Bisnis & Kerja Sampingan

Franchise Kopi dan Caranya untuk Bertahan di Masa PSBB

franchise kopi

Ajaib.co.id – Franchise kopi adalah bisnis primadona yang tadinya identik dengan nongkrong dan ngobrol, sehingga perlu memperjuangkan sederet inovasi demi menyiasati kelesuan income akibat PSBB. Bagaimana caranya?

Sanggupkah kamu hidup tanpa kopi? Mungkin beberapa akan menjawab mampu, tapi pasti banyak juga yang teriak tidak bisa. Para pecinta kopi memang umumnya sudah merasa kopi sama pentingnya dengan darahnya sendiri.

Kalau tidak bertemu kopi sehari saja, uring-uringannya bisa panjang! Dan tak menyia-nyiakan insight itu, para pebisnis kedai kopi terutama franchise kopi, langsung mengeksploitasi kopi hingga ke segala jenis kreativitas beverage dan kulinernya, dari yang pitch black seperti espresso, hingga yang ber-jelly pearl dan cheese-dunk!

Namun di luar kreativitas peracikannya itu, tak bisa disangkal bahwa kopi aslinya identik dengan budaya ngopi-ngopi, nongkrong dan ngobrol bareng. Franchise kopi adalah bisnis yang menjual experience, bukan cuma produk. Lalu bagaimana nasibnya di tengah PSBB yang berlarut-larut?

Nasib Bisnis Franchise Kopidi Tengah Pandemi 

Meskipun sektor pangan termasuk dalam jenis usaha yang masih diizinkan buka, bisnis franchise kopi termasuk salah satu bisnis yang lumayan galau akibat adanya imbauan PSBB, guna menekan angka penyebaran virus corona.

Kini kafe atau coffee shop tampak sepi dan hanya terlihat beberapa pegawai serta barista saja yang berjaga menunggu online delivery order dan pesanan take away. Padahal, biasanya selalu jadi meeting point dan dipenuhi oleh para pengunjung. Starbuck pun telah memprediksi 50% penurunan salesnya di China akibat pandemi Covid-19.

Sejumlah kedai kopi di beberapa wilayah ada yang pasrah, mulai tutup dan tidak melayani pembeli. Tapi, nggak sedikit juga yang masih tetap buka, penasaran untuk menyiasati tantangan bisnis yang sedang mereka hadapi dan mempertahankan kelangsungan bisnisnya, sambil berjuang menciptakan berbagai inovasi. Seperti apa bentuknya?

Cara Bisnis Franchise kopi Bertahan di Tengah PSBB

Berkurangnya pengunjung akibat pemberlakuan PSBB tentu berdampak pada penghasilan bisnis ini. Para pemilik usaha harus mengambil langkah demi menyelamatkan usahanya. Berikut ini beberapa kiat mereka:

1. Menambah Kapasitas Layanan Delivery dan Take-Away 

Selain memperkuat armada Delivery Order, kapasitas layanan Take-Away ditambah hingga jauh melebihi biasanya, karena kini layanan take-away juga berdatangan dari online food/beverage order seperti go food dan GrabFood.

2. Menandakan Suhu Tubuh Aman

Mencantumkan kartu pengecekan suhu tubuh pada pembungkus makanan guna memberikan rasa aman terhadap para pelanggan, salah satunya dengan menempelkan kartu cek suhu tubuh yang berisi nama karyawan yang membuat, menyajikan, serta mengirimkan makanan lengkap dengan suhu tubuh masing-masing pada pembungkus makanan, untuk memberi jaminan kepada customer bahwa karyawan yang menyajikan makanan berada dalam kondisi sehat. 

3. Mempraktikkan Pengiriman Tanpa Kontak Langsung

Ketika kurir tiba di alamat customer, tas atau cargo dibuka, letakkan item pesanan di tempat yang telah disediakan oleh customer, lalu sang kurir melangkah mundur beberapa meter agar customer dapat memeriksa dan mengambil pesanannya tanpa harus kontak langsung.

4. Menyediakan Menu Kopi 1 Liter

Inovasi produk ini dianggap lebih hemat, efisien dan praktis, karena pelanggan bisa melakukan sekali pemesanan dan pembelian, untuk konsumsi berkali-kali.

Modifikasi Franchise Kopi Inovatif

CEO Starbucks, Kevin Johnson menjelaskan bahwa Starbuck akan membatasi tempat duduk dan hanya membuka layanan Drive Thru di gerai-gerai mereka di seantero Amerika Serikat dan Kanada.

Tidak hanya itu, mereka sambil mempersiapkan beberapa modifikasi operasional, seperti aplikasi pemesanan bahkan penutupan sementara pada gerai-gerai di mana ditemukan karyawan terdiagnosa Covid-19.

Franchise kopi kawakan ini telah menutup 80% gerainya di China pada Februari lalu, dan kini telah membukanya kembali. Gerai yang buka memberlakukan pengurangan jam buka, pembatasan tempat duduk untuk social distancing, peningkatan sanitasi, serta pelarangan penggunaan tumbler dan cangkir pribadi di gerainya secara global.

Sebagai tambahan, karyawan yang terdiagnosa Covid-19 di sana mendapat hak upah kebencanaan 14 hari. Jajaran manajemennnya menegaskan bahwa di Starbuck, karyawan tak harus memilih antara tugas kerja dan perawatan kesehatan pribadi.

Berpusat di Washington DC dengan 273 kasus positif Covid-19, Starbuck melakukan RUPS-nya pada 18 Maret lalu secara virtual. Sementara itu, New York yang menjadi epicenter pandemi di Amerika Serikat, diketahui telah lama dinobatkan sebagai The City That Never Sleeps karena menjadi kiblatnya kreativitas industri kopi, dengan brand-brand ter-hype saat ini.

Brand-brand tersebut seperti: Birch Coffee, Happy Bones, Hi-Collar, Bluestone Lane, Coffee Project, Blue Bottle, Jack’s Stir Brew Coffee, La Colombe Coffee Roaster, Café Integral, hingga Brooklyn Diamond Coffee. Pelonggaran social distancing saat ini akan menjadi titik balik pemulihan bisnis kopi mereka.

Art Coffee, sebuah kafe di Bangkok, Thailand mulai menggunakan sistem katrol untuk menyediakan kopi di atas wadah beroda, demi memenuhi tuntutan peraturan social distancing minimal 1 meter antara karyawan dan customer.

Hal ini diupayakan demi menjawab ketakutan penularan lewat kontak langsung yang telah melanda negeri ini sejak tercatatnya 2.169 kasus positif Covid-19. Gerai ini juga mengumumkan himbauan penggunaan electronic payment untuk meminimalisasi penggunaan catatan dan uang, yang disinyalir telah menjadi media transmisi virus dari turis asing yang terinfeksi.

Proses penantian pesanan juga dilengkapi dengan penyediaan hand sanitizer bagi customer, dan masker serta sarung tangan senantiasa menyertai karyawan.

Prabowo Tripuryanto, salah satu pendiri kedai Elman Kopi yang berlokasi di Pondok Betung, Bintaro, Tangerang Selatan menceritakan bahwa sebelum ada PSBB, gerai tetap buka namun jam operasional berubah, serta menyediakan tempat cuci tangan, bilik disinfektan dan hand sanitizer.

Smoking room, area indoor, lantai dua, ruang anak dan tempat bermusik ditutup, dan antar meja diberi jarak 1,5 meter. Potongan harga food dan beverage juga diberlakukan sebesar Rp25.000, serta potongan harga di aplikasi layanan pesan antar ojek online. 

Namun sejak PSBB dilakukan, Elman Kopi tak lagi menerima dine-in, melakukan inovasi pemesanan langsung via DM Instagram Elman Kopi, take away ke toko atau melalui Tokopedia, penurunan harga makanan hingga 20%, serta menu Sering Sharing kopi susu 1 liter dengan berbagai varian rasa plus makanan.

Layanan itu dilengkapi bubble wrap dan fasilitas free ongkir dengan jarak 3km dari toko, dengan pesanan minimal Rp50.000. Dengan begitu, Kawan Baik (sebutan bagi customer mereka) bisa beraktivitas #dirumahaja sambil tetap ngopi santai Elman.

Jika kamu pecinta kopi, teruskan kecintaanmu dengan S.O.P yang sedikit berbeda selama PSBB. Jika kamu pebisnis franchise kopi, kembangkan terus inovasi untuk melanggengkan bisnis kerenmu itu! Kalau pesan kopi aja via aplikasi, jangan ragu juga untuk berinvestasi reksa dana via aplikasi Ajaib.

Aplikasi Ajaib ini mudah, menu pilihan paket investasi variatif, minimum modal hanya Rp10.000, menyandang status kelulusan dari program pembinaan inkubator startup terkemuka Y Combinator di Silicon Valley, serta diawasi penuh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk itu, Ajaib tetap jadi pilihan cerdas untuk kaum milenial.

Artikel Terkait