Ekonomi

22 Tahun Merdeka, Mata Uang Timor Leste Masih Pakai Dolar AS

Sumber: mercado.co.ao

Ajaib.co.id – 20 Mei 2002 Timor Timur resmi melepaskan diri dari kedaulatan Republik Indonesia dan menjadi negara merdeka. Sejak saat itu, nama Timor Timur berubah menjadi Republik Demokratik Timor Leste. Namun, sejak 22 tahun menjadi negara berdaulat, mata uang Timor Leste ternyata adalah dolar Amerika Serikat.

Timor Leste jadi satu diantara negara-negara di dunia yang tidak memiliki mata uang sendiri. Dalam keseharian masyarakatnya menggunakan dolar AS dan centavo sebagai alat pembayaran. Centavo adalah uang berbentuk koin yang diproduksi dan dipasok langsung dari Portugal.

Karena mereka menggunakan dolar AS sebagai mata uang nasional, maka nilai dan bentuknya sama dengan yang beredar di Amerika Serikat. Sementara uang dolar AS disuplai secara langsung dari Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed.

Penggunaan Dolar Sudah Dimulai Dari Tahun 2000

Diketahui ternyata penggunaan dolar AS sebagai mata uang Timor Leste sudah dimulai sejak tahun 2000. Hal itu ditegaskan sendiri oleh Administrasi Transisi PBB di Timor Leste (UNTAET).

Aturan yang dibuat UNTAET kala itu menyebutkan penggunaan dolar AS hanya dilakukan selama dua hingga tiga tahun. Namun, pada praktiknya aturan tersebut masih berlaku sampai sekarang.

Akibatnya, mata uang negara yang berbatasan langsung dengan NTT itu dikendalikan oleh Departemen Keuangan Amerika Serikat. Termasuk keputusan mengenai jumlah uang beredar, suku bunga, serta kebijakan ekonomi lainnya yang turut menentukan nilai dari mata uang tersebut.

Tidak hanya itu Departemen Keuangan AS juga dapat mendikte ketentuan soal perdagangan wilayah.

Dengan begitu, gaji pegawai negeri, pajak, dan pembayaran lain yang wajib dibayarkan kepada otoritas publik harus menggunakan dolar AS. Sedangkan untuk kontrak swasta pelaksanaannya bisa menggunakan mata uang lain.

Rupiah Digunakan Untuk Masyarakat Miskin

Meski dolar AS ditetapkan sebagai mata uang yang sah, nyatanya di beberapa wilayah masih ada yang menggunakan Rupiah Indonesia sebagai alat pembayaran. Hanya saja Rupiah bisa digunakan untuk bertransaksi sementara dengan biaya transaksi yang belum ditentukan nilainya.

Dolarisasi Timor Leste menjadikannya negara tersebut punya muatan kelas yang berbeda. Sejak keluar dari kedaulatan Indonesia, dolar AS bersama dengan dolar Australia dan Escudo, sudah jadi mata uang Timor Leste di kalangan ekonomi elit yang mengelilingi operasi UNTAET dan lembaga-lembaga bantuan lainnya.

Mirisnya, kebanyakan warga miskin yang tinggal di wilayah hancur dan terpinggirkan masih menggunakan Rupiah atau menggunakan sistem barter.

Contohnya, Hotel terapung Olympia di Pelabuhan Dili yang dipakai oleh para personal PBB. Sedangkan hotel-hotel lainnya hanya mau menerima dolar AS, dan beberapa restoran bisa menggunakan mata uang dolar Australia untuk pembayaran.

Bahkan menurut Fernando Araujo, sekretaris jenderal Renetil dari sebuah organisasi pemuda yang berafiliasi dengan Dewan Perlawanan Nasional Timor Leste (CNRT) mengatakan bahwa orang miskin masih memegang Rupiah, sedangkan orang-orang kaya dari PBB dan pekerja lembaga bantuan asing menggunakan Escudo, dolar AS atau dolar Australia sebagai mata uang Timor Leste.

Biaya Hidup di Timor Leste

Meski mata uang Timor Leste menggunakan dolar Amerika, sampai sekarang situasi ekonomi di negara tersebut tidak terlalu bagus.

Dampak dari dari mengadopsi dolar AS sebagai mata uang yang berlaku membuat daya beli masyarakatnya merosot drastis. Hal ini dikarenakan banyak warganya yang tidak mampu berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Dengan kondisi seperti itu, Timor Leste sampai harus bergantung pada bantuan internasional.

  • Harga Kebutuhan Pokok

Dibandingkan di Indonesia, harga sejumlah kebutuhan pokok di Timor Leste terbilang mahal. Meskipun diantaranya masih bisa di dapatkan dengan harga murah. 

Misalnya saja harga beras di negara yang saat ini dipimpin oleh Francisco Guterres mencapai USD 1,58 atau sekitar Rp22 ribuan per kilogramnya. Sedangkan di Indonesia harga beras per kilogram dihargai Rp12 ribuan.

Harga daging ayam dan telur di sana pun sangat mahal. Daging ayam dijual seharga USD 5,50 atau setara Rp77 ribuan dan telur ayam per kilogramnya dijual dengan harga USD 2,5 atau sekitar Rp35 ribuan.

  • Biaya Sewa Apartemen

Apakah diantara kamu ada yang tertarik berkunjung ke Timor Leste? Jika ya, kamu harus mencari tahu lebih dulu harga sewa penginapan di sana. Sebab, jika tidak kamu akan dibuat terkejut dengan harganya yang tergolong sangat mahal dibandingkan Indonesia.

Contohnya, harga sewa apartemen di pusat kota biaya per kamarnya bisa mencapai USD 766 atau sekitar Rp10 jutaan per bulannya. Sementara di Indonesia kamu hanya perlu mengeluarkan biaya Rp3 jutaan untuk mendapatkan sewa satu kamar apartemen per bulannya di pusat kota.

Lebih anehnya, biaya sewa apartemen di daerah pinggiran kota Timor Leste justru lebih mahal daripada di pusat kota. Tarif sewa per bulannya bisa mencapai USD 791 jutaan atau setara Rp11 jutaan. Sangat mahal untuk negara dengan tingkat perekonomian nasionalnya yang tidak bagus-bagus amat.

  • Biaya Makan di Timor Leste

Ketika kamu mengunjungi negara ini, jangan berharap bisa menemukan makanan murah di sana. Rata-rata harga sekali makan di restoran yang ada di sana sekitar USD 3 atau setara Rp42 ribuan.

Bahkan harga air mineral berukuran 330 ml dihargai USD 0,67 atau Rp9.400. di Indonesia saja harga air mineral paling mahal sekitar Rp5.000 dengan ukuran yang sama.

Mata uang Timor Leste yang mengadopsi dolar AS mungkin memberi keuntungan tersendiri bagi negara tersebut. Sayangnya, kenyataan yang terjadi adalah kondisi perekonomian mereka masih jauh dari kata kokoh. Meski menggunakan dolar sebagai mata uangnya, Timor Leste belum bisa memaksimalkan potensi dari penggunaan dolar tersebut.

Artikel Terkait