Perubahan tren harga batubara yang menurun beberapa waktu belakangan jelas mempengaruhi pasar saham. Namun nampaknya angin segar mulai berhembus untuk beberapa perusahaan batubara. Melansir CNBC Indonesia, harga komoditas batu bara berada di US$ 68.5/metrik ton pada pekan awal September. Lalu bagaimana nasib INDY saham?
Angka komoditas batu bara tersebut menjadi awal kenaikan dibandingkan harganya yang turun drastis pada tahun lalu. Paling tidak sudah terjadi kenaikan harga 6,8% dibandingkan harga di tahun lalu pada periode yang sama. Salah satu harga saham batu bara yang ikut naik ialah INDY saham. Harga sahamnya naik sebesar 4,05% di level Rp1.549 per saham dengan volume hingga 19,54, juta saham.
INDY saham adalah salah satu saham perusahaan tambang yang paling menguntungkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 1 dekade terakhir. Paling tidak namanya masuk dalam daftar 10 saham teratas. Berikut adalah lima hal soal INDY saham untuk menambah pemahamanmu soal dunia saham.
PT Indika Energy Tbk (INDY)
Saham INDY merupakan saham perusahaan Indika Energy Tbk yang bergerak di bidang pertambangan, didominasi oleh batu bara. Namun, badan usaha ini juga mengelola bisnis di bidang perdagangan, pembangunan, pengangkutan, dan jasa. Belakangan perusahaan ini semakin mengembangkan anak perusahaannya di berbagai bidang lainnya untuk mengimbangi harga batu bara yang terus melorot beberapa tahun ini.
Berdiri Sejak 2004
Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2004 dengan sektor sumber daya, jasa, dan infrastruktur energi batu bara sebagai komoditas utama. Namun, kini sudah ada paling tidak 20 anak perusahaan di bawahnya yang bergerak di berbagai bidang lainnya.
Perusahaan Publik
INDY saham merupakan salah satu perusahaan publik di BEI sehingga sahamnya bisa dimiliki oleh masyarakat. Perusahaan ini go public sejak 2 Juni 2008 dengan penawaran pertama sebanyak 937 juta saham. Saat itu, setiap saham ditawarkan dengan harga Rp2.950.
Saham Publik Hingga 29%
INDY saham dimiliki oleh publik dengan persentase 29,69% dari keseluruhan. Namun kepemilikan personalnya masih berada di bawah 5% per orang. Sedangkan porsi saham terbesarnya masih dipegang oleh PT Indika Inti Investindo dengan total 37,79%.
Direkomendasikan Analis
INDY saham merupakan salah satu saham yang paling direkomendasikan oleh analis pasar saham di tengah gejolak harga batu bara. Hal ini karena pertumbuhannya selama 10 tahun ini dianggap cukup baik dan menjanjikan. Skala perusahaannya meningkat baik dari segi cakupan bisnis maupun jumlah karyawan. Perusahaan ini juga rajin melakukan diversifikasi usaha untuk meningkatkan angka devidennya.
Membeli saham merupakan salah satu instrumen investasi yang bisa dilakukan dengan uang milikmu. Namun, cara ini sedikit lebih rumit bagimu yang masih awam dengan dunia keuangan apalagi pasar saham. Kalau kamu ingin menanamkan modal di perusahaan bisa dengan investasi berupa reksa dana. Reksa dana dilakukan dengan memberikan modal untuk dikelolah oleh manajer investasi kemudian kamu tinggal menikmati hasilnya tanpa bingung menganalisi perubahaan pasar saham.
Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.