Rumah Tangga Masa Kini

Cara Menjadi Pintar Untuk Anak Usia Sekolah

cara menjadi pintar untuk anak usia sekolah

Ajaib.co.id – Ada banyak sekali faktor penunjang dan cara menjadi pintar untuk anak-anak. pintar tak hanya dapat di peroleh dengan belajar saja. Namun dukungan lingkungan sekitar juga mampu mempengaruhi tumbuh kembang kecerdasan anak.

Selama masa pandemi anak-anak dituntut untuk belajar di rumah. sebagian anak mungkin bisa melalui masa ini dengan biasa saja. Namun, tak jarang orang tua yang mengeluh. Anak-anak lebih cenderung menghabiskan waktu dengan bermain gadget, nonton TV atau rewel karena bosan.

Hal ini tentu memantik keprihatinan dan kekhawatiran para orang tua. Jangan terlalu khawatir. Anak-anak tak akan kehilangan kecerdasannya hanya karena terlalu banyak bermain kok. Asalkan, orang tua tetap ambil peran dalam setiap proses bermain anak, ya. Malah, anak sekolah pintar bukan dengan memacu fungsi otak terus-menerus, cara terbaik untuk meningkatkan kecerdasan adalah menyeimbangkan belajar, rekreasi, dan istirahat.

Lalu, bagaimana agar buah hati bisa tetap pintar meski tak belajar di sekolah?

Tenang saja ibu dan ayah. Belajar tak harus melulu tentang buku materi atau pelajaran di sekolah. Dan ada banyak sekali faktor yang bisa mendidik anak menjadi pintar. Sekadar ngobrol sambil nonton televisi bersama keluarga juga menjadi ajang belajar untuk anak lho. Lalu, apa saja yang dapat mendukung masa belajar anak? Bagaimana caranya agar anak menjadi pintar di sekolah dan di lingkup sosial?

Siapkan Sarapan dan Camilan Bernutrisi

Selama ini banyak yang mengira satu-satunya faktor yang bisa membuat anak jadi pintar adalah belajar. Padahal ada banyak hal pendukung lainnya lho. Salah satunya adalah tentang asupan nutrisi sehari-hari.

Dalam satu porsi makan harus berisi menu lengkap. Di antaranya adalah nasi, sayur-mayur, dan lauk-pauk. Di sisi lain ada makanan pendukung yang turut melengkapi yaitu buah dan susu.

Sarapan menjadi salah komponen penting. Sayangnya masih ada yang mengabaikan pentingnya sarapan. Sarapan padat nutrisi dan serat dapat membantu tubuh menyuplai nutrisi dan oksigen ke otak. Ini sangat penting untuk merangsang tumbuh kembang otak anak. Apalagi pada anak usia emas.

Beberapa jenis makanan yang dapat dimasukkan dalam daftar menu sarapan seperti oat meal, bubur ayam, roti gandung isi telur dan sayuran serta segelas susu hangat.

Di antara waktu sarapan dan makan siang, ada waktu ngemil untuk si kecil. Nah, biasanya anak-anak suka ngemil berbagai snack yang banyak mengandung gula dan gluten. Sesekali boleh, tapi tidak untuk dibiasakan ya.

Beberapa camilan seperti puding buah dan susu, buah potong, sari kacang hijau hingga salad buah dan sayur cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral harian anak.

Ajak Anak untuk Bermain Bersama

Banyak ibu yang mengeluhkan sulitnya mengajak anak belajar di rumah. Coba diingat kembali, apakah ibu memiliki cara yang menyenangkan untuk mengajak anak belajar bersama? Atau ibu hanya memenuhi otak anak dengan berbagai instruksi yang membuat anak takut dan enggan mengerjakan tugasnya?

Belajar tak melulu harus di meja belajar. Belajar juga tak harus dengan membuka buku. Terkadang anak membutuhkan suasana baru. Kondisi selama masa pandemi cukup membuat mereka merasa terkekang.

Ajak anak bermain bersama. Ada banyak pelajaran yang bisa di serap oleh anak saat bermain bersama.

Berkebun untuk belajar banyak tentang IPA. Memasak bisa di gunakan sebagai media untuk belajar matematika. Membaca buku cerita bisa untuk memperkaya kosakata anak.

Anak bisa belajar memasak bersama ibu. Dengan ayah, anak bisa mengolah raganya saat mencuci mobil atau motor bersama. Masih ada banyak sekali kegiatan menyenangkan yang bisa dilakukan bersama anak di rumah. Anak memiliki kemampuan untuk menyerap informasi dengan cepat, maka dengan melibatkan anak pada kegiatan sehari-hari sambil diselipkan informasi baru baginya tentu akan lebih menarik ketimbang cara belajar konvensional

Jangan Lupa Tidur Siang ya!

Tidur siang juga bisa menjadi salah satu cara menjadi pintar lho. Kok bisa ya?

Saat tidur siang hormon pertumbuhan bekerja secara aktif. Konon, anak yang rutin tidur siang akan memiliki pemahaman yang lebih tajam dibandingkan dengan anak yang tidak tidur siang. Secara spesifik, tidur siang dapat meningkatkan daya ingat.

Rasa ingin tahu yang tinggi pada anak sering kali membuat anak enggan untuk diajak tidur siang. Selalu ada alasan untuk menolak. Manfaatkan rasa ingin tahu yang tinggi itu untuk belajar hal yang baru. Bisa dengan membaca buku cerita sebelum tidur. Atau bisa juga mengajak anak ngobrol dan berdiskusi sesaat sebelum tidur siang.

Ajari Anak untuk Disiplin Waktu Belajar

Dalam 24 jam waktu anak, setidaknya siapkan 30-45 menit khusus untuk anak serius belajar. Jadwal yang teratur semacam ini mengajarkan rasa tanggung jawab dan disiplin. Ini sangat penting untuk tumbuh kembang mentalnya. Ingat ketika kita kecil dulu pun kita tidak suka diberi instruksi dengan bentakan, mungkin sulit mengatakan kata-kata penuh kasih sayang apalagi saat emosi kita sendiri memuncak.

Masa kanak-kanak adalah masa bermain. Jangan marah dan emosi jika anak memang lebih banyak menghabiskan waktunya dengan main-main. Namun, juga jangan dibebaskan begitu saja tanpa pengawasan.

Orang tua wajib memberi tahu dan mengajarkan mana yang boleh dilakukan dan mana yang harus ditinggalkan. Mengetahui berbagai cara menjadi  pintar bukan berarti harus memaksakan anak untuk tahu segala hal di luar batas kemampuannya. Setiap anak diciptakan secara unik, sepaket antara kelebihan dan kekurangannya. Orang tua hanya bertugas menjembatani keinginan dan kesukaan anak dan juga mengarahkannya mengoptimalkan potensinya.

Artikel Terkait