menegaskan bahwa estimasi pertumbuhan ekonomi kuartal IV akan mencapai 3,4% atau paling banter 1% karena akselerasi belanja Pemerintah sudah mulai dirasakan dan program UMKM mulai jalan.
Sedangkan untuk 2021, Ibu Sri menyatakan Pemerintah masih optimis memasang target pertumbuhan 4,5 – 5,5% karena program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sudah mulai dilakukan pada semester ke-2 2020. Sementara, sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 2,97% pada kuartal I 2020 karena konsumsi rumah tangga anjlok dari kisaran 5% ke 2,84% akibat dampak pandemi yang dijuluki non-alam ini.
Ketegaran Melewati Krisis
Lahir di Bandar Lampung pada 26 Agustus 1962, Sri Mulyani adalah anak ke-7 dari 10 bersaudara yang lahir dari pasangan Prof. Satmoko dan Retno Sriningsih. Seperti dilansir id.wikipedia.org, beliau mendapatkan gelar sarjana dari Universitas Indonesia pada 1986, dan tidak terkait dengan partai politik mana pun.
Selanjutnya Ibu Sri mendapat gelar Master dan Doktor bidang ekonomi di University Illinois at Urbana-Champaign pada 1992. Kemudian ia bekerja untuk USAID di Atlanta, Georgia pada 2001, dan profesor pengajar ekonomi Indonesia di Andrew Young School of Policy Studies di Georgia State University. Selama 2002 – 2004 menjabat sebagai Direktur Eksekutif IMF mewakili 12 negara Asia Tenggara.
Beliau menjadi Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas pada Kabinet Indonesia Bersatu pada 2004.
Ibu Sri menikah dengan Tony Sumartono yang juga seorang ekonom pada tahun 1970, dan mempunyai 3 anak. Seperti dilansir makassar.tribunnews.com, keduanya bertemu saat Ibu Sri pulang setelah menyelesaikan pendidikan master di University of Illinois, Amerika Serikat.
Prestasi Sri Mulyani yang mendunia, tak lepas dari peran dan pengorbanan sang suami. Tony sampai dipanggil orang dengan panggilan ‘Pak Sri Mulyani’ akibat ketenaran dan kecemerlangan karier Ibu Sri. Tony sudah berkorban untuk Sri dari awal mereka menikah, karena ketika baru saja mulai bekerja di bank. Ia mengajukan cuti tanpa tanggungan agar bisa mengikuti Ibu Sri hijrah ke negeri Paman Sam untuk menempuh pendidikan doktor di Amerika, yang tidak akan mendapat izin pergi jika tak didampingi suami.
Tony harus menjual mobil dan rumah agar bisa membiayai biaya kuliahnya mengambil program Magister Manajemen Keuangan di AS. Mereka pun harus rela menguras seluruh tabungan untuk digunakan sebagai biaya hidup selama mereka menyelesaikan studi di sana.
Ibu Sri banyak memberikan terobosan untuk membersihkan kementerian dari KKN dan birokrasi yang menyulitkan, yang ironisnya membuatnya seolah ‘terbuang’ di awal karir dalam negerinya. Dikutip dari boombastis.com, Ibu Sri sempat dikaitkan dengan kasus bailout Bank Century, sehingga wanita hebat yang mendirikan beasiswa LPDP bagi mahasiswa Indonesia ini kemudian seolah terusir dari negerinya sendiri.
Ia kemudian dirangkul oleh World Bank menjadi Direktur Pelaksana. Saat ibundanya meninggal, Sri Mulyani akhirnya tidak meninggalkan rapat untuk datang ke rumah duka sehingga tak bisa melihat wajah sang ibu untuk terakhir kalinya, karena menurutnya Indonesia lebih membutuhkannya saat itu. Begitu semua rapat berakhir, Sri Mulyani mengambil wudhu dan sholat dan menangis sejadi-jadinya.
Jadi, jangan panik atau putus asa jika kini perekonomian Indonesia sedang di ambang jurang resesi, karena ada Menteri Keuangan terbaik dunia Ibu Sri Mulyani yang setia 24 jam sehari menjaga dan melindunginya dari kegelapan total. Cayo! Tapi, kamu pun juga harus setia menjaga efektivitas kinerja portofolio investasimu dengan platform investasi yang berintegritas seperti Ajaib, yang memungkinkan investasi saham dan reksa dana sekaligus dalam 1 aplikasi, biaya beli saham s/d 50% lebih murah, dan daftar 100% online tanpa biaya minimum.
Ajaib adalah pilihan super smart bagi investor Milenial karena terdaftar resmi dan diawasi oleh OJK juga IDX, serta mendapat penghargaan dari Asia Forbes, Fintech News Singapore, Dunia Fintech dan Top 10 Startups from Y Combinators TechCrunch.
Sumber: Sri Mulyani Sebut Indonesia Beruntung Ekonomi Belum Resesi, Sri Mulyani Beberkan Skenario Resesi Hantam RI, Sri Mulyani, Jarang Terekspose, Ini Sosok Suami Sri Mulyani & Pengorbanannya Jadikan Istri Menteri Terbaik Dunia, dan Kisah Hidup Sri Mulyani yang Bikin Menitikkan Air Mata, dengan perubahan seperlunya.