Reksa Dana

3 Cara Mengantisipasi Risiko Terburuk Investasi Reksa Dana

Dunia investasi sangat erat kaitanya dengan risiko. High risk high return, demikian lah prinsip utama dalam berinvestasi. Semakin tinggi risiko yang kamu ambil maka peluangmu mendapatkan untung akan semakin besar. Risiko terburuk tentunya ketika kamu harus kehilangan semua uang dan aset yang kamu tanamkan.

Tak ada orang yang ingin merasakan pengalaman buruk itu. Segala cara, mulai drai trik terbaik sampai jurus jitu investasi dilancarkan. Ini pula alasan jasa konsultan investasi tetap laris manis karena para investor berusaha meminimalkan risiko investasi dengan berbagai cara. Bahkan investor kelas kakap pun melakukan manajemen risiko untuk melindungi uangnya. Hal yang sama yang seharusnya dilakukan oleh investor pemula sepertimu.

Pada dasarnya, tak ada cara jitu untuk benar-benar menghilangkan risiko dalam dunia investasi. Hal terbaik yang bisa kamu lakukan adalah melakukan antisipasi. Tentunya hal ini bisa diaplikasikan dengan sebelumnya memahami lebih jauh soal risiko produk investasi yang kamu miliki.

Beda instrumen investasi maka beda pula tingkat risikonya. Dengan demikian, beda pula langkah antisipasi yang bisa dilakukan. Investasi saham sudah dikenal memiliki risiko terburuk bagi investor. Kamu bisa mendadak kaya atau bangkrut seketika hanya dalam sesaat dengan pergerakan pasarnya.

Sementara itu, jenis investasi lain dengan risiko yang cenderung aman seperti deposito dan emas batangan tidak memberikan hasil yang maksimal. Uangmu hanya akan bertahan nilainya atau bertambah sedikit seiring dengan berjalannya waktu.

Cara Menghindari Risiko Terburuk Saat Berinvestasi Reksa Dana

Reksa dana merupakan investasi yang menggiurkan bagi para penanam modal pemula, seperti mahasiswa hingga karyawan yang baru bekerja. Berinvestasi di reksa dana jelas sangat menggiurkan.

Terlebih, Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) Kementerian Keuangan baru saja memberi kabar bahagia bagi investor pemula yang ingin mencoba berinvestasi di instrumen ini. Otoritas pajak memberlakukan tarik pajak nol persen bagi para investor reksa dana.

Rencana mengenai bebas pajak ini bakal berlaku sampai tahun 2020. Setelah itu, akan dikenakan tarif pajak hingga 10%. Tentunya, ini menjadi kesempatan emas untuk para investor pemula untuk memulai hal berguna.

Namun perlu diingat juga bagi investor pemula,harus memikirkan soal potensi kerugian yang akan dialaminya. Kendati bisa menguntungkan per bulannya, tapi setiap investasi punya risiko. Kamu tentunya tak mau kehilangan uangmu dalam awal perjalananmu di dunia investasi kan.

Lalu bagaimana cara mudah mengurangi risiko investasi di reksa dana? Simak tip mengenai reksa dana di bawah ini.

1. Return Tidak Pasti

Banyak orang yang beranggapan bila reksa dana itu sama seperti tabungan ataupun deposito. Namun, itu merupakan sebuah pemahaman yang salah. Kenyataannya, instrumen tabungan dan reksa dana 100% sangat berbeda.

Risiko reksa dana lebih tinggi dan keuntungannya tidak pasti, bisa untung ataupun rugi. Namun untuk memperkecil kerugian, kamu harus memilih produk yang tepat. Karena terdapat berbagai jenis reksa dana yang memiliki tingkat risiko investasi yang berbeda-beda.

Ketepatan pemilihan instrumen yang sesuai dengan tujuan keuangan jadi kunci keberhasilan rencana investasi. Kemudian, kamu juga perlu melakukan diversifikasi. Sebaiknya jangan menaruh semua modal investasi di satu tempat, tetapi sebarkan ke banyak instrument investasi, supaya jika yang satu rugi, masih ada yang lain.

Ada baiknya kamu mengkombinasikan reksa dana yang berbeda dalam portofoliomu. Baik reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, saham maupun campuran, semua harus kamu miliki. Komposisinya bisa saja berbeda tergantung dengan tujuan keuangan maupun strategi yang ingin diterapkan.

2. Kamu Harus Inisiatif Sendiri

Kesuksesan dalam berinvestasi membutuhkan kedisiplinan karena tidak ada pihak yang mengingatkan investor. Jika lupa, kamu bisa kehilangan momentum besar. Hal ini berlaku dalam seluruh jenis investasi termasuk pada reksa dana yang pengelolaannya diserahkan pada manajer investasi.

Berbeda dengan asuransi yang mewajibkan nasabah untuk membayar premi secara rutin, reksa dana tidak ada kewajiban menyetorkan uang secara rutin. Namun di investasi ini, kamu harus berinisiatif dengan bantuan program auto invest (investasi secara otomatis).

Program ini bisa diatur secara otomatis setiap bulan. Nantinya, setiap bulan uang kamu di rekening secara otomatis akan dipotong untuk diinvestasikan. Dengan program auto invest membuat pemodal tidak perlu khawatir akan lupa berinvestasi karena sistem secara otomatis memotong saldo rekening investor dalam jumlah yang telah ditentukan untuk dijadikan modal investasi.

3. Menghindari Hal Terburuk

Reksa dana bisa saja gulung tikar di masa depan. Ini merupakan sebuah risiko yang harus diterima oleh semua perusahaan yang bergelut dalam dunia keuangan. Lalu, bagaimana caranya untuk menghindari risiko terburuk ini?

Agar hal itu tidak terjadi, investor harus melihat list (daftar) reksa dana dengan menganalisa data nilai aktiva bersih. Perhitungan nilai aktiva bersih menunjukkan seberapa besar jumlah uang dalam yang dikelola oleh Manajer Investasi. Semakin besar nilainya menunjukkan semakin kuat reksa dana tersebut.

Niscaya jika kinerjanya bagus, sebuah produk investasi tidak mungkin akan dibubarkan. Itu kuncinya. Selain itu, kamu bisa mencari sebanyak mungkin referensi dan rekomendasi produk reksa dana terbaik untukmu. Sejumlah perusahaan besar dan mapan mungkin bisa jadi pilihan namun dengan pengembalian yang tidak terlalu menggirukan. Sekali lagi, semua bergantung pada pertimbangan pribadimu dalam berinvestasi.

Reksa dana memang menawarkan return (hasil) investasi yang lebih tinggi dibandingkan tabungan dan deposito. Namun ada sejumlah risiko berinvestasi yang harus dihadapi.

Kewajiban kita sebagai investor memahami risiko untuk mengantisipasi dan mencari solusi dari risiko tersebut. Bukannya malah menghindari atau khawatir setelah tahu akan hal tersebut.

Kalau kamu memutuskan untuk berinvestasi reksa dana lewat Ajaib, kami menawarkan fitur yang sangat membantumu untuk menghindari risiko terburuk kehilangan uangmu. Lewat aplikasi Ajaib, kamu bisa membeli berbagai jenis reksa dana dengan kinerja terbaik. Bahkan Ajaib telah menyortrnya menjadi daftar tematik sehingga bisa lebih mudah kamu pahami.

Selain itu, Ajaib juga terdiri dari para pakar yang akan memberikan saran dan rekomendasi terbaik untuk investasimu sesuai dengan profil risiko masing-masing. Kalau kamu khawatir sulit bersikap disiplin, Ajaib juga menyediakan fitur setoran investasi via rekening untuk lebih memudahkan. Kamu bisa mengatur sistem autodebet di rekeningmu untuk rutin menambah nilai investasimu.

Percayalah, investasi sejak dini tak akan mungkin merugikan. Bahkan dengan memulai lebih awal bisa menjadi langkah terbaik preventif akan risiko terburuk yang bisa kamu hadapi.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait